2.3 Menuju Bisnis sebagai Profesi Luhur

Persaingan bisnis yang ketat dewasa ini menuntut dan menyadarkan para pelaku bisnis untuk menjadi orang yang profesional. Hanya saja sering sikap profesional ini hanya menyangkut keahlian dan keterampilan yang terkait dengan bisnis terutama dikaitkan dengan prinsip efisiensi demi mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Maka tidak heran bisnis mendapat konotasi jelek sebagai pekerjaan yang kotor, penuh tipu menipu, makan memakan hanya demi keuntungan. Kesan seperti ini disebabkan karena ulah dari orang-orang yang memperlihatkan citra negatif tentang bisnis di mata masyarakat.


Berdasarkan pengertian profesi yang menekankan keahlian dan keterampilan yang tinggi serta komitmen moral yang mendalam, maka jelas bahwa pekerjaan yang kotor tidak akan disebut profesi. Bisnis bukanlah merupakan profesi, jika bisnis dianggap sebagai pekerjaan yang kotor, tetapi tidak dapat disangkal bahwa ada banyak orang bisnis atau perusahaan yang sangat menghayati pekerjaan dan kegiatan bisnisnya sebagai sebuah profesi. Untuk lebih tepatnya kata profesi dipakai dalam dunia bisnis ada beberapa pandangan dan penghayatan yang berbeda mengenai pekerjaan dan kegiatan bisnis yang dianut oleh pelaku bisnis yaitu :

 

a.                  Pandangan praktis realistis

 Pandangan ini didasarkan pada apa yang umum dilakukan oleh orang-orang bisnis Yang meliputi kegiatan diantara nmanusia yang menyangkut memproduksi, menjual dan membeli barang dan jasa untuk memperoleh keuntungan. Umumnya pandangan ini dianggap sebagai pandangan ekonomi klasik ( Adam Smith) dan neo klasik ( Milton Friedman). Asumsi Adam Smith bahwa pertama dalam masyarakat modern telah terjadi pembagian kerja dimana setiap orang tidak bisa lagi mengerjakan segala sesuatu sekaligus dan bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, kedua semua orang tanpa kecuali mempunyai kecenderungan dasar untuk membuat kondisi hidupnya menjadi jauh lebih baik. Menurut Friedman bahwa mencari keuntungan bukanlah hal yang jelek karena semua orang memasuki dunia bisnis selalu mempunyai motivasi dasar mencari keuntungan.

 

b.                  Pandangan Ideal

 Menurut pandangan ini bahwa bisnis tidak lain adalah suatu kegiatan diantara manusia yang menyangkut memproduksi, menjual dan membeli barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dasar pemikirannya adalah pertukaran timbal balik secara fair diantara pihak-pihak yang terlibat.

 Pandangan ini juga telah dan dipraktekkan dalam kegiatan bisnis oleh beberapa pengusaha, bahkan menjadi etos bisnis dari perusahaan yang mereka dirikan atau pimpin, misalnya Konosuke Matsuhita, pengusaha terkenal dari Jepang, yang memiliki beberapa perusahaan besar. Menurut Marsuhita bisnis yang baik selalu

mempunyai misi tertentu yang luhur dan tidak sekedar mencari untung.


Terakhir diubah: Monday, 1 November 2021, 22:41