Program pengembangan kegiatan literasi di sekolah dasar dapat dirancang dengan memadukan berbagai strategi inovatif untuk meningkatkan keterlibatan siswa dan mengembangkan keterampilan literasi mereka. Salah satu pendekatan adalah dengan menerapkan metode pembelajaran berbasis cerita yang melibatkan siswa secara aktif melalui kegiatan membaca bersama, dramatisasi cerita, dan diskusi kelompok. Guru dapat memanfaatkan buku bergambar dan media digital interaktif untuk membuat materi lebih menarik dan relevan bagi siswa. Selain itu, pengenalan zona membaca tematik di kelas atau perpustakaan, di mana siswa dapat membaca materi yang sesuai dengan minat mereka, dapat mendorong rasa ingin tahu dan kebiasaan membaca mandiri.
Keterlibatan orang tua juga penting dalam program ini, misalnya melalui kegiatan seperti proyek literasi keluarga, di mana siswa bersama orang tua membaca buku dan membuat laporan sederhana tentang isi cerita. Untuk menambah motivasi, sekolah dapat menyelenggarakan tantangan membaca, dengan penghargaan untuk siswa yang menyelesaikan target tertentu. Guru juga dapat mengintegrasikan teknologi pendidikan, seperti aplikasi membaca berbasis permainan, untuk menarik minat siswa yang terbiasa dengan perangkat digital.
Strategi lain yang inovatif adalah menghubungkan literasi dengan proyek seni dan keterampilan hidup, misalnya membuat buku cerita buatan tangan, komik, atau blog sederhana. Dengan demikian, literasi tidak hanya dipandang sebagai aktivitas akademik, tetapi juga sebagai sarana ekspresi diri dan eksplorasi kreativitas. Melalui kombinasi strategi ini, siswa tidak hanya meningkatkan kemampuan literasi mereka, tetapi juga menemukan kegembiraan dan makna dalam kegiatan membaca dan menulis.