Diskusi Pertemuan 5

Eka Siti Febriyanti

Eka Siti Febriyanti

by EKA SITI FEBRIYANTI -
Number of replies: 0

Kemampuan bahasa Si A yang mengalami tunarungu sangat berat (110 dB) sejak lahir kemungkinan besar akan dipengaruhi oleh keterbatasan akses terhadap input pendengaran selama masa perkembangan bahasa awal. Faktor ini berperan penting dalam membentuk performa kemampuan bahasa Si A. Berikut adalah beberapa aspek yang dapat memengaruhi kemampuan bahasanya:

 

1. Akses terhadap Bahasa sejak Dini

 

Jika Si A mendapatkan akses ke bahasa isyarat sejak dini, kemungkinan besar kemampuan bahasanya akan berkembang dengan baik dalam bahasa isyarat, karena bahasa isyarat memberikan input bahasa yang visual dan tidak memerlukan pendengaran.

 

Namun, jika akses terhadap bahasa isyarat terlambat atau tidak tersedia, Si A mungkin mengalami keterlambatan dalam penguasaan bahasa secara umum, baik dalam komunikasi verbal maupun non-verbal.

 

 

2. Kemampuan Berbahasa Lisan

 

Karena Si A memiliki tunarungu berat dan tidak dapat mendengar suara dengan efektif, kemampuan berbahasa lisan (oral) akan sangat bergantung pada intervensi seperti penggunaan alat bantu dengar atau implan koklea serta pelatihan intensif sejak usia dini.

 

Tanpa intervensi yang memadai, kemampuan berbicara Si A mungkin sangat terbatas karena ia tidak memiliki model suara untuk diikuti.

 

 

3. Kemampuan Membaca dan Menulis

 

Jika Si A mendapatkan pendidikan yang inklusif dan berbasis visual, kemampuan membaca dan menulisnya bisa berkembang, meskipun biasanya memerlukan usaha lebih dibandingkan anak dengan pendengaran normal.

 

Namun, tanpa dukungan yang memadai, Si A dapat mengalami kesulitan dalam memahami tata bahasa dan kosakata tulisan, terutama jika ia tidak memiliki bahasa dasar yang kuat.

 

 

4. Pengaruh Lingkungan dan Pendidikan

 

Dukungan lingkungan, seperti keluarga, teman, dan sekolah, sangat memengaruhi performa kemampuan bahasa Si A. Lingkungan yang memahami kebutuhan Si A dan menggunakan metode komunikasi yang sesuai akan membantu perkembangan bahasanya.

 

Guru atau terapis yang memahami kebutuhan anak tunarungu dapat membantu mengembangkan bahasa visual dan kemampuan kognitif secara optimal.

 

 

5. Pengaruh pada Aspek Sosial dan Emosional

 

Keterbatasan komunikasi dapat memengaruhi interaksi sosial dan perkembangan emosional Si A. Namun, jika ia mampu menguasai bahasa isyarat atau sistem komunikasi lain, ia dapat berkomunikasi dengan baik dan membangun hubungan sosial.