3. Janji Kemerdekaan
Pada tahun 1944, Jepang mulai memberikan janji kemerdekaan kepada Indonesia sebagai bagian dari strategi mereka untuk memenangkan dukungan rakyat Indonesia dalam menghadapi tekanan dari sekutu. Hal ini dilatarbelakangi oleh semakin merosotnya kekuatan Jepang di Asia setelah pertempuran di Pasifik.
- Janji kemerdekaan diungkapkan oleh Perdana Menteri Jepang, Kuniaki Koiso, yang menyatakan bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia setelah perang berakhir.
- Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, yang terjadi beberapa hari setelah Jepang menyerah kepada Sekutu, mengindikasikan bahwa kemerdekaan tersebut lebih merupakan hasil dari perjuangan rakyat Indonesia sendiri daripada janji Jepang.
Pengaruh terhadap sikap rakyat Indonesia: Janji kemerdekaan ini, meskipun memberi harapan bagi sebagian rakyat Indonesia, pada kenyataannya dianggap sebagai taktik semata untuk memperkuat posisi Jepang di mata rakyat Indonesia dan meningkatkan partisipasi dalam perang melawan sekutu. Janji kemerdekaan itu sendiri tidak pernah terwujud dalam bentuk yang memadai, karena Jepang tidak benar-benar berniat untuk memberikan kemerdekaan yang sejati kepada Indonesia. Rakyat Indonesia pun mulai merasa bahwa janji Jepang tidak lebih dari sekadar taktik untuk memperpanjang kekuasaan mereka.