Saat ini, penggunaan alat dan metode modern dalam diagnosis masalah dan masalah sosial adalah bukan kegiatan opsional, melainkan berfungsi sebagai bagian dari persyaratan hukum yang ditentukan dalam ketertiban dan standar kegiatan kebijakan sosial. Identifikasi masalah sosial utama sebuah kota (kotamadya) penting untuk desain yang tepat dari seluruh ekosistem sosial dan untuk pembangunan program dan strategi perbaikan. Diagnosis fenomena dan masalah sosial serta ancaman keamanan tidak hanya merupakan keinginan dari kebijakan sosial, tetapi juga terkait erat dengan bidang-bidang seperti konsep kota pintar, desain universal, penguatan partisipasi sosial, dan keinginan untuk merancang layanan sosial modern.
Untuk menentukan masalah yang terkait dengan disorganisasi, inventaris fenomena digunakan yang menunjukkan berapa banyak penduduk yang mengalami masalah tertentu dan di daerah mana, serta bagaimana yang terakhir berubah selama periode tertentu. Menunjukkan esensi masalah dari perspektif data kuantitatif dan kualitatif mendefinisikan potret masyarakat lokal dan sekitarnya infrastruktur, yaitu dari segi kekuatan dan kelemahan. Kegiatan yang terdiri dari meningkatkan cara fungsi komunitas tertentu terkait dengan beberapa tahap mulai dari pengumpulan (inventaris) sosial risiko dan masalah untuk menghasilkan strategi pemecahannya dalam dimensi partisipatif. Kapan membuat strategi, penting untuk mengingat koordinasi sektor-sektor penting yang secara bersama-sama bertanggung jawab atas keberadaan warga negara, misalnya, organisasi pemerintah daerah, otoritas negara, dan organisasi sektor ketiga. Kemungkinan penciptaan integral dari citra masyarakat dan masalah yang mempengaruhinya, serta persiapan, perencanaan, dan evaluasi tindakan korektif, adalah dimungkinkan dengan membangun peta masalah dan fenomena sosial.