Salam Sehat
selamat datang kembali pada pembelajaran Farmasi Klinik
Total Parenteral Nutrition (TPN) adalah metode pemberian nutrisi secara intravena (IV) untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien yang tidak dapat memperoleh nutrisi melalui pencernaan normal. TPN umumnya diberikan pada pasien yang mengalami gangguan pencernaan yang berat, seperti obstruksi usus, penyakit inflamasi usus, atau kondisi pasca-operasi di mana saluran pencernaan harus diistirahatkan.
Komponen utama TPN meliputi:
1. Karbohidrat
- Sumber utama energi dalam TPN adalah glukosa atau dekstrosa, yang disesuaikan dengan kebutuhan kalori pasien.
2. Asam Amino (Protein)
- Protein penting untuk sintesis jaringan, pemeliharaan otot, dan fungsi tubuh lainnya. TPN menyediakan asam amino esensial dan non-esensial untuk memenuhi kebutuhan protein harian pasien.
3. Lipid (Lemak)
- Lemak dalam bentuk emulsi lipid diberikan sebagai sumber energi tambahan dan esensial untuk metabolisme sel. Lemak juga mengandung asam lemak esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh.
4. Elektrolit
- Elektrolit seperti natrium, kalium, kalsium, magnesium, dan fosfat ditambahkan untuk menjaga keseimbangan elektrolit dan fungsi seluler, serta untuk mencegah gangguan metabolik seperti asidosis atau alkalosis.
5. Vitamin
- TPN mengandung vitamin larut air (seperti vitamin B kompleks dan C) dan larut lemak (vitamin A, D, E, dan K) untuk mendukung berbagai proses metabolisme dan mencegah defisiensi vitamin.
6. Unsur Trace (Trace Elements)
- TPN juga memasukkan mineral penting dalam jumlah kecil, seperti zat besi, seng, tembaga, mangan, dan selenium, yang berperan dalam proses enzimatik dan metabolik.
Indikasi TPN
TPN digunakan dalam beberapa kondisi berikut:
- Ketidakmampuan pasien untuk menggunakan saluran pencernaan (misalnya, pada pasien dengan ileus usus, pankreatitis berat, atau sindrom usus pendek).
- Kondisi di mana kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi dengan pemberian oral atau enteral (misalnya, pada pasien dengan malabsorpsi berat).
- Pasien yang memerlukan istirahat total pada saluran cerna pasca-operasi atau trauma.
Pengelolaan dan Pemantauan TPN
1. Pemantauan Keseimbangan Nutrisi
- Pemantauan meliputi kadar elektrolit, gula darah, fungsi hati dan ginjal, serta kadar albumin untuk memastikan kebutuhan gizi pasien terpenuhi dan keseimbangan cairan terjaga.
2. Pemantauan Kadar Gula Darah
- Karena TPN mengandung glukosa tinggi, pemantauan kadar gula darah diperlukan untuk mencegah hiperglikemia, terutama pada pasien dengan risiko diabetes atau infeksi.
3. Mencegah dan Mengelola Komplikasi
- Komplikasi Infeksi: Karena TPN diberikan melalui jalur intravena sentral (central venous catheter), risiko infeksi sistemik (sepsis) meningkat. Sterilisasi dan teknik aseptik sangat penting.
- Komplikasi Metabolik: Hiperglikemia, hiperlipidemia, atau gangguan elektrolit dapat terjadi, sehingga pemantauan elektrolit dan kadar gula darah sangat penting.
- Gangguan Hati dan Ginjal: Kelebihan atau ketidakseimbangan nutrisi dapat membebani fungsi hati dan ginjal. Tes fungsi hati dan ginjal dilakukan secara berkala.
4. Penyesuaian Komposisi TPN Secara Teratur
- Kebutuhan nutrisi pasien dapat berubah dari waktu ke waktu, sehingga komposisi TPN harus disesuaikan secara teratur berdasarkan hasil pemantauan laboratorium dan perubahan kondisi klinis pasien.
5. Mendorong Transisi ke Nutrisi Enteral atau Oral
- TPN sebaiknya hanya digunakan sementara waktu. Jika kondisi pasien memungkinkan, transisi ke nutrisi enteral atau oral dianjurkan untuk menjaga kesehatan saluran cerna.
Peran Farmasis Klinik dalam TPN
Farmasis klinik memiliki peran penting dalam perencanaan, pembuatan, dan pemantauan TPN, meliputi:
- Memastikan kesesuaian dosis dan komposisi nutrisi dengan kebutuhan pasien.
- Melakukan pemantauan elektrolit, kadar glukosa, dan status metabolik pasien.
- Memberikan rekomendasi penyesuaian TPN untuk mencegah komplikasi metabolik atau infeksi.
- Edukasi dan kolaborasi dengan tim medis untuk memastikan keamanan dan efektivitas TPN bagi pasien.
Dengan pengelolaan yang tepat, TPN dapat menjadi sumber nutrisi penting bagi pasien yang tidak bisa mendapatkan nutrisi melalui jalur oral atau enteral, mendukung proses penyembuhan, dan memperbaiki status gizi pasien.
Selamat Belajar