Ketika masalah sudah terjadi antar individu atau kelompok, maka harus dilakukan sejumlah cara untuk menyelesaikannya. Secara umum, salah satu cara yang bisa diambil adalah membangun komunikasi yang baik. Berikut beberapa tahap yang dapat dilakukan:
- Kesadaran dari kedua belah pihak bahwa masalah harus diselesaikan. Bila hanya satu pihak saja yang ingin menyelesaikan suatu masalah, biasanya komunikasi hanya menjadi searah dan tidak efektif. Komunikasikan masalah yang ada sehingga permasalahan tersebut dapat segera diselesaikan.
- Pastikan kedua belah pihak fokus pada masalah, bukan menyerang secara personal. Ketika membicarakan permasalahan, jangan mengangkat masalah pribadi yang tak ada hubungannya. Hal ini bisa memperlambat penyelesaian masalah karena lawan bicara kita dapat terpancing emosi.
- Semua pihak harus menerima solusi yang disepakati bersama. Ketika masalah sudah dibicarakan, jangan lari dari solusi yang sudah disetujui. Jika ada salah satu pihak saja yang tidak mengikuti kesepakatan itu, maka konflik baru akan muncul kembali.
- Berkomunikasi seperti semula tanpa adanya perubahan setelah permasalahan terjadi. Jangan menyimpan dendam pada orang lain ketika masalah sudah usai. Jadikan suatu masalah tersebut sebagai cara untuk mengenal orang lain dengan lebih baik dan mempererat hubungan di kemudian hari.
Selain cara-cara di atas, berdasarkan hasil studi pustaka terdahulu, terdapat jenis komunikasi yang secara khusus dapat dipergunakan secara lebih efektif menyesuaikan permasalahan yang ada dan kalangan yang mengalami masalah. Berdasarkan hasil penelitian Hidayat (2010), menunjukkan bahwa komunikasi antarpribadi berperan dalam menyelesaikan konflik yang menjadi awal permasalahan pada hubungan persahabatan remaja SMU Negeri 7 Medan. Hal ini terbukti dengan cara mereka melakukan komunikasi antarpribadi dengan sikap kesediaan membuka diri, rasa empati yang tinggi terhadap sahabatnya, sikap saling mengahargai, sikap positif dan mendukung terhadap sahabatnya. Maka, komunikasi antarpribadi efektif yang terjalin dapat dijadikan solusi dalam menyelesaikan masalah pada suatu hubungan persahabatan.
Selanjutnya, upaya penyelesaian suatu masalah dapat dilakukan melalui komunikasi dengan cara negosiasi. Negosiasi merupakan keterampilan yang digunakan setiap orang dalam kehidupan sehari-hari. Fisher (2001) menyatakan, negosiasi merupakan suatu proses terstruktur yang digunakan oleh pihak yang bermasalah untuk melakukan dialog tentang isu-isu di mana masing-masing pihak memiliki pendapat yang berbeda. Tujuan negosiasi yang untuk mencari klarifikasi tentang isu-isu atau masalahmasalah dan mencoba mencari kesepakatan tentang cara penyelesaiannya. Negosiasi ini pada prinsipnya dilakukan dengan pihak-pihak pembuat keputusan dan kebijakan agar keputusan dan kebijakan yang dikeluarkan sesuai dengan kepentingan bersama dan dapat menyelesaikan masalah yang selama ini terjadi.
Penyelesaian masalah melalui komunikasi dapat juga dilakukan melalui mediasi. Moelino (2003) menyatakan, perundingan dengan mediasi, yakni melalui suatu proses perundingan dengan bantuan pihak ketiga (mediator) sebagai penengah. Mediasi merupakan proses penyelesaian masalah melalui perantara, yaitu kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pihak ketiga, yang tidak terlibat dalam sengketa, untuk membantu para kelompok yang bersengketa.