6.1 Pandangan Umum Terhadap Pangan
Dasar pertimbangan konsumen di negara-negara maju dalam memilih bahan pangan, bukan hanya bertumpu pada kandungan gizi dan kelezatannya, tetapi juga pengaruhnya terhadap kesehatan tubuhnya (Goldberg, 1994).
Saat ini pangan telah diandalkan sebagai pemelihara kesehatan dan kebugaran tubuh. Bahkan bila dimungkinkan, pangan harus dapat menyembuhkan atau menghilangkan efek negatif dari penyakit tertentu.
Kenyataan tersebut menuntut suatu bahan pangan tidak lagi sekadar memenuhi kebutuhan dasar tubuh (yaitu bergizi dan lezat), tetapi juga dapat bersifat fungsional. Dari sinilah lahir konsep pangan fungsional (fungtional foods), yang akhir-akhir ini sangat populer di kalangan masyarakat dunia.
Sejak
tahun 1984, Pemerintah Jepang telah menyusun suatu alternatif pengembangan
pangan fungsional dengan tujuan untuk memperbaiki fungsi-fungsi fisiologis,
agar dapat melindungi tubuh dari penyakit, khususnya penyakit degeneratif
seperti jantung koroner, hipertensi, diabetes, osteoporosis, dan kanker.
Diharapkan dengan pengembangan pangan fungsional dapat meningkatkan derajat
kesehatan serta menekan biaya medis bagi masyarakat Jepang.