Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya memiliki satu klausa utama (satu subjek dan satu predikat). Klausa utama adalah bagian kalimat yang memiliki arti lengkap dan dapat berdiri sendiri.
Ciri-ciri kalimat tunggal:
- Memiliki satu subjek (pelaku)
- Memiliki satu predikat (kata kerja atau frasa verba)
- Tidak memiliki anak kalimat (klausa bawahan)
Contoh kalimat tunggal:
- "Kucing itu tidur." (Subjek: Kucing itu, Predikat: tidur)
- "Matahari terbit di timur." (Subjek: Matahari, Predikat: terbit di timur)
- "Dia sedang makan nasi goreng." (Subjek: Dia, Predikat: sedang makan nasi goreng)
Perbedaan dengan kalimat majemuk:
Kalimat majemuk terdiri dari dua atau lebih klausa, yang dihubungkan oleh konjungsi (kata penghubung). Kalimat majemuk memiliki anak kalimat (klausa bawahan) yang tidak dapat berdiri sendiri.
Contoh kalimat majemuk:
- "Dia pergi ke sekolah, karena dia ingin belajar." (Klausa utama: Dia pergi ke sekolah, Klausa bawahan: karena dia ingin belajar)
Kesimpulan:
Kalimat tunggal adalah kalimat yang paling sederhana dan langsung, dengan hanya satu klausa utama yang berisi informasi lengkap.
Ciri-ciri kalimat tunggal:
- Memiliki satu subjek (pelaku)
- Memiliki satu predikat (kata kerja atau frasa verba)
- Tidak memiliki anak kalimat (klausa bawahan)
Contoh kalimat tunggal:
- "Kucing itu tidur." (Subjek: Kucing itu, Predikat: tidur)
- "Matahari terbit di timur." (Subjek: Matahari, Predikat: terbit di timur)
- "Dia sedang makan nasi goreng." (Subjek: Dia, Predikat: sedang makan nasi goreng)
Perbedaan dengan kalimat majemuk:
Kalimat majemuk terdiri dari dua atau lebih klausa, yang dihubungkan oleh konjungsi (kata penghubung). Kalimat majemuk memiliki anak kalimat (klausa bawahan) yang tidak dapat berdiri sendiri.
Contoh kalimat majemuk:
- "Dia pergi ke sekolah, karena dia ingin belajar." (Klausa utama: Dia pergi ke sekolah, Klausa bawahan: karena dia ingin belajar)
Kesimpulan:
Kalimat tunggal adalah kalimat yang paling sederhana dan langsung, dengan hanya satu klausa utama yang berisi informasi lengkap.