Pertama-tama, para wirausahawan sosial memilih isu-isu yang sedang merajalela di suatu wilayah tertentu. Cakupannya dapat berupa komunitas kecil, satu kota, atau bahkan satu negara. Setelah masalah sosial ini berhasil diidentifikasi, mereka akan mencari akar permasalahannya. Hal ini dapat dilakukan melalui riset pasar yang nantinya akan membuahkan penilaian menyeluruh yang berupa laporan survei, hasil analisis lapangan, serta hasil metode observasi.
Setelah mengetahui apa penyebab masalah yang terjadi, para pendiri usaha sosial ini mencoba menghubungkan masalah tersebut dengan pola dan gaya hidup masyarakat, sumber daya yang bisa mereka akses, serta perputaran roda ekonomi mereka. Dengan cara ini, seorang wirausahawan sosial dapat menemukan ide dan strategi yang berkelanjutan untuk dijadikan solusi.
Langkah selanjutnya, wirausahawan sosial yang sudah melakukan penelitian lapangan akan membentuk tim yang beranggotakan individu-individu dengan tujuan serupa. Berjalan bahu membahu dengan tim yang ideal akan sangat membantu mereka untuk menarik lebih banyak investor, yang tentunya akan semakin memudahkan suatu wirausaha sosial untuk beroperasi secara maksimal.