Rule-Based Reasoning (Penalaran Berbasis Aturan):
Sistem berbasis aturan bekerja dengan cara memanfaatkan basis pengetahuan yang berisi aturan-aturan tertentu (rule base) yang menggambarkan hubungan antara kondisi dan tindakan. Sistem ini menggunakan aturan “IF-THEN” untuk menghasilkan keputusan berdasarkan kondisi yang diberikan. Setiap aturan memuat kondisi pada bagian “IF” dan hasil atau tindakan pada bagian “THEN.” Saat sistem mendapatkan kondisi tertentu, ia akan menelusuri aturan-aturan ini untuk menemukan tindakan yang sesuai.
Misalnya, dalam sistem diagnosis medis, aturan dapat berupa “IF pasien memiliki gejala X THEN kemungkinan penyakit Y.” Sistem ini menggunakan algoritma inferensi untuk menyimpulkan dari aturan-aturan yang relevan hingga menghasilkan kesimpulan akhir.
Case-Based Reasoning (Penalaran Berbasis Kasus):
Dalam penalaran berbasis kasus, sistem menggunakan pengalaman-pengalaman atau kasus-kasus sebelumnya sebagai basis pengetahuan. Ketika menghadapi masalah baru, sistem akan mencari kasus serupa di dalam basis data, kemudian mencoba menerapkan solusi dari kasus tersebut pada masalah yang sedang dihadapi. Metode ini bekerja dengan prinsip analogi, yaitu mencari kemiripan antara masalah baru dan masalah yang sudah pernah diselesaikan sebelumnya.
Misalnya, dalam sistem layanan pelanggan, jika ada masalah yang mirip dengan kasus sebelumnya, sistem dapat mengambil langkah-langkah dari kasus terdahulu untuk menyelesaikannya.