Adapun tahapan proses pemberdayaan masyarakat sebagaimana pendapat Dwidjowijoto & Wrihatnolo (2007), Sulistyani (2004) yaitu:
1. Tahap Penyadaran, target yang menjadi sasaran pemberdayaan diberikan pencerahan bahwa mereka berhak memiliki sesuatu melalui potensi mereka apabila potensi tersebut dapat digali. Jadi, masyarakat yang tadinya tidak memiliki atau tidak mampu diberikan suatu motivasi bahwa mereka sebenarnya mampu dan memiliki kekuatan melalui potensi yang dimiliki.
2. Tahap Pengkapasitasan atau Capacity Building yaitu memberikan kapasitas kepada individu maupun kelompok untuk mampu menerima power atau daya atau masyarakat harus mampu terlebih dahulu. Dalam tahapan ini ada tiga jenis pemberian kapasitas yaitu: manusia, organisasi, dan sistem nilai.
3. Tahap Pendayaan atau empowerment di tahapan ini target pemberdayaan diberikan kekuatan, otoritas, atau peluang. Pemberian ini sesuai dengan kualitas individu atau kelompok.
1. Tahap Penyadaran, target yang menjadi sasaran pemberdayaan diberikan pencerahan bahwa mereka berhak memiliki sesuatu melalui potensi mereka apabila potensi tersebut dapat digali. Jadi, masyarakat yang tadinya tidak memiliki atau tidak mampu diberikan suatu motivasi bahwa mereka sebenarnya mampu dan memiliki kekuatan melalui potensi yang dimiliki.
2. Tahap Pengkapasitasan atau Capacity Building yaitu memberikan kapasitas kepada individu maupun kelompok untuk mampu menerima power atau daya atau masyarakat harus mampu terlebih dahulu. Dalam tahapan ini ada tiga jenis pemberian kapasitas yaitu: manusia, organisasi, dan sistem nilai.
3. Tahap Pendayaan atau empowerment di tahapan ini target pemberdayaan diberikan kekuatan, otoritas, atau peluang. Pemberian ini sesuai dengan kualitas individu atau kelompok.