Jika seseorang mengalami tunarungu sangat berat dengan tingkat kebisingan sekitar 110 dB sejak lahir, kemampuan bahasa mereka kemungkinan besar akan sangat terpengaruh. Berikut adalah beberapa aspek yang mungkin mempengaruhi performa kemampuan bahasa si A:
1. Keterbatasan Akses ke Suara: Tunarungu sangat berat berarti si A tidak bisa mendengar suara normal, yang menghalangi perkembangan kemampuan berbicara dan mendengarkan bahasa lisan. Tanpa mendengar suara, seseorang tidak dapat mempelajari bunyi atau struktur bahasa secara alami, seperti yang dilakukan oleh mereka yang memiliki pendengaran normal.
2. Perkembangan Bahasa Lisan: Karena si A tidak dapat mendengar bahasa lisan, mereka kemungkinan besar akan kesulitan dalam memproduksi dan memahami bahasa verbal. Jika tidak ada intervensi atau akses ke alat bantu seperti alat dengar atau implan koklea, kemampuan untuk berbicara dan berkomunikasi melalui bahasa lisan bisa sangat terbatas.
3. Perkembangan Bahasa Isyarat: Jika si A berinteraksi dengan lingkungan yang mendukung bahasa isyarat (misalnya, dengan keluarga, teman, atau dalam sekolah yang menggunakan bahasa isyarat), mereka bisa mengembangkan kemampuan berbahasa isyarat dengan baik. Bahasa isyarat memiliki struktur gramatikal yang kompleks dan dapat digunakan untuk menyampaikan berbagai macam informasi dengan efektif.
4. Keterampilan Membaca dan Menulis: Di luar bahasa isyarat, kemampuan membaca dan menulis si A mungkin berkembang tergantung pada pendidikan dan dukungan yang mereka terima. Jika si A diajarkan dengan metode literasi yang sesuai, seperti menggunakan teks tertulis atau sistem visual lainnya, mereka bisa memperoleh keterampilan literasi yang baik.
5. Pengaruh Sosial dan Emosional: Keterbatasan dalam kemampuan berkomunikasi bisa memengaruhi interaksi sosial si A. Tanpa akses ke bahasa yang cukup, mereka mungkin merasa terisolasi atau kesulitan beradaptasi dalam lingkungan sosial, terutama jika dukungan bahasa isyarat atau komunikasi visual kurang tersedia.
Secara keseluruhan, performa kemampuan bahasa si A sangat bergantung pada faktor-faktor seperti dukungan keluarga, pendidikan, dan akses terhadap bahasa alternatif seperti bahasa isyarat. Jika intervensi yang tepat diberikan sejak dini, kemungkinan besar si A dapat mengembangkan keterampilan berbahasa yang baik, meskipun dengan cara yang berbeda dibandingkan dengan individu yang mendengarnya.