Metode Top-Down yang Paling Sering Digunakan
Metode top-down merupakan pendekatan dalam sintesis nanopartikel dengan cara memecah bahan yang lebih besar menjadi partikel yang lebih kecil. Beberapa metode top-down yang paling umum digunakan dalam penelitian adalah:
- Ball Milling:
- Prinsip: Bahan padat digiling dalam media penggiling (ball mill) hingga ukuran partikel menjadi sangat kecil.
- Keunggulan: Sederhana, efektif untuk berbagai jenis material, dan dapat menghasilkan partikel dengan ukuran yang relatif seragam.
- Kelemahan: Prosesnya memakan waktu, dapat menyebabkan kontaminasi dari media penggiling, dan sulit untuk mendapatkan partikel dengan ukuran yang sangat kecil secara konsisten.
- Laser Ablation:
- Prinsip: Bahan target ditembak dengan laser berenergi tinggi, menyebabkan material menguap dan mengembun menjadi nanopartikel.
- Keunggulan: Dapat menghasilkan nanopartikel dengan kemurnian tinggi dan ukuran yang sangat kecil.
- Kelemahan: Membutuhkan peralatan yang mahal dan kompleks, serta prosesnya relatif lambat.
- Sputtering:
- Prinsip: Atom-atom dari bahan target dilepaskan melalui tumbukan ion dan kemudian mengembun menjadi nanopartikel.
- Keunggulan: Dapat menghasilkan lapisan tipis atau film tipis yang terdiri dari nanopartikel.
- Kelemahan: Membutuhkan peralatan vakum yang kompleks dan prosesnya relatif lambat.