Konsep social entrepreneurship berbeda dengan business entrepreneurship, yang dimana business entrepreneurship selain bertujuan untuk mendorong kegiatan kewirausahaan juga memiliki semangat untuk mengejar keuntungan ataupun memperkaya diri sendiri, sedangkan social entrepreneurship apabila memiliki keuntungan dari aktifitas ekonomi maka kekayaan tersebut untuk menolong masyarakat maupun komunitas yang diberdayakan (Juwaini, 2011:257). Jika usaha biasa mengukur keberhasilan dari kinerja keuangannya (keuntungan ataupun pendapatan) maka social entrepreneurship mengukur keberhasilannya dari manfaat yang dirasakan masyarakat (Bielefeld, 2009:72). Senada dengan pendapat Wolfgang Bielefeld, menurut Dees (2002:xxxi) cara mengukur keberhasilan kewirausahan sosial adalah bukan dengan menghitung jumlah profit yang dihasilkan, namun pada tingkat dimana telah menghasilkan nilai-nilai sosial (social value).