Uraian Materi

A. Hakikat Sintaksis

Terdapat sejumlah ahli bahasa yang telah memberikan penjelasan tentang batasan sintaksis, yang masing-masing memiliki persamaan dan perbedaan baik cakupan maupun redaksinya. Sehubungan dengan itu, untuk memberikan pemahaman yang memadai tentang sintaksis, berikut dikemukakan beberapa batasan sintaksis yang dikemukakan oleh sejumlah ahi bahasa. Ramlan (1987:21) mengemukakan bahwa sintaksis adalah bagian atau cabang ilmu bahasa yang membicarakan seluk-beluk wacana, kalimat, klausa, dan frasa. Stryker dan Tarigan (1989:21) mengatakan bahwa syntax in the study of the patterns by which words are combined to make sentences. Artinya, sintaksis adalah telaah mengenai pola-pola yang diperlukan sebagai sarana untuk menghubung-hubungkan kata menjadi kalimat.

Chaer (2009:3) menegaskan bahwa sintaksis membicarakan penataan dan pengaturan kata-kata itu kedalam satuan-satuan yang lebih besar, yang disebut satuan-satuan sintaksis, yakni kata, frase, klausa, kalimat, dan wacana. Selanjutnya, Muliono (1988:101) menegaskan bahwa sintaksis adalah studi kaidah kombinasi kata menjadi satuan yang lebih besar yakni frasa, klausa, dan kalimat. Batasan tersebut mengindikasikan bahwa satuan yang tercakup dalam sintaksis adalah frasa, klausa, dan kalimat dengan kata sebagai satuan dasar.bidang sintaksis. Sintaksis menyelidiki hubungan semua kelompok kata atau antarfrasa-antar frasa dalam satuan-satuan sintaksis itu. Sintaksis mempelajari hubungan gramatikal di luar kata, tetapi di dalam satuan yang disebut kalimat (Verhaar, 1981:70).

Sehubungan dengan beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli bahasa tersebut dapat disimpulkan bahwa sintaksis adalah bagian dari tata bahasa yang membahas tentang kaidah penggabungan kata menjadi satuan gramatik yang lebih besar yang disebut frasa, klausa, dan kalimat, serta penempatan morfem suprasegmental (intonasi) sesuai dengan struktur semantik yang diinginkan pembicara sebagai dasarnya.