Forum Diskusi 1: Pemetaan Sosial

Pemetaan Sosial

Pemetaan Sosial

by Hasnah Yunita -
Number of replies: 0

- Dalam 3 bulan hanya berdiskusi dg masyarakat.
Dalam pemetaan sosial ini untuk dapat berkelanjutan, diperlukan persiapan yg banyak jika jangka waktunya 3 tahun. Namun, secara bersamaan perlu disiapkan berbagai kebutuhan yg memumpuni sehingga jangka waktu pendek (3 bln) bisa berjalan. Menghubungkan dg sistem di luar. Bagaimana mereka mendapatkan bahan-bahan. Kalian bisa memasuk kesana. Ada ga sumber daya manusia yg memiliki kemampuan untuk mendidik anak jg orang tuanya. Sehingga, guru tau bahwa orang tua memahami pola asuh yg tepat dan cepat.
1. Perhatikan SDM dan sistemnya untuk bisa kembangkan secara berkesinambungan.
2. Melatih masyarakat untuk bisa bersinergi dengan kegiatan sosial tsb.
3. Ketika sudah ada jaringan maka kita dapat membantu hubungannya. Misal dlm dunia usaha. Jejaring dg dunia usaha.

Dalam 3 bulan kembali maka dapat mengetahui program literasi sudah berjalan, pola sehat hidup anak berjalan, dsb.

CSAR tidak terlampau efektif dlm pengembangan komunitas disekitar pabrik bisa berkembang dalam skala yg terbatas. Terutama diluar radius industri itu masih bnyk yg belum terjangkau. Masyakarat bagaimana ikut dlm mainstream program atau jasa yg bisa menguntungkan masyarakat sekitarnya. Intervensi contohnya adalah program Kemensos yg bisa menukik ke pelosok yg mendampingi Masyarakat itu.

Social entrepreneurship adalah orang muda yg bisa menggagas ide dalam benaknya untuk bekerjasama dg komunitas lokal dg menyusun konsep/proposal. Sehingga, komunitas lokal ini dapat menjalankan ide.

Liat masalah di masyarakat baru buat program. Perencanaan itu mengikuti assessment. Nanti klo dilanjutkan oleh temen berikutnya ya itu boleh saja.


- Disabilitas itu bukan sebuah kata cacat yang tepat untuk disandingkan kepada manusia.
(Question: kalau anda beli laptop/gadget/hp layarnya ada goresan, kita katakan bahwa handphone itu cacat. Lalu apa yg ada du benak masing-masing ketika ada cacatnya? TUKAR! minta kembalikan uang/garansi saja.)
Bayangkan jika ada anak manusia yg terlahir cacat, kemudian kita pikir di benak kita bahwa cacat itu dapat kita tukar, meminta dg Tuhan (?) Tidak mungkin.
Oleh karena itu, kata cacat tidak dapat disandingkan dg manusia. Untuk membangun kondisi yg nyaman antar sesama adalah memakai sebutan disabilitas. Terhambat, bukan karena tubuhnya yang kekurangan. Tapi, lingkungan jg tidak mendukung untuk penyandang disabilitas.

Disabilitas adalah hilangnya/lemah/kurangnya kondisi fungsi tubuh dalam jangka waktu lama sehingga lingkungannya tidak mendukung untuk memiliki akses yang tepat bagi dirinya.

- SDGs ini memang kerangka global tapi jg bisa digunakan sampai ke lokal hingga desa/kelurahan.
MDGs jg bisa dilakukan untuk SDGs.
SDGs juga dapat membantu kolaborasi yg mengatasi isu yang ditargetkan SDGs sendiri. Bisa dimanfaatkan sebagai instrumen/kerangka yang dapat menajamkan hingga evaluasi pembangunan daripada pelaksanaan. Tidak cukup jika negara saja yang berkecimpung tetapi semua kelompok akademika jg masuk dalam kelompok pakar.
Keberadaan organisasi sipil/keberagaman menjadi percepatan pencapaian SDGs.
Terdapat 4 komponen yg bisa dilibatkan secara sistematis tentu dg kejelasan siapa melakukan apa.
Fasilitasi dari negara baik berupa regulasi maupun lainnya. Sehingga, kontribusi mereka bisa maksimal dalam mencapai SDGs. Mampu mencapai RPJM nasional.
Negara kita di dapuk sebagai negara paling dermawan dari 1300 negara pada tahun ke-30 mencapai score 60% kedermawanan yg maju dan makmur.
Social ekonomi yg menantang kita masih menjadi tantangan yg cukup besar. Rentan miskin karena ada krisis yg jatoh menjadi miskin dan yg miskin menjadi semakin menderita karena tekanan pandemik yg jg dialami oleh banyak negara. Tapi, Indonesia dianggap sebagai warga negara yg paling dermawan dg menjadi volunteer di berbagai kegiatan yg membantu masyarakat. Beberapa faktor pendukung sebagai kontributor kedermawanan volunteersme yaitu stimulus ajaran agama. Misal Islam yg mewajibkan zakat, infaq, sadaqah. Kemudian tradisi di Indonesia yaitu membantu/gotong royong untuk sesamaa manusia yg memiliki nasib kurang baik oleh berbagai alasan.
Peran dan keterlibatan kaum milenial.

(Question: Bagaimana meningkatkan kedermawanan yg tinggi dalam upaya mengakhiri kemiskinan agar tidak tertinggal yg marginal dan paling rentan?
Sebenarnya kita berbicara problem sistemik/struktural yg tidak dihadapi Indonesia tetapi negara global terutama di negara berkembang. Penekanannya pada paradigma manusia, SDM, serta pendekatan terokratis)

Indonesia berisi dg orang-orang yg ahli dalam berbagai bidang (pertanian, perikanan, dsb).
Bedanya SDM dan pembangunan yaitu penekanan manusia sebagai faktor produksi untuk menggenjot pertumbuhan/pembangunan ekonomi sebagai faktor ekonomi semata. Sehingga yg dibutuhkan adalah kemampuan temokratis. Sedangkan problem kerentanan yg menjadi trio masyarakat global jg Indonesia itu adalah kebijakan kelembagaan. Oleh karena itu paradigma pembangunan mestinya memiliki keberanian politik.

Tidak jarang orang salah memahami miskin dan rentan miskin. Miskin itu pengeluaran dibawah garis nasional. Sedangkan rentan miskin itu garis yg dari 1-sekian. Sedangkan kelas menengah itu kelas yg baru belajar menjadi kelas menengah. Ini jg kalau terjadi syok yg berat dan luas jg mereka bisa menjadi rentan miskin dan yg miskin menjadi tambah miskin.

1. Peran teknis temokratis (membantu negara dg kreativitas memakai skema pemberdayaan masyarakat yg menjadi penghubung antara kebutuhan masyarakat dg penyedia sumber daya. Peran ini yg bisa diambil terkait percepatan SDGs jg dalam konteks pengurangan ketimpangan kemiskinan di Indonesia serta melakukan pemetaan kondisi ekonomi masyarakat. Jika melakukan pemetaan ini aka menjadi bekal untuk menjembatani dg sumber daya. Dapat jg terlibat dg program perlindungan sosial dan program pemberdayaan masyarakat. praktis ini bisa memanfaatkan layanan sosial seperti SLRT. Dg adanya layanan sosial 1 pintu ini bagi masyarakat yg tidak mampu dapat di fasilitasi dg SLRT ini yg jg di fasilitator oleh lembaga daerah hingga puskesos.
Kalau ada penyelewengan ini dapat diatasi dan di selesai dg SLRT.

2. Peran katalis ini kombinasi dg kesadaran etis dan kritis. Menghubungkan kondisi yg dialami masyarakat dg melihat kebijakan desa. Sehingga tidak terjebak pada satu atau dua kasus tetapi dapat melihat dg luas.

Perlindungan sosial adalah hak warganegara.

Proses assessment harus berjalan dalam berbuatbaik.id ini akan menjadi penghubung dengan cara turun langsung menggunakan networking melalui teman-teman jurnalis dan kelompok usaha untuk menjadi proses assessment kita. Memberikan bantuan dengan arah pembekalan berupa pendidikan yg mampu berkonsentrasi untuk daerahnya sendiri.
Kesimpulan: peran utama itu salah satunya menghubungkan potensi dg penyedia sumberdaya. Kita bisa menjadi jembatan penghubung.
Kita bersama dapat berkolaborasi dh berbuatbaik.id untuk bisa memberikan solusi dan membawa Indonesia menjadi kearah yg lebih baik.