1.6 Alternatif Usaha Untuk Ketahanan Pangan
- Memperkuat 3 (tiga) pilar ketahanan pangan : (a). akses atas pangan yang cukup dan bergizi, (b) konsumsi pangan dan gizi yang cukup; (c) ketahanan ekonomi, dengan cara peningkatan produksi pangan dalam negeri.
- Pengawasan terhadap distribusi pangan hingga ke tingkat rumah tangga, dan peningkatan pengetahuan konsumsi pangan yang aman, cukup, berkualitas, dan bergizi.
- Strategi totalitas penanganan ketahanan pangan.
- Menumbuhkan sektor-sektor hilir yaitu industri pengolahan produk pertanian yang bisa memberikan nilai tambah.
- Menciptakan/melestarikan komoditas tanaman pangan yang tidak bergantung pada kondisi musim, sehingga produksi pangan dapat berjalan secara aktif sepanjang tahun.
- Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) sebagai rangkaian kegiatan pengamatan situasi pangan dan gizi melalui penyediaan data/informasi, pengolahan data, dan analisis serta rencana intervensi untuk penanganan masalah gangguan pangan dan gizi.
- Mewaspadai jumlah petani yang cenderung mengalami penurunan sedangkan jumlah konsumen/penduduk semakin meningkat yang berarti juga terjadi peningkatan kebutuhan akan pangan melalui peningkatan kesejahteraan petani dan keluarganya.
- Perlunya analisis ketahanan pangan pada multiple-strategy menyangkut analisis food security ditingkat indvidu (gizi kurang dan gizi lebih) dan rumah tangga.
- Harga Pembelian Pemerintah (HPP) atau harga disubsidi dikenakan secara regional bukan pada tingkat nasional sehingga otonomi daerah dapat berjalan dengan baik dalam mensejahterakan kehidupan masyarakat/petani.
- Kebijakan insentif untuk peningkatan produksi maupun kebijakan perdagangan (tarif impor) serta pengamanan dari berbagai modus pasar (spekulasi, penimbunan, penyelundupan, kartel importir, dan lain-lain).
Last modified: Thursday, 30 July 2020, 7:54 AM