FILSAFAT HUKUM (*KURKKNI)

Pertemuan 2 Perbedaan Filsafat Barat dan Filsafat Timur (Studi Kasus 1)

• Selamat datang dalam mata kuliah Filsafat Hukum pada topik "Perbedaan antara Filsafat Barat dan Filsafat Timur!"

  Filsafat Hukum bukan hanya sekadar studi mengenai teori-teori hukum yang ada, tetapi juga merupakan penelusuran atas akar pemikiran yang mendasari pandangan dunia tentang hukum itu sendiri. Dalam konteks ini, perbedaan antara Filsafat Barat dan Filsafat Timur menjadi titik fokus utama.

  Filsafat Barat, dengan tradisinya yang kaya dan beragam, menitikberatkan pada logika, argumentasi, dan pemikiran rasional dalam mengembangkan konsep-konsep hukum. Sebaliknya, Filsafat Timur cenderung menekankan pada holisme, pemahaman terhadap alam semesta, dan hubungan yang erat antara individu dengan alam dan masyarakat.

  Melalui mata kuliah ini, kita akan menjelajahi perbedaan-perbedaan filosofis antara kedua tradisi pemikiran tersebut, dan bagaimana perbedaan ini memengaruhi pandangan terhadap hukum. Kita akan menggali konsep-konsep kunci seperti keadilan, otoritas hukum, tanggung jawab moral, dan pemahaman tentang hak dan kewajiban, serta menyoroti bagaimana pandangan-pandangan ini tercermin dalam praktik hukum.

  Penting untuk memahami bahwa perbedaan antara Filsafat Barat dan Filsafat Timur bukanlah untuk mengukur mana yang lebih baik atau lebih benar, tetapi untuk merangsang pemikiran kritis dan memahami pluralitas pandangan dalam memahami hukum dari perspektif yang berbeda.

  Melalui pendekatan pembelajaran interaktif, materi kuliah, diskusi, dan studi kasus, kita akan mengeksplorasi perbedaan yang menarik antara kedua tradisi ini. Mari kita bersama-sama menjelajahi kompleksitas filsafat hukum dari dua belahan dunia yang berbeda dan memperdalam pemahaman kita tentang kontribusi masing-masing terhadap pemikiran hukum global.

  Selamat bergabung dalam perjalanan belajar ini!

  
  

  Sub-CPMK

  1. Dapat memperbandingkan filsafat barat dan timur; dan
  2. Dapat memberi argumentasi terkait pertentangan antara  filsafat barat dan timur.

  Bahan Kajian (Materi Pembelajaran)

  Perbedaan Filsafat barat dan timur

  Pengalaman Belajar Mahasiswa

  Mahasiswa melakukan riset mandiri dan mengisi google form kuis kemudian bergabung tatap muka secara online mendengarkan ceramah dan berdiskusi

  Indikator

  Ketepatan memperbandingkan dan memberi argumentasi

  Pembahasan "perbedaan filsafat barat dan filsafat timur"
  
  

  	Filsafat Barat Ilmu, yang memiliki obyek, sistematika, dan metode	Filsafat Timur Pandangan hidup / Ideologi
  Kedudukan Manusia (Individu)	Manusia lepas atau terpisah dari lingkungan (alam)	Manusia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan (alam)
  Keberadaan Tuhan	·Sebagian filsuf menolak, mengakui keberadaan Tuhan ·Tuhan terpisah dan berbeda dari alam	·Mayoritas filsuf mengakui dan membahas keberadaan Tuhan (Dewa atau dewa-dewa) ·Tuhan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari alam
  Realitas	Sebagian besar filsuf menilai realitas sebagai sesuatu yang objektif dan mereka dapat menarik diri dari realitas yang dipikirkanya	Karena manusia merupakan bagian dari realitas, maka realitas tidak dapat dipikirkan secara obyektif.  Manusia tidak dapat menarik diri darinya
  Agama	Kecuali pada abad pertengahan, agama terpisah dari filsafat	Filsafat dan agama tidak dapat dipisahkan
  Ciri khas filsafat	Filsafat sebagai aktifitas intelektual	Filsafat sebagai aktifitas kontemplasi kehidupan
  Metode	Pengalaman empiris dan rasio adalah untuk menyusun pengetahuan (filsafat)	Pengalaman dan rasio penting,tapi penghayatan dan intuisi (pengalaman langsung tanpa metode dan teori atau konsep-konsep teoretis lebih penting)
  Sistematika	Sistematis, misalnya ada pembedaan tegas antara metafisika, epistemologi, dan aksiologi beserta cabang-cabangnya	Tidak memiliki sistematika seperti filsafat Barat
  Terapan filsafat	Berhubungan erat dengan ilmu pengetahuan	Menjadi landasan kehidupan sehari-hari
  Pusat/aktifitas berfilsafat	Terutama di lingkungan akademik (universitas)	Lingkungan non-akademik (antara lain tempat-tempat ibadat)
  Beberapa contoh aliran-aliran atau jenis-jenis filsafat	Idealisme, matrealisme, empirisme, rasionalisme, pragmatisme, eksistensialisme, dan lain-lain	Taoisme, Confusionisme (China), Shinto (Jepang), Budhisme, Hinduisme (India), dan lain-lain

  
  
  
  Instruksi: 
  Mahasiswa/i sekalian, pada pertemuan ke-2 ini, mahasiswa wajib mengikuti seluruh materi dengan membuka setiap LOM materi bahan ajar yang telah dipasang di Morning. 
  Pada pertemuan 2 ini juga terdapat Forum Diskusi untuk Studi Kasus 1. Mohon seluruh Mahasiswa/i berpartisipasi dan ikut berdiskusi pada LOM FORUM studi kasus yang telah dipasang. 
  
  
  

• Materi Pertemuan 2 File

  Lampiran Materi 2

  Kepada Seluruh Mahasiswa/i dipersilahkan membaca PPT terlebih dahulu , pada ppt ini mahasiswa akan membaca materi FIlsafat secara umum. 

• Kuis Topik Pertemuan 2 Quiz

  Selamat siang Mahasiswa/i sekalian. Silahkan mengikuti Kuis ini untuk mendapatkan penambahan nilai Mata kuliah ini. Dalam pelaksanaannya mohon agar memperhatikan waktu yg diberikan. 
  
  Good luck! 

•  Selamat siang Mahasiswa/i Mata Kuliah Filsafat Hukum. 
  Pada materi ini, Anda diminta menyimak materi dengan judul "Perbedaan FIlsafat Barat dan Filsafat Timur" yg dipaparkan Dosen melalui Video berikut ini. 
  
  

  
  
   
  
• Studi Kasus1: "Pandangan Ideologi Adam Smith dan Karl Max" Forum

  Tujuan Studi Kasus: Mahasiswa Dapat menjelaskan perbedaan pandangan Idiologi Adam Smith dan Karl Marx
  

  Ada sebuah buku sederhana berjudul “Definition of the Most Basic European Values and Their Significance for Our Modern Society,” (karya dari: Creative Commons, European Values). Dalam buku ini digambarkan bahwa bagi masyarakat Barat modern di Eropa, terdapat enam nilai yang dipandang paling fundamental, yang terbangun seperti tangga piramida. Tingkatan mulai dari paling bawah ke atas adalah sebagai berikut: 

  1.     humanisctic thinking,

  2.     rationality,

  3.     secularity,

  4.     rule of law,

  5.     democracy, dan 

  6.     human rights. 

   Keenam tingkatan ini sekaligus menunjukkan langkah-langkah yang telah dicapai oleh masyarakat Eropa berupa “humanistic world-view” (Weltanschauung) mereka sekarang ini.

  Tatkala kita berbicara tentang filsafat dalam ranah kewilayahan, maka biasanya orang membedakan dua area geografis luas, Barat dan Timur. Umumnya filsafat Barat lebih dekat dengan pengertian filsafat sebagai proses, sementara filsafat Timur cenderung memahami filsafat sebagai produk. Kedua kawasan ini sebenarnya memiliki panorama yang sama menariknya. Namun ironisnya, karena filsafat kerap diajarkan sebagai materi perkuliahan di perguruan tinggi yang menuntut pendekatan ilmiah, kerapkali tolok ukurnya harus berangkat dari filsafat sebagai proses (genetivus objectivus). Akibatnya, diskursus tentang filsafat Timur pun akhirnya harus mengalah mengikuti tolok ukur filsafat Barat. Untuk membuktikan tendensi di atas, kita dapat melacak pada perjalanan diakronik filsafat Timur, misalnya filsafat India dan China. Beberapa buku membagi sejarah filsafat India menjadi sedikitnya lima periode, yaitu:

  1.     zaman Weda (2000-600 SM),

  2.     zaman Skeptisisme (600 SM-300),

  3.     zaman Puranis (300-1200),

  4.     zaman Muslim (1200-1757), dan

  5.     zaman modern (setelah 1757). Lalu, filsafat China dibedakan menjadi:

  ·       zaman Klasik (600-200 SM),

  ·       zaman Neotaoisme & Budhisme (200 SM-1000),

  ·       zaman Neokonfusianisme (1000-1900), dan

  ·       zaman modern (setelah 1900)

  Menjadi pertanyaan, mengapa semua periodisasi di atas harus dinyatakan berakhir di zaman modern?

  Sumber: https://business-law.binus.ac.id/2016/06/20/filsafat-timur-dalam-perspektif-barat/
  

• Diskusi Perbedaan Filsafat Barat dan Filsafat Timur Forum

  Sebagai pengantar diskusi, refleksikan pertanyaan di bawah ini:

  1. Bagaimana filsafat barat dan filsafat timur dapat memiliki perbedaan?

  2. Hal-hal apa sajakah yang mempengaruhi terjadinya perbedaan tersebut?