Kewirausahaan sosial saat ini sudah mulai dikenal banyak orang, walaupun belum semua orang yang mengetahuinya. Tetapi di era milenial saat ini semua informasi sangat mudah untuk diakses melalui internet.
Di Indonesia sendiri istilah kewirausahaan sosial ini dikenalkan oleh Ashoka Indonesia pada tahun 1983. Ashoka Indonesia sendiri ialah organisasi internasional yang berfokus pada upaya peningkatan sektor kewirausahaan sosial. Kewirausahaan pada umumnya aktivitas yang hanya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan tanpa memikirkan kesejahteraan bagi masyarakat. Sedangkan kewirausahaan sosial ialah aktivitas yang bukan hanya mendapatkan keuntungan tetapi juga memberikan solusi atas permasalahan yang belum mampu diatasi oleh pemerintah. Salah satu contoh kewirausahaan sosial biasanya meliputi bidang pendidikan, kesehatan, serta kesejahteraan masyarakat.
Untuk menjadi wirausaha sosial di era milenial ini, kiranya harus ada bekal kemampuan untuk mengenali masalah dalam kehidupan masyarakat, menemukan solusinya, dan meyakinkan pada masyarakat untuk berani melakukan perubahan. Wirausaha sosial milenial juga harus mampu membangun kerja sama atau partnership dengan pihak eksternal baik itu pemerintah, sektor swasta, maupun dari organisasi kemasyarakatan, agar usahanya maju dan berkembang. Apalagi di era pandemi covid-19 saat ini sangat berdampak besar terhadap ekonomi, jadi kita sebagai kaum milenial dituntut untuk lebih kreatif, inovatif, dan mengoptimalkan penerapan digital dalam membangkitkan kembali perekonomian di Indonesia ini. Karena kewirausahaan merupakan salah satu kunci penentu keberhasilan pembangunan ekonomi.
Jadi itulah pentingnya kewirausahaan sosial dikembangkan, karena di dunia kewirausahaan sosial saat ini mengejar uang bukanlah motivasi yang utama, tetapi menjadi agen perubahan untuk dunia adalah hal yang terpenting bagi mereka. Dapat disimpulkan bahwa semua kewirausahaan sosial beroperasi untuk mencapai serangkaian tujuan keuangan, sosial dan lingkungan yang seimbang.