Ruang Kolaborasi

Ruang Kolaborasi

Ruang Kolaborasi

Number of replies: 40

Sahabat Mahasiswa, secara kolaboratif Anda diwajibkan menyampaikan gagasan tentang 8 tantangan literasi digitalĀ  pada abad 21 sebagaimana materi di atas!

In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by Chiko Yuardan Yudas -
1. Pemahaman Informasi
Informasi yang berlimpah di internet membuat orang sulit memilah mana informasi yang valid dan akurat. Tantangan pertama adalah meningkatkan pemahaman untuk membedakan sumber yang terpercaya dari yang tidak.

2. Penyebaran Hoaks
Dalam era media sosial, hoaks dan berita palsu dengan mudahnya menyebar. Literasi digital mencakup kemampuan untuk mendeteksi dan menghindari penyebaran hoaks.

3. Privasi dan Keamanan
Penggunaan internet dan perangkat digital berarti kita harus lebih berhati-hati dengan informasi pribadi kita. Ini termasuk memahami bagaimana data pribadi dikumpulkan dan digunakan, serta menjaga diri dari ancaman siber.

4. Ketidaksetaraan Akses
Tidak semua orang memiliki akses yang sama ke teknologi dan internet. Ketidaksetaraan ini menciptakan kesenjangan dalam literasi digital, sehingga penting untuk memastikan bahwa semua orang memiliki akses yang setara.

5. Overload Informasi
Terlalu banyak informasi bisa membingungkan dan membebani. Literasi digital mencakup kemampuan untuk menyaring informasi yang relevan dan mengelola overload informasi.

6. Cyberbullying dan Etika Online
Tantangan ini berkaitan dengan perilaku online yang tidak etis, seperti cyberbullying. Literasi digital mencakup pemahaman tentang etika online dan bagaimana mengatasi situasi semacam ini.

7. Edukasi Digital
Guru dan pendidik perlu mengembangkan literasi digital mereka sendiri untuk mengajarkan keterampilan ini kepada siswa. Pendidikan digital adalah bagian penting dalam penyelesaian tantangan ini.

8. Perubahan Teknologi Cepat
Teknologi terus berkembang dengan cepat, dan literasi digital perlu mengikuti perkembangan ini. Masyarakat harus belajar beradaptasi dengan perubahan teknologi dan terus memperbarui pengetahuan mereka.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by Ali Imran -
Berikut adalah 8 tantangan literasi digital pada abad 21 yang dapat diidentifikasi dari beberapa sumber yang telah disebutkan sebelumnya:
1. Kurangnya kesadaran tentang etika penggunaan internet dan media sosial.
2. Kesulitan dalam menavigasi jumlah informasi yang sangat besar dan terus bertambah di internet.
3. Kurangnya keterampilan teknologi dan literasi digital yang diperlukan untuk mengakses, memahami, dan memanfaatkan informasi digital dengan bijak.
4. Tidak adanya kesepakatan tentang apa yang sebenarnya dimaksud dengan literasi digital dan keterampilan teknologi yang diperlukan.
5. Tidak adanya kerangka teoritis yang jelas untuk mendefinisikan literasi digital.
6. Model dan kerangka kerja literasi digital yang flashy, flimsy, dan faddish yang kurang memiliki dasar teoritis yang jelas.
7. Tidak adanya kesepakatan tentang bagaimana mengukur dan mengevaluasi literasi digital.
8. Tidak adanya kesepakatan tentang bagaimana mengintegrasikan literasi digital ke dalam kurikulum dan pembelajaran.

Dalam menghadapi tantangan-tantangan ini, diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, institusi pendidikan, guru, dan peserta didik. Diperlukan juga upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya literasi digital dan keterampilan teknologi, serta mengembangkan kerangka teoritis yang jelas untuk mendefinisikan literasi digital dan keterampilan teknologi yang diperlukan.
In reply to Ali Imran

Re: Ruang Kolaborasi

by Rismawati Rismawati -
8 tantngan literasi digital pada abad ke 21
1.menyebarkan informasi palsu
Menurut data hasil survei yang dikemukakan oleh Katadata Insight Center (KIC), sebetulnya masih ada 11,9 publik yang masih menyebarkan hoax (berita palsu). Implikasi negatif dari penyebaran hoax (berita palsu) yang provokatif, dapat menyembabkan berbagai macam opini publik, memicu kecemasan masyarakat, bahkan yang paling bahaya dapat mengakibatkan kepada perpecahan suatu bangsa Oleh sebab itu, setiap masyarakat harus lebih kritis, lebih jeli, dan lebih waspada dalam menerima sebuah informasi dengan cara memfilternya sebaik mungkin, dengan sumber-sumber informasi yang paling kredibel. Double check atau triple check setiap informasi yang kita dapat. Apabila kita sudah memahami dan memiliki kemampuan literasi digital yang baik, tentunya kita tidak akan bingung, apalagi sampai
2. Konten-Konten Negatif Merajalela
Semakin marak dan merajalelanya konten negatif menjadi salah satu tantangan literasi digital di era saat ini. Contoh dari konten negative yai seperti isu SARA, pornografi, dan lain sebagainya. keterampilan seseorang dalam mengakses internet, terkhusus teknologi informasi dan komunikasi, harus diberbarengi pula dengan literasi digital, sehingga seseorang tersebut dapat mengetahui, perbedaan antara konten yang mempunyai nilai positif dengan konten yang memiliki nilai negatif.
3.Maraknya Investasi Ilegal
Masih banyaknya masyarakat Indonesia yang cenderung termakan oleh iming-iming bonus investasi yang sangat besar serta cepat, tetapi nyatanya pada akhirnya menjadi korban penipuan. Apalagi saat ini semakin banyak bermunculan oknum-oknum yang menawarkan investasi bodong dengan begitu mudah melalui perantara media sosial.
4. Pengajar yang Kurang Melek Teknologi

Pada revolusi industri seperti sekarang ini, seorang guru dituntut untuk mengikuti laju perkembangan teknologi. Oleh sebab itu, sebagai pelengkap pada keterampilan mengajar umum, beberapa keterampilan baru perlu ditanamkan pada seorang guru untuk memantapkan perannya secara efektif sebagai fasilitator pendidikan.

Namun, melihat pesatnya laju perkembangan teknologi membuat para guru khususnya yang sudah berusia lanjut, menajdi gagap teknologi dan merasa kesulitan dalam beradaptasi. Proses kegiatan pembelajaran yang umumnya dilakukan secara offline dengan metode konvensional, mau tidak mau harus menerapkan metode pembelajaran baru, misalnya pembelajaran daring dengan mengaplikasikan bermacam-macam platform seperti Zoom meeting, Google Meet, dan lainnya.
Oleh sebab itu, sebagai individu yang mengabdikan diri di dunia pendidikan, sekiranya perlu meningkatkan digital skill yang baik. Peningkatan tersebut ada, supaya bisa menghadapi pembelajaran di abad 21 dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga dapat menciptakan proses pembelajaran yang lebih efefktif dan efisien via Kerangka Desain Pembelajaran Abad 21.
Dampak perkembangan teknologi yang cepat, mengakibatkan perilaku masyarakat yang cenderung konsumtif, sehingga menjamurnya tren investasi ilegal di Indonesia. Meskipun begitu dari pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan, bahwa tingkat inklusi keuangan di Indonesia meningkat pada tahun 2019 mencapai 76,19%, tetapi sayangnya tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia tergolong masih rendah yakni 38,03%.
5. Banyaknya Praktik Pinjaman Online Ilegal (Pinjol)

Efek jangka panjang adanya pandemi COVID-19, mengakibatkan kondisi perekonomian semakin sulit. Alhasil membuat beberapa masyarakat tergiur untuk melakukan transaksi pinjaman online (pinjol) yang marak di internet.

Faktor penyebab adanya pinjaman online (pinjol) adalah karena rendahnya tingkat literasi digital dan juga disertai rendahnya literasi keuangan yang membuat seseorang maupun masyarakat yang sudah berumah tangga, tergiur untuk menempuh jalan pinjol ilegal dengan iming-iming pinjaman yang mudah dan cepat. Selain itu, kasus pinjol ilegal disebabkan pula karena dampak kecanduan akan judi online, sehingga membuat orang membutuhkan dana yang relative cepat tanpa menghiraukan dampak jangka panjangnya.

Nah, itu tadi tantangan-tantangan literasi digital yang sedang dihadapi oleh masyarakat Indonesia di tahun 2023 ini. Semoga melalui pembahasan di artikel ini, dapat memberikan pandangan baru seputar perkembangan literasi digital di Indonesia. Salam Literasi!
6. Keamanan Data
Keamanan data adalah praktik yang dirancang untuk melindungi data dari akses, perubahan, atau pengungkapan yang tidak sah. Tujuan dari keamanan data adalah memastikan bahwa data, yang bisa berupa informasi pribadi, bisnis, atau rahasia, tetap aman dan terlindungi dari berbagai ancaman dan risiko yang dapat muncul.
7. Tidak adanya kesepakatan tentang bagaimana mengukur dan mengevaluasi literasi digital.
8. Tidak adanya kesepakatan tentang bagaimana mengintegrasikan literasi digital ke dalam kurikulum dan pembelajaran.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by Natasya Natasya -

8 Tantangan literasi digital pada abad ke 21

  • Pemahaman Informasi: Dalam era informasi, penting untuk dapat mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memahami informasi yang ditemukan di internet. Orang perlu tahu cara memilah informasi yang valid dan terpercaya dari yang tidak.
  • Keamanan Digital: Keamanan digital mencakup pemahaman tentang bagaimana melindungi diri dari ancaman seperti virus, malware, peretasan, dan penipuan online. Ini juga melibatkan kesadaran tentang praktik keamanan, seperti penggunaan kata sandi yang kuat dan menghindari tautan berbahaya.
  • Etika Digital: Orang harus memahami etika dalam penggunaan teknologi, termasuk bagaimana berinteraksi secara online, menghormati privasi orang lain, dan menghindari perilaku cyberbullying atau perilaku online yang tidak etis.
  • Keterampilan Teknologi: Literasi digital mencakup keterampilan teknologi dasar, seperti penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak, pengoperasian perangkat mobile, dan pemahaman tentang berbagai platform dan aplikasi.
  • Kesenjangan Digital: Tantangan ini mencakup kesenjangan dalam akses ke teknologi dan internet. Bagi mereka yang tidak memiliki akses yang sama ke perangkat dan sambungan internet, literasi digital mungkin sulit untuk dikejar.
  • Keamanan Data: Ini melibatkan pemahaman tentang bagaimana data pribadi dikumpulkan, digunakan, dan dilindungi oleh perusahaan dan pemerintah. Orang harus tahu cara melindungi privasi mereka secara online.
  • Kreativitas Digital: Dalam dunia yang semakin didorong oleh teknologi, penting untuk memahami cara menggunakan alat digital untuk ekspresi kreatif, termasuk seni, desain, dan media sosial.
  • Overload Informasi: Dalam dunia yang penuh dengan informasi, orang harus tahu bagaimana mengelola dan menyaring informasi agar tidak terjebak dalam overload informasi. Keterampilan ini melibatkan kemampuan untuk menentukan apa yang relevan dan bermanfaat.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by M. Saddam Al Husein -
Pembelajaran abad 21 menjadi tujuan utama untuk meningkatkan kualitas pesrta didik di era modern. Pembelajaran abad 21 membentuk peserta didik yang memiliki kemampuan untuk bersaing di dunia kerja. Pada pembelajaran abad 21 peserta didik dituntut untuk bisa menyelesaikan maslah dengan berpikir kritis dan kreatif serta mampu bekerjasama dengan kelompok agar bisa mengembangkan komunikasi dalam diri peserta didik sehingga memiliki kompetensi yang mampu bersaing.

Apa itu kompetensi abad 21?

Pada umumnya, pembelajaran abad 21 disebut 4C. Pembelajaran abad 21 adalah kumpulan keterampilan yang diperlukan pada perkembangan zaman. Adapun pembelajaran abad 21 yang dimaksud meliputi keterampilan berpikir kreatif (creative thinking), berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and problem solving), berkomunikasi (communication), dan berkolaborasi (collaboration). Keterampilan tersebut mulai ditanamkan baik dalam proses pembelajaran.

Apa Itu Literasi Digital?

Apa yang dimaksud dengan literasi digital? Menurut KBBI mengartikan literasi digital adalah kemampuan untuk memahami informasi berbasis komputer.

Literasi digital dapat diartikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi melalui berbagai sumber digital. Karena di dalam dunia pendidikan sekarang sudah menitik beratkan pada gawai di dalam pembelajarannya.

Di zaman saat ini dengan perkembangan teknologi semakin berkembang pesat, akses untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi bisa didapatkan secara cepat dan mudah. Di era modern ini, hampir seluruh manusia di dunia ini menginginkan segala hal menjadi lebih praktis dan lebih efisien. Tetapi, semua kecanggihan yang ada di era digital saat ini tentu memiliki dampak positif dan negatif bagi manusia. Sehingga, literasi digital sangat diperlukan sebagai panduan agar peserta didik dan guru lebih terarah dalam penggunaan teknologi yang semakin berkembang.



Dalam dunia teknologi, khususnya informasi dan komunikasi, literasi digital berkaitan dengan kemampuan penggunanya, di mana di dalamnya terdapat suatu kemampuan untuk menggunakan teknologi sebijak mungkin demi menciptakan interaksi dan komunikasi yang positif. Literasi digital ini sangat penting bagi kehidupan sehari-hari agar generasi muda, khususnya pelajar agar paham dan mengerti mana informasi yang harus diterima dan yang harus dicari kembali sumber kebenarannya. Bertambah canggihnya teknologi dan informasi semakin banyak pula oknum yang tidak bertanggung jawab dengan informasi yang mereka posting. Penggunaan literasi digital dalam pembelajaran akan membuat generasi muda dapat berpartisipasi di era dunia modern sekarang ini. Literasi digital akan menciptakan sebuah susunan peserta didik dengan pola pikir dan pandangan yang kritis-kreatif. Sehingga, peserta didik tidak akan mudah tertipu yang berbasis digital seperti menjadi korban informasi hoaks dan lebih berhati-hati dalam menerima berita.



Dalam penerapan literasi digital memiliki dampak positif di antaranya bisa untuk membantu proses pembelajaran; bisa untuk dapat membedakan sumber-sumber belajar yang benar, signifikan dan dapat memberikan manfaat; dan untuk membuka peluang bagi guru agar lebih produktif dalam menciptakan media ajar digital yang akan digunakan dlam pembelajaran. Literasi digital yang digunakan dalam dunia pendidikan dalam pembelajran juga memiliki sisi negatif, misalnya bisa menyebabkan kegaduhan dan kesalahpahaman dalam pembelajaran. Berkaca dari itu, guru dan peserta didik dituntut harus paham akan literasi digital khususnya di era modern ini. Dampak negatif yang dapat terjadi dari penerapan literasi digital di antaranya, penyebaran berita bohong (hoaks), mengakibatkan kecemasan, kebencian, dan permusuhan berbasis digital.



Banyak anak muda yang hidup di era digital seperti sekarang ini beranggapan bahwa membaca buku hanya menghabiskan dan membuang banyak waktu dan cenderung membosankan. Sehingga, peserta didik atau pelajar berpikir lebih baik melakukan sesuatu yang lain selain membaca buku, padahal dengan membaca kita dapat menambah wawasan jadi lebih luas dan ilmu pengetahuan pun semakin bertambah.



Oleh sebab itu, di era digital ini, sangat penting bagi guru untuk memberikan inovasi agar peserta didik atau kaum milenial memiliki keinginan membaca pada era teknologi seperti saat ini. Dalam penerapan literasi digital dapat melalui banyak cara salah satunya dengan memanfaatkan media sosial untuk menulis dan membagikan hal-hal positif yang bermanfaat dan menjadikan media sosial sebagai informasi yang akurat serta meningkatkan minat baca dan daya berfikir kritis peserta didik .



Dalam dunia yang semakin mengandalkan teknologi digital sebagai alat utama jadi perlu diingatkan juga bahwa, kemampuan literasi yang dilakukan oleh semua pihak akan berdampak baik untuk peserta didik maupun pengajar. Apalagi dengan perkembangan teknologi yang sudah familiar di banyak sisi kehidupan, khususnya pendidikan, hal ini harus terus dilakukan dan didukung semua pihak. Di era new normal ini juga berdampak positif kepada generasi muda, khususnya pelajar SMK sebagai generasi muda yang sudah beradaptasi dengan era teknologi digital ini diharapkan mampu memberikan edukasi terhadap masyarakat terutama menangkal berita hoaks. Jadi kita harus menjadi penerus bangsa yang kreatif dan bisa memanfaatkan perkembangan digital dengan baik.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by Mahmud Mahmud -
1. Penyebaran Informasi Palsu (Hoaks dan Disinformasi): Di era digital, informasi tidak selalu benar, dan terkadang berita palsu dapat menyebar dengan cepat. Tantangan literasi digital adalah untuk mengajarkan mahasiswa bagaimana mengidentifikasi dan memeriksa keabsahan informasi yang mereka temui.

2. Privasi dan Keamanan Data: Semakin banyak data pribadi yang diunggah dan dibagikan secara daring, sehingga mahasiswa perlu memahami bagaimana melindungi informasi pribadi mereka dan mengelola privasi secara online.

3. Cyberbullying dan Perilaku Online Berbahaya: Tantangan literasi digital melibatkan memahami dampak negatif perilaku online seperti perundungan daring dan mengembangkan keterampilan dalam berkomunikasi dengan sopan dan etis di lingkungan digital.

4. Overload Informasi: Era digital menghadirkan banyak informasi yang berlimpah, sehingga mahasiswa perlu belajar mengelola overload informasi dan menilai mana yang penting dan relevan.

5. Digital Divide: Tidak semua orang memiliki akses yang sama ke teknologi digital. Literasi digital juga melibatkan pemahaman tentang masalah ketidaksetaraan akses ke teknologi dan upaya untuk mengatasi divisi digital ini.

6. Kekhawatiran Etika Teknologi: Penggunaan teknologi dalam mengumpulkan data, kecerdasan buatan, dan perkembangan teknologi lainnya membawa masalah etika. Mahasiswa perlu memahami dilema etika yang muncul dalam konteks digital.

7. Kecanduan Teknologi (Digital Addiction): Tantangan lain adalah penggunaan teknologi yang berlebihan yang dapat mengarah pada kecanduan. Literasi digital juga melibatkan pemahaman tentang penggunaan teknologi yang sehat dan seimbang.

8. Pengembangan Keterampilan Teknologi: Seiring dengan peningkatan literasi digital, mahasiswa perlu mengembangkan keterampilan teknologi seperti pemrograman, analisis data, dan keterampilan digital lainnya yang relevan untuk masa depan.

Dalam diskusi kolaboratif, mahasiswa dapat membagikan pandangan, pengalaman, dan solusi untuk mengatasi tantangan-tantangan ini. Ini adalah peluang untuk mempromosikan kesadaran dan pemahaman tentang literasi digital yang kuat untuk abad ke-21.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by Angga Rustiawan -
1. Keamanan Sosial
Ketika kita terlalu terbuka tentang kehidupan kita di media sosial, yang bisa mengancam keamanan pribadi. Literasi digital membantu kita memahami batasan dan risiko yang terkait dengan berbagi informasi pribadi di platform media sosial.
2. Cyberbullying
Cyberbullying adalah perilaku berbahaya yang melibatkan penggunaan teknologi digital, seperti pesan teks, media sosial, atau email, untuk mengancam, melecehkan, atau merendahkan seseorang secara online.
3. Hak Cipta dan Lisensi
Banyak orang tidak tahu bagaimana berbagi atau menggunakan konten digital (seperti gambar atau musik) dengan benar tanpa melanggar hak cipta. Literasi digital mencakup pemahaman tentang hak cipta dan lisensi.
4. Keamanan Perangkat
Keamanan perangkat adalah tindakan dan praktik untuk melindungi perangkat komputer atau teknologi lainnya dari ancaman, kerentanan, dan potensi risiko yang dapat mengancam data, privasi, dan kinerja perangkat tersebut. Literasi digital mencakup cara menjaga perangkat kita agar tidak mudah disusupi oleh program berbahaya atau virus.
5. Berita palsu dan hoaks
adalah informasi palsu, biasanya dalam bentuk berita atau informasi yang disebarkan secara luas dengan maksud menyesatkan atau menipu pembaca. Literasi digital membantu kita tahu cara memeriksa apakah berita itu benar atau palsu.
6. Keberlanjutan Lingkungan
Penggunaan teknologi juga memiliki dampak lingkungan. Literasi digital bisa termasuk pemahaman tentang cara menggunakan teknologi secara berkelanjutan untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan.
7. Privasi dan Keamanan Data
Semakin banyak data pribadi yang dibagikan secara online. Tantangan di sini adalah memahami cara melindungi privasi Anda dan mengamankan data pribadi Anda dari potensi pelanggaran keamanan.
8. Kemampuan Teknis
Tidak semua orang memiliki tingkat pemahaman teknis yang sama. Literasi digital juga mencakup pemahaman dasar tentang perangkat lunak, perangkat keras, dan jaringan, serta kemampuan mengatasi masalah teknis.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by Yuni Yuni -
8 tantangan literasi digital di abad 21.
1.pemahaman informasi : Dalam era informasi penting untuk dapat mengedintifikasi, mengevaluasi, dan memahami informasi yang di temukan di internet. Orang perlu tahu cara memilah informasi yang valid dan terpercaya dari yang tidak.
2.keamanan digital : keamanan digital mencakup pemahaman tentang bagaimana melindungi diri dari ancaman virus seperti, malware, peretasan dan penipuan online. Ini juga melibatkan kesadaran tentang praktik keamanan, seperti penggunaan kata sandi yang kuat dan menghindari tautan berbahaya.
3.Etika Digital: Orang harus memahami etika dalam penggunaan teknologi, termasuk bagaimana berinteraksi secara online, menghormati privasi orang lain, dan menghindari perilaku cyberbullying atau perilaku online yang tidak etis.
4.keterampilan Teknologi: Literasi digital mencakup keterampilan teknologi dasar, seperti penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak, pengoperasian perangkat mobile, dan pemahaman tentang berbagai platform dan informasi.
5.keamanan data : ini
melibatkan pemahaman tentang bagaimana data pribadi dikumpulkan, digunakan, dan dilindungi oleh perusahaan dan pemerintah. Orang harus tahu cara melindungi privasi mereka secara online.
6.Kreativitas Digital: Dalam dunia yang semakin didorong oleh teknologi, penting untuk memahami cara menggunakan alat digital untuk ekspresi kreatif, termasuk seni,desain dan media sosial.
7.overload informasi:terlalu banyak informasi bisa membingungkan dan membebani. Literasi digital mengacakup kemampuan untuk menyaring informasi yang relevan dan mengelola overload informasi.
8.model dan kerangka:
Kerja literasi digital yang flahsy, flimsy dan faddish yang kurang memiliki teoritas yg jelas.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by Nining Adriana -
8 tantangan literasi digital pada abad 21
1).merebaknya informasi palsu
menyebarkan hoax (berita palsu). Implikasi negatif dari penyebaran hoax (berita palsu) yang provokatif, dapat menyembabkan berbagai macam opini publik, memicu kecemasan masyarakat, bahkan yang paling bahaya dapat mengakibatkan kepada perpecahan suatu bangsa.
2). konten-konten negatif merajalela
Semakin marak dan merajalelanya konten negatif menjadi salah satu tantangan literasi digital di era saat ini. Contoh dari konten negative yai seperti isu SARA, pornografi, dan lain sebagainya.
3). maraknya investasi ilegal
Masih banyaknya masyarakat Indonesia yang cenderung termakan oleh iming-iming bonus investasi yang sangat besar serta cepat, tetapi nyatanya pada akhirnya menjadi korban penipuan.
4).pengajar yang kurang melek teknologi
Pada revolusi industri seperti sekarang ini, seorang guru dituntut untuk mengikuti laju perkembangan teknologi. Oleh sebab itu, sebagai pelengkap pada keterampilan mengajar umum, beberapa keterampilan baru perlu ditanamkan pada seorang guru untuk memantapkan perannya secara efektif sebagai fasilitator pendidikan.
5). banyaknya praktik pinjaman online ilegal(pinjol)
Faktor penyebab adanya pinjaman online (pinjol) adalah karena rendahnya tingkat literasi digital dan juga disertai rendahnya literasi keuangan yang membuat seseorang maupun masyarakat yang sudah berumah tangga, tergiur untuk menempuh jalan pinjol ilegal dengan iming-iming pinjaman yang mudah dan cepat.
6).Terlibat Dalam Komunitas Online
Banyaknya Kasus-Kasus MerajaLela Diakibatkan Oleh Maraknya Online Seperti Bullying Yang Mengakibatkan Sih Penerima Bullying Menjadi Trauma Dan Tidak Lagi Ingin Melihat Dunia Luar
7).Tidak Ada Keinginan Belajar
Dikarenakan Banyaknya Situs Online Mengakibatkan Penggunanya Atau Siswa Siswi Tidak Ingin Belajar Menggunakan Buku Atau Lain SebagaiNya
8).Tertarik Dengan Hal Yang Pornografi Atau Sesuatu Yang Tidak Seharusnya Di Lihat.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by Nurwahdini Nurwahdini -
[17/10 12.52] Nining Tai: 8 tantangan literasi digital pada abad 21
1).merebaknya informasi palsu
menyebarkan hoax (berita palsu). Implikasi negatif dari penyebaran hoax (berita palsu) yang provokatif, dapat menyembabkan berbagai macam opini publik, memicu kecemasan masyarakat, bahkan yang paling bahaya dapat mengakibatkan kepada perpecahan suatu bangsa.
2). konten-konten negatif merajalela
Semakin marak dan merajalelanya konten negatif menjadi salah satu tantangan literasi digital di era saat ini. Contoh dari konten negative yai seperti isu SARA, pornografi, dan lain sebagainya.
3). maraknya investasi ilegal
Masih banyaknya masyarakat Indonesia yang cenderung termakan oleh iming-iming bonus investasi yang sangat besar serta cepat, tetapi nyatanya pada akhirnya menjadi korban penipuan.
4).pengajar yang kurang melek teknologi
Pada revolusi industri seperti sekarang ini, seorang guru dituntut untuk mengikuti laju perkembangan teknologi. Oleh sebab itu, sebagai pelengkap pada keterampilan mengajar umum, beberapa keterampilan baru perlu ditanamkan pada seorang guru untuk memantapkan perannya secara efektif sebagai fasilitator pendidikan.
5). banyaknya praktik pinjaman online ilegal(pinjol)
Faktor penyebab adanya pinjaman online (pinjol) adalah karena rendahnya tingkat literasi digital dan juga disertai rendahnya literasi keuangan yang membuat seseorang maupun masyarakat yang sudah berumah tangga, tergiur untuk menempuh jalan pinjol ilegal dengan iming-iming pinjaman yang mudah dan cepat.
6).Terlibat Dalam Komunitas Online
Banyaknya Kasus-Kasus MerajaLela Diakibatkan Oleh Maraknya Online Seperti Bullying Yang Mengakibatkan Sih Penerima Bullying Menjadi Trauma Dan Tidak Lagi Ingin Melihat Dunia Luar
7).Tidak Ada Keinginan Belajar
Dikarenakan Banyaknya Situs Online Mengakibatkan Penggunanya Atau Siswa Siswi Tidak Ingin Belajar Menggunakan Buku Atau Lain SebagaiNya
8).Tertarik Dengan Hal Yang Pornografi Atau Sesuatu Yang Tidak Seharusnya Di Lihat.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by Ayutri Ningrum -
~ Terlibat Dalam Komunitas Online
Banyaknya Kasus-Kasus MerajaLela Diakibatkan Oleh Maraknya Online Seperti Bullying Yang Mengakibatkan Sih Penerima Bullying Menjadi Trauma Dan Tidak Lagi Ingin Melihat Dunia Luar


~ Tidak Ada Keinginan Belajar
Dikarenakan Banyaknya Situs Online Mengakibatkan Penggunanya Atau Siswa Siswi Tidak Ingin Belajar Menggunakan Buku Atau Lain SebagaiNya


~ Tertarik Dengan Hal Yang Pornografi Atau Sesuatu Yang Tidak Seharusnya Di Lihat.

~ merebaknya informasi palsu
menyebarkan hoax (berita palsu). Implikasi negatif dari penyebaran hoax (berita palsu) yang provokatif, dapat menyembabkan berbagai macam opini publik, memicu kecemasan masyarakat, bahkan yang paling bahaya dapat mengakibatkan kepada perpecahan suatu bangsa.


~ konten-konten negatif merajalela
Semakin marak dan merajalelanya konten negatif menjadi salah satu tantangan literasi digital di era saat ini. Contoh dari konten negative yai seperti isu SARA, pornografi, dan lain sebagainya.


~ maraknya investasi ilegal
Masih banyaknya masyarakat Indonesia yang cenderung termakan oleh iming-iming bonus investasi yang sangat besar serta cepat, tetapi nyatanya pada akhirnya menjadi korban penipuan.


~ pengajar yang kurang melek teknologi
Pada revolusi industri seperti sekarang ini, seorang guru dituntut untuk mengikuti laju perkembangan teknologi. Oleh sebab itu, sebagai pelengkap pada keterampilan mengajar umum, beberapa keterampilan baru perlu ditanamkan pada seorang guru untuk memantapkan perannya secara efektif sebagai fasilitator pendidikan.


~ banyaknya praktik pinjaman online ilegal(pinjol)
Faktor penyebab adanya pinjaman online (pinjol) adalah karena rendahnya tingkat literasi digital dan juga disertai rendahnya literasi keuangan yang membuat seseorang maupun masyarakat yang sudah berumah tangga, tergiur untuk menempuh jalan pinjol ilegal dengan iming-iming pinjaman yang mudah dan cepat.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by Fenti Nur Aviani -
1. Pemahaman Informasi
Pemahaman informasi adalah kemampuan seseorang untuk memahami, menginterpretasikan, dan menyusun informasi yang diterima. Ini melibatkan kemampuan untuk menguraikan, mengaitkan, dan mengambil kesimpulan dari data atau pesan yang diterima melalui berbagai media dan sumber informasi.
2. Keamanan Digital
Keamanan digital merujuk pada perlindungan data, perangkat, infrastruktur, dan sistem komputer dari ancaman dan risiko yang timbul dalam lingkungan digital. Ini mencakup berbagai upaya yang dirancang untuk menjaga kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data serta melindungi sistem komputer dan jaringan dari serangan dan pelanggaran.
3. Etika Digital
Etika digital merujuk pada seperangkat prinsip moral, nilai-nilai, dan perilaku yang berlaku dalam konteks dunia digital dan teknologi informasi. Etika digital membahas bagaimana individu, organisasi, dan masyarakat secara umum seharusnya berperilaku dan berinteraksi dalam lingkungan digital.
4. Keterampilan Teknologi
Keterampilan teknologi adalah kemampuan individu untuk memahami, menggunakan, dan beroperasi dengan teknologi dalam berbagai konteks. Keterampilan ini mencakup berbagai aspek teknologi, mulai dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer hingga perangkat mobile, jaringan, aplikasi, dan layanan digital.
5. Kesenjangan Digital
Kesenjangan digital (atau sering disebut divisi digital) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan ketidaksetaraan akses, penggunaan, dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) antara individu, komunitas, wilayah, atau kelompok. Kesenjangan digital mencerminkan perbedaan dalam akses terhadap perangkat digital, koneksi internet, keterampilan teknologi, dan manfaat yang diperoleh dari penggunaan teknologi tersebut.
6. Overload Informasi
Overload informasi (information overload) adalah kondisi di mana seseorang atau sekelompok orang dibanjiri oleh terlalu banyak informasi sehingga sulit untuk mengelola, memproses, dan memahami semua informasi yang tersedia. Overload informasi terjadi ketika jumlah informasi yang diterima melebihi kapasitas individu atau organisasi untuk mengolahnya dengan efektif.
7. Kreativitas Digital
Kreativitas digital merujuk pada penggunaan teknologi digital dan alat-alat digital untuk menghasilkan karya seni, desain, konten, atau solusi kreatif dalam berbagai bentuk. Ini mencakup penerapan kreativitas dalam konteks digital, seperti penggunaan perangkat lunak desain grafis, perangkat lunak animasi, pengeditan video, aplikasi pengembangan permainan, dan teknologi terkait lainnya.
8. Keamanan Data
Keamanan data adalah praktik yang dirancang untuk melindungi data dari akses, perubahan, atau pengungkapan yang tidak sah. Tujuan dari keamanan data adalah memastikan bahwa data, yang bisa berupa informasi pribadi, bisnis, atau rahasia, tetap aman dan terlindungi dari berbagai ancaman dan risiko yang dapat muncul.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by Bobi Iskandar -
Adapun tantangan literasi digital pada abad 21 adalah sebagai berikut:
1. Pemahaman Informasi: Kemampuan untuk memahami, menilai, dan menggunakan informasi dengan bijak, terutama dalam era informasi digital di mana informasi
tersedia dalam jumlah besar dan cepat berubah.

2. Keamanan Digital: Praktik dan tindakan untuk melindungi data dan sistem digital dari ancaman seperti peretasan, malware, pencurian identitas, dan serangan siber
lainnya.

3. Etika Digital: Prinsip-prinsip moral dan pedoman perilaku yang berkaitan dengan penggunaan teknologi dan internet, termasuk isu seperti privasi online, penipuan,
dan penggunaan yang etis dari data.

4. Keterampilan Teknologi: Kemampuan untuk menggunakan dan memahami teknologi digital, termasuk keterampilan seperti pengoperasian perangkat lunak,
pemrograman, manajemen data, dan sebagainya.

5. Kesempatan Digital: Kesenjangan dalam akses dan penggunaan teknologi digital, yang dapat mengakibatkan beberapa individu atau kelompok tidak memiliki
akses yang sama terhadap sumber daya digital.

6. Overload Informasi: Kondisi di mana individu atau organisasi menghadapi terlalu banyak informasi dalam waktu singkat, yang dapat mengganggu kemampuan
untuk memproses dan menggunakan informasi tersebut.

7. Kreativitas Digital: Kemampuan untuk menggunakan teknologi digital untuk menghasilkan karya seni, desain, musik, dan konten kreatif lainnya, seringkali dengan
menggunakan perangkat lunak dan peralatan digital.

8. Keamanan Digital (dua kali disebut): Keamanan digital adalah praktek dan teknologi yang digunakan untuk melindungi informasi dan data digital dari ancaman
cyber, dan juga melibatkan upaya perlindungan terhadap serangan siber yang dapat merusak sistem dan infrastruktur digital.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by Ryan Hardi Saputra -
1. Arus informasi yang besar
Di abad ke-21, kita dibanjiri dengan informasi digital. Hal ini dapat membuat sulit untuk menemukan informasi yang akurat dan relevan. Kita perlu mengembangkan keterampilan untuk mengevaluasi informasi secara kritis dan membedakan antara informasi yang berkualitas dan informasi yang tidak berkualitas.
2. Konten negatif
Internet juga menjadi tempat berkembangnya konten negatif, seperti berita palsu, ujaran kebencian, dan pornografi. Kita perlu menyadari risiko konten negatif dan mengembangkan keterampilan untuk melindungi diri darinya.
3. Keamanan siber
Keamanan siber adalah masalah yang semakin penting di abad ke-21. Kita perlu mengembangkan keterampilan untuk melindungi diri dari serangan siber, seperti pencurian identitas dan malware.
4. Privasi
Kita perlu menyadari bahwa saat kita menggunakan teknologi digital, kita memberikan informasi tentang diri kita kepada perusahaan dan pemerintah. Kita perlu mengembangkan keterampilan untuk melindungi privasi kita.
5. Kecanduan
Teknologi digital dapat menjadi adiktif. Kita perlu mengembangkan keterampilan untuk menggunakan teknologi digital secara bertanggung jawab dan tidak berlebihan.
6. Disinformasi
Disinformasi adalah penyebaran informasi yang salah atau menyesatkan. Disinformasi dapat digunakan untuk menyebarkan propaganda, mempengaruhi opini publik, dan bahkan menyebabkan kekerasan. Kita perlu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi dan melawan disinformasi.
7. Dampak sosial
Teknologi digital dapat memiliki dampak sosial yang signifikan, baik positif maupun negatif. Kita perlu memahami dampak sosial dari teknologi digital dan menggunakan teknologi digital secara bertanggung jawab.
8. Kesenjangan digital
Tidak semua orang memiliki akses ke teknologi digital atau keterampilan untuk menggunakan teknologi digital. Kesenjangan digital dapat memperburuk ketidaksetaraan. Kita perlu bekerja untuk mengurangi kesenjangan digital.
Untuk mengatasi tantangan literasi digital, kita perlu mengembangkan keterampilan dan kesadaran yang diperlukan untuk menggunakan teknologi digital secara aman, bertanggung jawab, dan bermanfaat.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by Gugun Dermawan -
Berikut adalah 8 tantangan literasi digital yang perlu diatasi secara kolaboratif:

1.Penyiaran Informasi Palsu (Misinformasi dan Desinformasi):
Dalam era media sosial, informasi palsu dapat menyebar dengan cepat. Tantangan ini memerlukan kemampuan kritis untuk memilah informasi yang benar dari yang salah.

2.Privasi dan Keamanan Data:
Orang harus memahami bagaimana melindungi data pribadi mereka, dan menghindari jebakan phishing serta serangan siber. Ini adalah aspek penting dari literasi digital.

3.Keterampilan Pencarian dan Evaluasi Informasi:
Banyak orang belum memiliki keterampilan pencarian yang baik, dan seringkali gagal dalam menilai kredibilitas sumber informasi. Keterampilan ini sangat penting dalam menghadapi jumlah besar informasi yang tersedia secara online.

4. Overload Informasi:
Kita dihadapkan pada banyak informasi setiap hari. Tantangan literasi digital adalah mengelola overload informasi ini dan memilih informasi yang relevan.

5. Etika Digital:
Orang perlu memahami etika dalam komunikasi online, seperti perilaku yang sopan dan adil, serta bagaimana berpartisipasi dalam diskusi online dengan hormat.

6. Keterampilan Teknologi:
Banyak orang masih kurang akrab dengan teknologi dan perangkat digital. Meningkatkan keterampilan ini sangat penting untuk berpartisipasi secara efektif dalam masyarakat digital.

7. Keterampilan Kreatif dan Berpikir Kritis:
Masyarakat digital membutuhkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis untuk memecahkan masalah dan berkontribusi pada inovasi teknologi.

8. Akses dan Kesenjangan Digital:
Tidak semua orang memiliki akses yang sama ke teknologi dan internet. Mengatasi kesenjangan digital adalah tantangan penting dalam literasi digital.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by Asgar Asgar -
(1) kecanduan internet, hal ini sagat berpegaruh dalam penggunaan teknologi
(2) game online, bayang yg lebih aktif bermain game dri pada belajar
(3) penyebaran berita Hoax dan sara, hal ini bisa saja terjadi kita harus pandai dalam menentukan tindakan agar tdk mudah termakan oleh infrmasi-informasi yg tidak benar
(4) perubahan sikap (Attitude), hal ini suduh tejadi di masa sekarang dalam dunia masyarakat dimana sekarang aktifitas manusua lebih banyak yang sibuk di teknologi seperti penggunan HP.
(5) pengaruh psikologi (sosial media).sagat berpegaruh di pisikologi mulain dri tindakan dan cara berpikir
(6).prifasi dan keamanan sagat berpegaruh, untuk menghindari hal2 negatif seperti di ambil alihnya akun kita dan di pergunakan dengan tidak baik menyebar berita yang sebenarnya tidak benar
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by Dila Dila -
Informasi Palsu (Hoaks): Fluktuasi informasi di dunia digital membuat penyebaran berita palsu atau hoaks semakin mudah. Orang perlu dapat mengidentifikasi sumber informasi yang dapat dipercaya dan mengembangkan keterampilan kritis untuk mengevaluasi keabsahan informasi.

Keamanan Digital: Ancaman keamanan digital seperti peretasan, pencurian identitas, dan serangan malware semakin kompleks. Literasi digital mencakup pemahaman tentang praktik keamanan online, penggunaan sandi yang kuat, dan kehati-hatian dalam berbagi informasi pribadi.

Overload Informasi: Ketersediaan informasi yang berlimpah dapat menyebabkan overload informasi. Orang perlu mengembangkan keterampilan manajemen informasi untuk menyaring dan menilai informasi yang relevan dari jumlah yang besar.

Kurangnya Privasi: Kehadiran online sering kali berarti kurangnya privasi. Tantangan ini membutuhkan pemahaman tentang cara melindungi data pribadi dan memahami konsekuensi berbagi informasi secara terbuka di platform digital.

Kurangnya Keterampilan Teknis: Banyak orang mungkin tidak memiliki keterampilan teknis yang cukup untuk berpartisipasi sepenuhnya dalam dunia digital. Ini mencakup pemahaman dasar tentang perangkat lunak, aplikasi, dan alat-alat digital yang digunakan sehari-hari.

Kesenjangan Akses: Meskipun teknologi digital semakin merata, masih ada kesenjangan akses ke internet dan perangkat. Literasi digital mencakup upaya untuk memastikan bahwa semua orang memiliki akses yang setara ke sumber daya digital.

Cyberbullying: Perilaku kasar dan pelecehan di dunia maya merupakan tantangan serius. Literasi digital harus mencakup pemahaman tentang etika online, perlindungan terhadap bullying, dan langkah-langkah untuk mengatasi konflik secara positif.

Ketergantungan Teknologi: Ketergantungan yang berlebihan pada teknologi dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik. Literasi digital mencakup kesadaran akan penggunaan yang sehat dan seimbang dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by Sandra Aryani Agustin -
tantangan literasi digital pada abad 21 adalah hal yang relevan, mengingat peran teknologi dalam kehidupan sehari-hari semakin meningkat. serta untuk mengatasi tantangan literasi digital ini, diperlukan upaya kolaboratif dari pendidik, orang tua, dan komunikasi online. pendidikan literasi digital harus dimulai sejak usia dini, dan harus terus diperbarui seiring dengan perkembangan teknologi. dengan pemahaman yang kuat tentang literasi digital, individu akan lebih siap menghadapi dunia digital yang kompleks dan terhubung saat ini. berikut adalah 8 tantangan literasi yang dilihat secara kolaboratif
- penyebaran informasi dan hoaks mudah menyebar melalui media sosial dan internet. Literasi digital harus mencakup kemampuan untuk mengenali sumber informasi yang tepercaya dan memeriksa fakta sebelum mempercayai atau menyebarkan informasi.
- Privasi dan Keamanan Data, Semakin banyak data pribadi yang dikumpulkan dan disebarkan secara daring. Literasi digital melibatkan pemahaman tentang bagaimana melindungi privasi dan data pribadi kita, serta mencegah penyalahgunaan data oleh pihak ketiga.
- Cyberbullying dan Etika Daring, Anak-anak dan remaja sering menjadi korban cyberbullying. Literasi digital harus mengajarkan etika online dan cara menghadapi perilaku buruk secara positif.
- Overload Informasi, Dengan banyaknya informasi yang tersedia, literasi digital mencakup kemampuan untuk menyaring dan mengelola informasi yang relevan
- Ketergantungan pada Teknologi, Anak-anak dan orang dewasa sering kali terlalu bergantung pada perangkat teknologi. Literasi digital harus mengajarkan tentang manajemen waktu dan keseimbangan antara dunia nyata dan dunia maya.
- Kurangnya Akses dan Kesenjangan Digital, Tidak semua orang memiliki akses yang sama ke teknologi dan internet. Literasi digital juga harus memperhatikan upaya untuk mengurangi kesenjangan digital.
- Perkembangan Teknologi yang Cepat, Teknologi terus berkembang dengan cepat. Literasi digital harus berfokus pada keterampilan adaptasi, sehingga individu dapat terus belajar dan berinovasi
- Konten Berbahaya dan Tidak Pantas, Anak-anak mudah terpapar konten berbahaya di internet. Literasi digital harus mengajarkan cara mengidentifikasi dan menghindari konten yang tidak pantas.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by Feli Herlinda -
Tantangan literasi digital pada abad ke-21 meliputi:

1. Penyebaran Informasi Palsu: Sulit membedakan antara informasi yang benar dan palsu di era internet.
2. Kebijakan Privasi: Perlu pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana data pribadi digunakan dan dilindungi.
3. Keamanan Cyber: Ancaman keamanan online seperti peretasan dan serangan malware semakin kompleks.
4. Overload Informasi: Kesulitan dalam mengelola informasi berlimpah yang tersedia online.
5. Cyberbullying: Tantangan dalam menghadapi pelecehan online dan perilaku negatif.
6. Kesetaraan Akses: Tidak semua orang memiliki akses yang sama ke teknologi dan literasi digital.
7. Perkembangan Teknologi Cepat: Kesulitan untuk terus mengikuti perkembangan teknologi yang cepat.
8. Kurangnya Regulasi: Kurangnya regulasi yang konsisten dalam mengatasi isu-isu digital.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by Muh. Reza Pahlevy Wahid -
1. Kesulitan Memilah Informasi Palsu dan Asli: Dalam era media sosial dan internet, banyak informasi yang beredar yang tidak terverifikasi atau bahkan palsu. Tantangan literasi digital meliputi kemampuan untuk memilah dan menganalisis kebenaran dari informasi yang kita temui.

2. Kekhawatiran Privasi dan Keamanan: Literasi digital mencakup pemahaman tentang bagaimana melindungi data pribadi dan mengenali tindakan penipuan online. Tantangan ini melibatkan pemahaman tentang risiko keamanan digital yang dapat mempengaruhi individu secara finansial, emosional, atau fisik.

3. Melek Teknologi: Pemahaman dan penggunaan teknologi digital menjadi tantangan literasi digital. Keterampilan dasar seperti penggunaan internet, aplikasi, dan perangkat elektronik menjadi kunci penting dalam menghadapi tantangan abad 21.

4. Pengolahan Informasi: Banyaknya informasi yang tersedia secara digital membutuhkan kemampuan untuk mengelola, menganalisis, dan mengevaluasi informasi tersebut. Literasi digital mencakup kemampuan untuk mengenali, memahami, dan memilih informasi yang relevan dan berkualitas.

5. Tantangan Budaya dan Bahasa: Dalam era globalisasi, tantangan literasi digital melibatkan kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif melintasi budaya dan bahasa yang berbeda. Memahami nuansa budaya dan bahasa yang berbeda dapat membantu masyarakat beradaptasi dengan dunia digital yang semakin terhubung.

6. Ketergantungan pada Teknologi: Salah satu tantangan literasi digital adalah ketergantungan pada teknologi. Literasi digital mencakup pemahaman tentang dampak psikologis dan sosial dari penggunaan teknologi secara berlebihan, serta kemampuan untuk menciptakan keseimbangan antara dunia digital dan dunia nyata.

7. Pengaruh Media Sosial dan Penyalahgunaan: Literasi digital juga mencakup pemahaman tentang pengaruh media sosial dan bagaimana mengelola dan menggunakan platform tersebut dengan bijak. Pengaruh media sosial yang kuat dapat mempengaruhi pola pikir, keyakinan, dan perilaku individu.

8. Keberagaman Medial dan Kesetaraan Akses: Tantangan literasi digital meliputi kesadaran akan keberagaman media dan ketidaksetaraan akses ke teknologi digital. Literasi digital bertujuan untuk memastikan bahwa semua individu memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses, menggunakan, dan memahami teknologi digital.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by Burait Farhan -

Tantangan digital abad 21 adalah berbagai masalah yang muncul seiring dengan perkembangan teknologi digital. Tantangan ini dapat berdampak pada individu, masyarakat, dan ekonomi.

Berikut adalah penjelasan dari beberapa tantangan digital abad 21:

  • Pemahaman informasi

Di era digital, kita dihadapkan pada arus informasi yang sangat besar. Hal ini dapat membuat kita sulit untuk memahami informasi yang benar dan akurat.

  • Keamanan digital

Teknologi digital menyimpan banyak data pribadi kita, seperti nama, alamat, nomor telepon, dan informasi keuangan. Data ini rentan terhadap pencurian dan penyalahgunaan.

  • Etika digital

Dalam era digital, kita harus menggunakan teknologi secara etis. Hal ini penting untuk menjaga privasi dan keamanan orang lain.

  • Keterampilan digital

Untuk dapat memanfaatkan teknologi digital secara maksimal, kita membutuhkan keterampilan digital yang memadai.

  • Kesenjangan digital

Tidak semua orang memiliki akses yang sama ke teknologi digital. Hal ini dapat menimbulkan kesenjangan dalam masyarakat.

  • Overload informasi

Di era digital, kita dapat mengakses informasi dari mana saja dan kapan saja. Hal ini dapat membuat kita merasa kewalahan dan sulit untuk fokus.

  • Kreativitas digital

Teknologi digital dapat digunakan untuk mengekspresikan kreativitas kita. Namun, kita perlu berhati-hati agar tidak menggunakan teknologi digital untuk menyebarkan konten negatif.

  • Keamanan data

Data kita di internet rentan terhadap pencurian dan penyalahgunaan. Hal ini penting untuk menjaga keamanan data kita.

Untuk mengatasi tantangan digital abad 21, kita perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi digital. Literasi digital adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan membuat komunikasi digital secara efektif.

In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by Laode Risal -
Abad 21 adalah abad digital. Komunikasi dilakukan melewati batas wilayah negara dengan menggunakan perangkat teknologi yang semakin canggih. Internet sangat membantu manusia dalam berkomunikasi. Saat ini begitu banyak media sosial yang digunakan sebagai sarana untuk berkomunikasi. Tujuan utama dari pembelajaran abad ke-21 adalah membangun kemampuan belajar individu dan mendukung perkembangan mereka menjadi pebelajar sepanjang hayat, aktif, pebelajar yang mandiri; oleh karena itu guru perlu menjadi 'pelatih pembelajaran' sebuah peran yang sangat berbeda dari guru kelas tradisional.
Berikut 8 tantangan literasi Digital abad 21:
1. Pemahaman Informasi
Pemahaman Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik.
2. Keamanan Digital
keamanan digital adalah segala usaha yang bertujuan untuk menjaga keamanan perangkat keras, perangkat lunak serta data dan informasi yang ada di dalamnya. Pengertian meningkatkan keamanan digital dapat kita artikan sebagai suatu upaya untuk memenuhi standar dalam prinsip keamanan digital.
3. Etika Digital
Etika digital dapat diartikan sebagai seperangkat norma atau aturan yang mengatur perilaku individu atau kelompok dalam berinteraksi secara online.
4. Keterampilan Teknologi
Keterampilan Teknologi (technological skill / tech skill ) adalah keterampilan dalam penguasaan teknologi. Mengutip dari The Balance Careers, technological skill adalah keterampilan yang mencakup hampir semua aspek yang berhubungan dengan penguasaan teknologi.
5. Kesenjangan Digital
Kesenjangan digital adalah kesenjangan antara yang kaya teknologi dengan yang miskin teknologi. Kesenjangan antara antarnegara dapat mengacu kepada kesenjangan antar individu, rumah tangga, bisnis, atau wilayah geografis, biasanya dengan tingkat sosial-ekonomi yang berbeda atau kategori demografi lain.
6. Overload Informasi
Overload Informasi atau Banjir Informasi merupakan kondisi di mana seseorang mencerna terlalu banyak informasi dalam satu waktu. Hal yang termasuk dalam informasi pun beragam, misalnya pesan, berita, artikel, konten di media sosial, maupun video.
7. Kreativitas Digital
Kreativitas Digital adalah suatu industri kreatif yang menggunakan unsur digital dan unsur kreativitas pada produk atau jasanya. Industri jenis ini pada umumnya merupakan hasil dari produk teknologi informasi yang bisa menjadi solusi atas masalah di kehidupan sehari-hari.
8. Keamanan Data
Keamanan data membantu melindungi data sensitif sepanjang siklus hidupnya, memahami konteks aktivitas dan data pengguna, serta mencegah penggunaan data yang tidak sah.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by SINTIA SAGITA -
Tantangan literasi digital mencakup berbagai aspek yang penting dalam era digital. Berikut adalah penjelasan singkat tentang beberapa tantangan literasi digital:

1. Keamanan Data:Tantangan ini berkaitan dengan pemahaman tentang bagaimana melindungi data pribadi dan sensitif, serta mengenali ancaman siber seperti peretasan dan phising.

2. Kreativitas Digital:Literasi digital juga mencakup kemampuan untuk menggunakan alat digital dengan kreatif, seperti pembuatan konten, desain grafis, dan pemrograman.

3. Overload Informasi: Kemampuan untuk mengelola jumlah besar informasi yang tersedia di internet adalah tantangan. Siswa perlu tahu cara menilai dan memilah informasi yang benar dan relevan.

4. Kesenjangan Digital: Ini terkait dengan kesenjangan akses dan keterampilan digital antara kelompok-kelompok masyarakat. Tantangan ini berarti memastikan bahwa semua orang memiliki akses yang setara ke teknologi dan pelatihan digital.

5. Keterampilan Teknologi: Ini mencakup pemahaman dasar tentang perangkat keras dan perangkat lunak, serta kemampuan untuk mengatasi masalah teknis.

6. Etika Digital: Literasi digital mencakup pemahaman tentang etika online, termasuk perilaku yang baik di media sosial, perlindungan privasi, dan menghindari perilaku cyberbullying.

7. Keamanan Digital: Siswa perlu tahu cara melindungi diri mereka sendiri dan perangkat mereka dari ancaman siber, termasuk penggunaan kata sandi yang aman dan pemahaman tentang perangkat lunak keamanan.

8. Pemahaman Informasi: Ini melibatkan kemampuan untuk menilai kebenaran dan keandalan informasi yang ditemukan di internet. Siswa harus bisa mengidentifikasi sumber yang kredibel dan memahami bagaimana bias informasi dapat memengaruhi persepsi.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by Annida Bandu Yunus -
8 tantangan literasi digital pada abad ke-21:

Informasi Palsu (Hoaks): Penyebaran informasi palsu atau hoaks telah menjadi masalah serius. Literasi digital harus mencakup kemampuan untuk memilah informasi yang benar dari yang salah.

Keamanan Online: Ancaman siber, seperti peretasan dan phishing, memerlukan pemahaman tentang cara melindungi data dan informasi pribadi.

Privasi: Memahami pentingnya privasi online, mengelola pengaturan privasi, dan memahami bagaimana data pribadi digunakan adalah tantangan penting.

Ketidaksetaraan Akses: Memastikan bahwa semua orang memiliki akses yang setara ke teknologi dan literasi digital adalah tantangan sosial yang harus diatasi.

Overload Informasi: Dalam era informasi yang berlimpah, penting untuk mengembangkan kemampuan untuk mengelola dan menyaring informasi yang relevan.

Etika Digital: Literasi digital juga mencakup pemahaman tentang etika dalam perilaku online, termasuk dalam komunikasi dan interaksi online.

Keterampilan Teknis: Memahami dasar-dasar teknologi, seperti penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak, menjadi semakin penting.

Media Sosial dan Ketergantungan Teknologi: Bagaimana mengelola waktu yang dihabiskan di media sosial dan perangkat teknologi adalah tantangan tersendiri dalam literasi digital.

Peningkatan literasi digital adalah kunci untuk mengatasi tantangan ini di era digital yang terus berkembang
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by NADILA NADILA -
Tantangan literasi pada abad 21 terus berkembang seiring kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Beberapa tantangan utama yang dihadapi dalam literasi pada abad 21, meliputi 8 tantangan yaitu sebagai berikut.
1.) pemahaman informasi. pemahaman digital pada abad ke 21 merujuk pada pemahaman dan merujuk penguasaan terhadap teknologi digital yang berkembang pesat. pemahaman ini mencangkup beberapa aspek termaksud penggunaan perangkat digital, akses internet, media sosial, keamanan digital, dan literasi digital. Tantangan pada pemahaman digital adalah kesulitan yang dihadapi dalam memahami dan menguasai teknologi digital serta penggunaannya.

2.) keamanan digital. Keamanan digital sangat penting karena kita semakin bergantung pada teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari. Adapun tantangannya yaitu banyaknya pencurian identitas, penipuan online, penyalahgunaan latar pribadi, semakin meningkat dan kurangnya kesadaran tentang keamanan digital.

3.) Etika digital mengacu pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang mengatur perilaku kita dalam menggunakan teknologi digital. Adapun tantangganya seperti kurangnya kesadaran menjaga privasi, penyebarab berita palsu, pelanggaran hak cipta, penyebaran kebencian dan cyberbullying.

4.) Keterampilan teknologi. Keterampilan teknologi adalah kemampuan untuk mencari, mengevaluasi dan menggunakan informasi dan berkomunikasi secara efektif, dapat juga memecahkan masalah, dan melindungi informasi pribadi serta dapat mengelola wakrtu dengan efektif saat menggunakan teknologi digital. Adapun tantangannya yaitu tidak memfilter informasi yang ada di internet.

5.) Kesenjangan digital. Tantangan digital yang terkait dengan kesenjangan digital adalah kesenjangan akses, kesenjangan penggunaan dan kesenjangan keterampilan. Dimana masih banyak orang yang tidak memiliki akses yang memadai pada teknologi digital yang disebabkan oleh keterbatasan finansial atau faktor geografis atau sosial. Selain itu, beberapa orang mungkin tidak memiliki pengetahuan atau pemahaman yang cukup serta tidak memiliki keterampilan yang cukup terkait teknologi digital.

6.) Overload informasi dikenal juga sebagai kelebihan informasi atau informasi yang berlebihan. Tantangan yang muncul akibat overload informasi kesulitan memilih informasi yang relavan, kurangnya perhatian dan konsentrasi, stres dan kelelahan informasi, dan kesulitan dalam pengambilan keputusan.

7.) Kreativitas digital. Adapun tantangannya yaitu kurangnya belajar dan mengembangkan keterampilan kreatif digital, kurangnya menjaga diri supaya tetap terhubung dengan perkembangan teknologi dan kurangnya inovasi dalam membuat konten-konten yang unik serta menarik.

8.) Keamana data. Adapun tantangannya yaitu adanya peretasan dalam keamanan data, pencurian identitas dan kurangnya kesadaran terhadap keamanan data.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by NUR SHAFIQAH -
1. Pemahaman informasi: Dalam era digital, informasi sangat mudah ditemukan dan diakses. Namun, tidak semua informasi yang ditemukan di internet benar atau dapat dipercaya. Hal ini dapat menyulitkan dalam memilah informasi yang benar dan bermanfaat. Maka dari itu pentingnya memiliki keterampilan berpikir kritis, keterampilan berkomunukasi, keterampilan kreativitas dan inovasi, dan peningkatan literasi digital

2. Keamanan Digital: Banyak orang yang kurang cakap dalam hal keamanan digital, seperti tidak memperbarui perangkat lunak, menggunakan kata sandi yang lemah, atau tidak waspada terhadap tautan atau lampiran yang mencurigakan. Hal ini membuat mereka rentan terhadap serangan dan ancaman keamanan digital.

3. Etika Digital: Tantangan etika digital yang dihadapi di abad 21 meliputi: Penggunaan teknologi yang bertanggung jawab, Penyebaran informasi palsu, Pembelajaran abad 21, Ketergantungan pada teknologi, Ketidaksetaraan akses.Tantangan-tantangan ini dihadapi oleh masyarakat, khususnya siswa dan pendidik, dalam menghadapi era digital yang semakin berkembang pesat. Tantangan-tantangan tersebut memerlukan upaya untuk meningkatkan literasi digital dan kesadaran moral dalam penggunaan teknologi. Selain itu, perlu dilakukan upaya untuk memperluas akses terhadap teknologi digital dan meningkatkan literasi digital di seluruh lapisan masyarakat. Konsep Kurikulum Merdeka juga muncul sebagai alternatif untuk mengatasi tantangan tersebut dengan mencakup pendidikan karakter dan nilai-nilai etika untuk membantu mengembangkan kesadaran moral pada siswa.

4. keterampilan teknologi: Keterampilan teknologi adalah kemampuan untuk menggunakan dan memahami teknologi yang relevan dalam menyelesaikan tugas atau mencapai tujuan. Di era digital saat ini, keterampilan teknologi sangat penting karena teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, pendidikan, dan karir. Berikut adalah beberapa contoh keterampilan teknologi yang dapat membuat seseorang unggul di era digital:
Keterampilan menggunakan Microsoft Office, Kemampuan menggunakan media sosial, Keterampilan membuat presentasi dengan PowerPoint, Mengelola kelas dengan Google Classroom, Mengoptimalkan komunikasi jarak jauh dengan Zoom Cloud Meeting, Keterampilan data ilmiah (data science), Menguasai teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

5. Kesenjangan Digital: Kesenjangan digital adalah ketidakadilan yang dirasakan individu dalam memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Kesenjangan ini terjadi karena adanya gap antara mereka yang dapat mengakses internet melalui infrastruktur teknologi informasi dengan mereka yang tidak dapat mengaksesnya. Kesenjangan digital juga dapat diartikan sebagai kesenjangan ekonomi dan sosial terkait akses, penggunaan, atau dampak TIK.

6. Overload Informasi: Overload informasi adalah kondisi di mana seseorang merasa kesulitan dalam memahami suatu masalah dan membuat keputusan yang efektif karena terlalu banyak informasi yang diterima. Kondisi ini biasanya terkait dengan jumlah informasi yang berlebihan yang diterima setiap hari. Overload informasi juga dapat disebut sebagai infobesitas, infoxication, kecemasan informasi, dan ledakan informasi.

7. Kreativitas Digital: Kreativitas digital adalah kemampuan untuk menciptakan, mengembangkan, dan menghasilkan karya kreatif menggunakan teknologi digital. Kreativitas digital dapat diaplikasikan pada berbagai bidang seperti desain grafis, animasi, video, musik, dan lain-lain. Kreativitas digital juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menghasilkan karya yang inovatif dan orisinal dengan memanfaatkan teknologi digital. Dalam era digital, kreativitas digital menjadi semakin penting karena teknologi digital telah memungkinkan orang untuk menciptakan karya yang lebih kompleks dan menarik.

8. Keamanan data: Keamanan data (data security) adalah serangkaian prosedur yang didukung oleh regulasi dan teknologi untuk melindungi data dari kerusakan, modifikasi, serta penyebaran yang tidak diinginkan, baik yang disengaja maupun tidak. Tujuan utama keamanan data adalah untuk menjaga kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data, sehingga hanya orang yang berwenang yang dapat mengakses dan menggunakan data tersebut. Beberapa alasan mengapa keamanan data sangat penting adalah:
- Memperkecil peluang adanya tindakan kriminal, seperti pencurian data.
- Mencegah kerugian finansial, merusak reputasi, dan mematuhi undang-undang dan regulasi yang berlaku.
- Melindungi data sensitif sepanjang siklus hidupnya, memahami konteks aktivitas dan data pengguna, serta mencegah penggunaan data yang tidak sah atau kehilangan data.
- Mengetahui data apa yang Anda miliki serta lokasinya, dan mengidentifikasi risiko di sekitar data Anda.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by INDAH PERMATA SARI -
Gagasan tentang tantangan abad 21 dalam konteks literasi digital mencakup:

1. Pemahaman informasi: Mampu mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dengan bijak, terutama dalam era informasi yang begitu cepat dan berlimpah.

2. Keamanan digital: Melibatkan perlindungan terhadap data pribadi dan informasi yang digunakan secara online, serta pencegahan dari serangan siber dan ancaman keamanan digital.

3. Etika digital: Mengikuti norma-norma dan perilaku etis dalam penggunaan teknologi digital, termasuk menghormati privasi, mencegah cyberbullying, dan berperilaku baik secara online.

4. Keterampilan teknologi: Kemampuan untuk mengoperasikan perangkat digital, menggunakan perangkat lunak, dan memahami konsep teknologi yang mendasari.

5. Kesenjangan digital: Tantangan untuk mengatasi divisi dalam akses dan kemampuan teknologi antara kelompok orang yang berbeda.

6. Overload informasi: Kemampuan untuk mengelola jumlah besar informasi yang tersedia, sehingga tidak terlalu dibanjiri oleh informasi dan mampu memilih informasi yang relevan.

7. Kreativitas digital: Kemampuan untuk menggunakan teknologi digital untuk berinovasi, menciptakan, dan mengekspresikan diri dalam berbagai cara kreatif.

8. Keamanan data: Perlindungan data pribadi dan informasi penting dari akses yang tidak sah atau pencurian.

Semua tantangan ini menjadi kunci dalam memahami dan mengatasi perubahan dunia digital yang terus berlanjut dalam abad ke-21.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by KEYSI MURETYA -
1. Penyebaran Informasi Palsu (Hoaks dan Disinformasi): Di era digital, informasi tidak selalu benar, dan terkadang berita palsu dapat menyebar dengan cepat. Tantangan literasi digital adalah untuk mengajarkan mahasiswa bagaimana mengidentifikasi dan memeriksa keabsahan informasi yang mereka temui.
2. Cyberbullying
Cyberbullying adalah perilaku berbahaya yang melibatkan penggunaan teknologi digital, seperti pesan teks, media sosial, atau email, untuk mengancam, melecehkan, atau merendahkan seseorang secara online.
3. Pemahaman Informasi
Pemahaman informasi adalah kemampuan seseorang untuk memahami, menginterpretasikan, dan menyusun informasi yang diterima. Ini melibatkan kemampuan untuk menguraikan, mengaitkan, dan mengambil kesimpulan dari data atau pesan yang diterima melalui berbagai media dan sumber informasi.
4.Kreativitas Digital: Dalam dunia yang semakin didorong oleh teknologi, penting untuk memahami cara menggunakan alat digital untuk ekspresi kreatif, termasuk seni,desain dan media sosial.
5. Etika Digital:
Orang perlu memahami etika dalam komunikasi online, seperti perilaku yang sopan dan adil, serta bagaimana berpartisipasi dalam diskusi online dengan hormat.
6.Terlibat Dalam Komunitas Online
Banyaknya Kasus-Kasus MerajaLela Diakibatkan Oleh Maraknya Online Seperti Bullying Yang Mengakibatkan Sih Penerima Bullying Menjadi Trauma Dan Tidak Lagi Ingin Melihat Dunia Luar
7.Tidak Ada Keinginan Belajar
Dikarenakan Banyaknya Situs Online Mengakibatkan Penggunanya Atau Siswa Siswi Tidak Ingin Belajar Menggunakan Buku Atau Lain SebagaiNya
8. Kesenjangan digital
Tidak semua orang memiliki akses ke teknologi digital atau keterampilan untuk menggunakan teknologi digital. Kesenjangan digital dapat memperburuk ketidaksetaraan. Kita perlu bekerja untuk mengurangi kesenjangan digital.
Untuk mengatasi tantangan literasi digital, kita perlu mengembangkan keterampilan dan kesadaran yang diperlukan untuk menggunakan teknologi digital secara aman, bertanggung jawab, dan bermanfaat.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by APRIANSYAH ASHAR -
1. Pemahaman Informasi
Informasi yang berlimpah di internet membuat orang sulit memilah mana informasi yang valid dan akurat. Tantangan pertama adalah meningkatkan pemahaman untuk membedakan sumber yang terpercaya dari yang tidak.

2. Keamanan digital: Tantangan ini melibatkan memahami risiko yang terkait dengan penggunaan teknologi, seperti penyadapan data atau serangan siber.

3. Overload informasi: Tantangan ini adalah bagaimana mengelola dan menyaring informasi yang relevan dan bermanfaat. Memahami cara mencari, menilai, dan mengelola informasi dengan efektif akan memungkinkan individu untuk menghindari overload informasi yang berlebihan.

4. Kesenjangan digital: merujuk pada kesenjangan yang terjadi antara mereka yang memiliki akses dan keterampilan untuk menggunakan teknologi digital dengan mereka yang tidak memiliki akses atau keterampilan tersebut

5. Etika digital: Dalam dunia digital yang terus berkembang, etika digital menjadi semakin penting. Ini melibatkan banyak aspek, termasuk privasi, keamanan, pertukaran informasi, dan penggunaan teknologi. Dengan memahami dan menerapkan etika digital, kita dapat membantu menciptakan lingkungan yang aman, adil, dan beretika di dunia maya.

6.Keterampilan teknologi: Keterampilan digital dalam literasi digital penting dalam menghadapi dunia yang semakin terhubung secara digital. Ini membantu seseorang agar tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga menjadi produsen dan peserta aktif dalam lingkungan digital. Dengan menguasai keterampilan ini, seseorang dapat melibatkan diri secara efektif dalam berbagai aktivitas dan memanfaatkan teknologi untuk mencapai tujuan dan kebutuhan mereka.

7. Keamanan data: Keamanan data dalam konteks literasi digital adalah kebijakan dan praktik yang digunakan untuk melindungi dan menjaga kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data yang disimpan dan ditransmisikan melalui lingkungan digital.Dalam menghadapi tantangan ini, penting bagi individu untuk terus meningkatkan literasi digital mereka dan menjadi lebih proaktif dalam melindungi data mereka dengan mengikuti praktik terbaik keamanan digital.

8. Kreativitas digital: adalah kemampuan untuk menggunakan teknologi dan media digital untuk menghasilkan, berbagi, dan menerapkan gagasan-gagasan baru dengan cara yang inovatif dan menarik. Dalam konteks literasi digital, kreativitas digital dapat mencakup berbagai aktivitas seperti pembuatan konten digital, pengeditan video, desain grafis, pengembangan aplikasi, dan banyak lagi.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by FELISA ANASTASYA UTAMI -
1. Pemahaman Informasi: Informasi bertebaran secara luas di internet, termasuk informasi palsu, teori konspirasi, dan berita tidak benar. Tantangan terbesar adalah bagaimana memilah dan memahami informasi yang sahih serta memiliki kemampuan kritis untuk mengidentifikasi sumber yang dapat dipercaya.

2. Kepribadian Digital: Tantangan ini berkaitan dengan bagaimana kita membangun dan menjaga reputasi online, serta mengelola data pribadi kita dengan aman. Hal ini termasuk kesadaran tentang masalah privasi dan keamanan data.
Ā 
3.Ā Etika Digital: Menghormati hak cipta, menghindari perilaku cyberbullying, dan berpartisipasi secara etis dalam interaksi online merupakan aspek penting dalam literasi digital.
Ā 
4.Ā Cyberbullying: Tantangan lain adalah memahami etika online dan menghadapi masalah seperti perundungan atau pelecehan siber. Mahasiswa perlu tahu bagaimana bersikap bijak dan menghadapi perilaku buruk ini.
Ā 
5.Ā Privasi dan Keamanan Data: Mahasiswa harus memahami risiko terkait privasi online dan bagaimana melindungi data pribadi mereka dari potensi peretasan atau penyalahgunaan.
Ā 
6.Ā Privasi dan Keamanan Data: Mahasiswa harus memahami risiko terkait privasi online dan bagaimana melindungi data pribadi mereka dari potensi peretasan atau penyalahgunaan.
Ā 
7.Ā Informasi Palsu (Hoaks) dan Misinformasi:Dalam era digital, informasi tidak selalu dapat dipercaya. Mahasiswa harus mampu membedakan antara berita yang sahih dan berita palsu serta memiliki keterampilan dalam memverifikasi informasi sebelum mengambil tindakan.
Ā 
8.Ā Pengelolaan Informasi:Ā Era digital menghadirkan banjir informasi. Mahasiswa perlu memiliki kemampuan untuk menyaring, mengelola, dan menyimpan informasi yang relevan serta menerapkan prinsip efisiensi dalam penggunaan teknologi.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by RINI APRIANI -
1. Overload informasi - Dalam era digital, informasi mudah diakses dan tersedia dalam jumlah yang sangat banyak. Tantangan literasi digital terbesar adalah kemampuan untuk memilah dan menyaring informasi yang relevan dan akurat.

2. Kesulitan membedakan informasi yang benar dan palsu - Dalam lingkungan digital, informasi yang salah atau palsu dapat dengan mudah menyebar dan menjadi viral. Tantangan literasi digital adalah kemampuan untuk membedakan informasi yang benar dari yang palsu.

3. Ketergantungan pada teknologi - Teknologi telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari kita. Namun, tantangan literasi digital adalah kemampuan untuk menggunakan teknologi dengan bijak dan efektif.

4. Keamanan data - Dalam lingkungan digital, keamanan data sangat penting. Tantangan literasi digital adalah kemampuan untuk melindungi data pribadi dan menghindari penipuan online.

5. Cyberbullying - Cyberbullying adalah masalah yang serius di era digital. Tantangan literasi digital adalah kemampuan untuk menghindari dan menangani cyberbullying.

6. Keterbatasan akses - Meskipun internet tersedia di banyak tempat, masih ada banyak orang yang tidak memiliki akses ke internet. Tantangan literasi digital adalah kemampuan untuk mengatasi keterbatasan akses dan memastikan bahwa semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang.

7. Perbedaan budaya - Budaya dapat berbeda dari satu negara ke negara lainnya. Tantangan literasi digital adalah kemampuan untuk memahami perbedaan budaya dan menghormati perbedaan tersebut dalam lingkungan digital.

8. Perubahan teknologi - Teknologi terus berkembang dan berubah dengan cepat. Tantangan literasi digital adalah kemampuan untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan teknologi yang terus berkembang.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by ZELAGUSTINA ZELAGUSTINA -
1. Pemahaman informasi. Banyaknya informasi di internet membuat orang sulit untuk memilah informasi. Jadi setiap orang harus bisa mencari sumber yang benar-benar akurat.
2. Konten-konten negatif merajalela. Keterampilan seseorang dalam mengakses internet harus dibarengi dengan literasi digital agar dapat mengetahui yang mana konten yang bernilai positif dan konten yang bernilai negatif.
3. Merebaknya informasi palsu. setiap masyarakat harus lebih kritis, lebih jeli, dan lebih waspada dalam menerima sebuah informasi dengan cara memfilternya sebaik mungkin, dengan sumber-sumber informasi yang paling kredibel. Double check atau triple check setiap informasi yang kita dapat. Apabila kita sudah memahami dan memiliki kemampuan literasi digital yang baik, tentunya kita tidak akan bingung, apalagi sampai mempercayai semua berita yang berseliweran di media terkhusus di media sosial.
4. Maraknya investasi ilegal. Masih banyaknya masyarakat Indonesia yang cenderung termakan oleh iming-iming bonus investasi yang sangat besar serta cepat, tetapi nyatanya pada akhirnya menjadi korban penipuan. Apalagi saat ini semakin banyak bermunculan oknum-oknum yang menawarkan investasi bodong dengan begitu mudah melalui perantara media sosial.
5. Keamanan data. Banyak orang yang mengakses datanya secara daring, jadi mereka harus benar-benar menjaga keamanan datanya.
6.Pengajar yang kurang melek teknologi.
Pada revolusi industri seperti sekarang ini, seorang guru dituntut untuk mengikuti laju perkembangan teknologi. Oleh sebab itu, sebagai pelengkap pada keterampilan mengajar umum, beberapa keterampilan baru perlu ditanamkan pada seorang guru untuk memantapkan perannya secara efektif sebagai fasilitator pendidikan. Namun masih banyak pengajar yang belum menguasai pembelajaran digital.
7. Banyaknya praktik pinjaman online ilegal (Pinjol). Faktor penyebab adanya pinjaman online (pinjol) adalah karena rendahnya tingkat literasi digital dan juga disertai rendahnya literasi keuangan yang membuat seseorang maupun masyarakat yang sudah berumah tangga, tergiur untuk menempuh jalan pinjol ilegal dengan iming-iming pinjaman yang mudah dan cepat. Selain itu, kasus pinjol ilegal disebabkan pula karena dampak kecanduan akan judi online, sehingga membuat orang membutuhkan dana yang relative cepat tanpa menghiraukan dampak jangka panjangnya.
8. Ketidaksetaraan Akses. Banyak orang yang belum memiliki akses teknologi.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by IHYA ULUMUDDIN -
Tantangan literasi digital pada abad 21 meliputi beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam menghadapi era digital yang terus berkembang. Berikut adalah delapan tantangan literasi digital yang bisa menjadi perhatian:

1. Akses terbatas: Salah satu tantangan utama adalah akses terbatas terhadap teknologi dan konektivitas internet yang dapat membatasi kemampuan individu untuk mengembangkan keterampilan literasi digital. Ketimpangan akses ini dapat menciptakan kesenjangan digital antara mereka yang memiliki akses dan mereka yang tidak.

2. Informasi yang berlebihan: Dalam era di mana informasi tersedia dalam jumlah yang melimpah, tantangan literasi digital adalah kemampuan untuk menyaring, menganalisis, dan mengevaluasi informasi dengan kritis. Mengelola kelebihan informasi dan mengenali sumber yang dapat dipercaya menjadi penting untuk menghindari penyebaran informasi yang salah atau tidak akurat.

3. Keamanan dan privasi: Keamanan digital menjadi tantangan penting dalam literasi digital. Individu perlu mampu melindungi diri mereka sendiri dari ancaman seperti serangan siber, pencurian identitas, dan pelanggaran privasi. Memahami praktik keamanan digital dan menjaga privasi online adalah keterampilan penting dalam literasi digital.

4. Etika digital: Dalam lingkungan digital, individu dihadapkan pada tantangan etika digital. Ini melibatkan pemahaman tentang bagaimana berperilaku dengan sopan, menghormati privasi orang lain, menghindari penyebaran konten yang tidak pantas atau merugikan, serta mematuhi hak cipta dan kebijakan digital lainnya.

5. Pemahaman teknologi yang terus berkembang: Tantangan literasi digital juga melibatkan pemahaman tentang perkembangan teknologi yang cepat. Dalam era di mana teknologi terus berkembang, individu perlu terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka untuk tetap relevan dan efektif dalam penggunaan teknologi digital.

6. Keberagaman budaya dan bahasa: Literasi digital juga menghadapi tantangan dalam mengelola keberagaman budaya dan bahasa. Dalam lingkungan digital yang global, individu perlu mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang budaya dan bahasa. Memiliki pemahaman yang sensitif terhadap perbedaan ini dan mampu berkomunikasi secara efektif menjadi penting.

7. Perilaku online yang merugikan: Tantangan literasi digital juga mencakup pemahaman tentang risiko perilaku online yang merugikan, seperti intimidasi cyber (cyberbullying), kecanduan media sosial, atau gangguan mental yang berkaitan dengan penggunaan teknologi. Individu perlu memiliki keterampilan untuk mengelola perilaku online mereka dengan sehat dan bertanggung jawab.

8. Keterampilan kritis dan kreatif: Di era digital, keterampilan kritis dan kreatif menjadi semakin penting. Individu perlu mampu menganalisis, mengevaluasi, dan menghasilkan konten digital dengan kritis dan kreatif. Kemampuan untuk berpikir secara kritis, memecahkan masalah, dan berinovasi dalam konteks digital adalah aspek penting dalam literasi digital.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by FITRIA NINGSIH -
Tantangan literasi digital pada abad 21 mencakup:

a) Pemahaman Informasi: Tantangan ini berkaitan dengan kemampuan individu untuk memilah, menilai, dan memahami informasi yang mereka temui di era digital. Dengan begitu banyak informasi yang tersedia di internet, penting untuk dapat mengenali informasi yang benar dan akurat dari yang palsu atau bias.

b) Keamanan Digital: Keamanan digital melibatkan perlindungan data pribadi, perangkat, dan informasi dari berbagai ancaman online, seperti peretasan, malware, dan pencurian identitas. Tantangan ini membutuhkan pemahaman tentang praktik keamanan digital yang efektif.

c) Etika Digital: Etika digital melibatkan perilaku online yang etis dan penghormatan terhadap privasi orang lain. Tantangan ini termasuk penyebaran berita palsu, perundungan daring, dan penggunaan media sosial yang bertanggung jawab.

d) Keterampilan Teknologi: Tantangan ini mencakup kemampuan individu untuk memahami dan menggunakan teknologi digital, termasuk perangkat keras, perangkat lunak, dan aplikasi. Selain itu, mereka harus mampu mengikuti perkembangan teknologi yang cepat.

e) Kesenjangan Digital: Kesenjangan digital adalah divisi dalam akses dan pemanfaatan teknologi digital antara mereka yang memiliki akses dan yang tidak. Tantangan ini melibatkan upaya untuk mengurangi kesenjangan dalam akses ke teknologi dan literasi digital.

f) Overload Informasi: Overload informasi terjadi ketika individu terlalu banyak terpapar oleh informasi dan merasa kewalahan. Ini dapat mengganggu pemahaman dan pengambilan keputusan yang efektif. Literasi digital membantu individu dalam mengelola informasi yang mereka terima.

g) Kreativitas Digital: Tantangan kreativitas digital melibatkan penggunaan teknologi digital untuk berinovasi dan menciptakan konten kreatif. Ini mencakup penggunaan alat-alat digital untuk ekspresi kreatif dan pembuatan konten yang bermakna.

h) Keamanan Data: Keamanan data melibatkan perlindungan data sensitif dan pribadi dari ancaman seperti peretasan, pelanggaran privasi, atau kehilangan data. Tantangan ini mencakup kebutuhan untuk melindungi data yang dimiliki dengan cara yang efektif.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by AYNUN MAR DJAFAR -
8 tantangan literasi digital pada abad 21:

  1. Pemahaman Informasi: Dalam era di mana informasi mudah diakses, siswa harus belajar untuk memilah dan memahami informasi dengan kritis. Keterampilan ini melibatkan kemampuan mengidentifikasi sumber informasi yang dapat dipercaya, mengevaluasi keakuratan, dan menyusun informasi dengan cara yang bermakna.
  2. Keamanan Data: Dengan kuantitas besar data yang dihasilkan dan dibagikan secara daring, penting untuk membekali siswa dengan pemahaman tentang keamanan data. Ini mencakup penggunaan kata sandi yang kuat, kebijaksanaan berbagi informasi pribadi, dan kesadaran akan risiko keamanan yang mungkin terjadi.
  3. Kreativitas Digital: Siswa perlu didorong untuk menggunakan teknologi sebagai alat untuk mengembangkan kreativitas. Keterampilan ini melibatkan penguasaan alat desain, produksi konten digital yang inovatif, dan kemampuan untuk mengekspresikan ide secara visual dan auditif.
  4. Overload Informasi: Dengan munculnya big data dan arus informasi yang terus meningkat, siswa perlu belajar untuk mengelola dan menyaring informasi. Ini mencakup kemampuan membuat prioritas, mengenali informasi yang relevan, dan mencegah kelebihan informasi yang dapat menghambat pemahaman.
  5. Keamanan Digital: Kesadaran akan ancaman online dan etika penggunaan teknologi adalah bagian penting dari literasi digital. Siswa perlu memahami risiko seperti malware, phishing, dan keamanan jaringan, serta mengadopsi praktek-praktek yang aman dalam penggunaan teknologi.
  6. Etika Digital: Selain keamanan, penting untuk membahas etika dalam penggunaan teknologi. Ini melibatkan penghormatan terhadap privasi online, tanggung jawab berbagi informasi, dan penerapan etika dalam interaksi daring.
  7. Keterampilan Teknologi: Literasi digital pada abad 21 menuntut pemahaman mendalam tentang teknologi. Siswa harus dilatih dalam penggunaan dan pengembangan teknologi, termasuk pemahaman tentang aplikasi perangkat lunak, coding, dan penggunaan perangkat keras.
  8. Kesenjangan Digital: Tantangan ini mencakup aspek akses dan keterampilan digital. Siswa harus memiliki kesempatan yang setara dalam mengakses sumber daya digital dan dibimbing untuk mengembangkan keterampilan digital yang diperlukan agar tidak tertinggal dalam dunia yang semakin terhubung.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by ISKA ISKA -
Pemahaman Informasi
Informasi yang berlimpah di internet membuat orang sulit memilah mana informasi yang valid dan akurat. Tantangan pertama adalah meningkatkan pemahaman untuk membedakan sumber yang terpercaya dari yang tidak.

2. Penyebaran Hoaks
Dalam era media sosial, hoaks dan berita palsu dengan mudahnya menyebar. Literasi digital mencakup kemampuan untuk mendeteksi dan menghindari penyebaran hoaks.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by Ahmad Arman -
1. Pemahaman Informasi: Tantangan untuk memilah dan memahami informasi yang berlimpah di dunia digital, terutama dalam mengidentifikasi berita palsu atau informasi yang tidak akurat.

2. Keamanan Data: Perlindungan terhadap data pribadi menjadi tantangan signifikan dengan adanya risiko peretasan dan pelanggaran keamanan di era digital.

3. Etika Digital: Mengembangkan kesadaran etika dalam berinteraksi online, termasuk menghindari perilaku negatif seperti cyberbullying atau menyebarkan konten merugikan.

4. Keterampilan Penelusuran Web: Meningkatkan keterampilan mencari informasi secara efektif di internet untuk mendukung pembelajaran dan pengembangan pengetahuan.

5. Keterampilan Kritis Digital: Mengajarkan kemampuan untuk menilai kredibilitas sumber informasi dan mengembangkan sikap kritis terhadap konten online.

6. Manajemen Waktu Digital: Mengelola waktu secara efisien dalam penggunaan teknologi digital untuk mencegah kecanduan dan menjaga keseimbangan hidup.

7. Keterampilan Kreativitas Digital: Mendorong pengembangan keterampilan kreatif dalam menggunakan berbagai alat digital untuk ekspresi diri dan inovasi.

8. Akses Kesetaraan: Memastikan akses yang setara terhadap teknologi dan sumber daya digital untuk mencegah kesenjangan digital antara kelompok-kelompok masyarakat.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by MOH. FAISAL -
1. Pemahaman Informasi
Informasi yang berlimpah di internet membuat orang sulit memilah mana informasi yang valid dan akurat. Tantangan pertama adalah meningkatkan pemahaman untuk membedakan sumber yang terpercaya dari yang tidak.

2. Penyebaran Hoaks
Dalam era media sosial, hoaks dan berita palsu dengan mudahnya menyebar. Literasi digital mencakup kemampuan untuk mendeteksi dan menghindari penyebaran hoaks.

3. Privasi dan Keamanan
Penggunaan internet dan perangkat digital berarti kita harus lebih berhati-hati dengan informasi pribadi kita. Ini termasuk memahami bagaimana data pribadi dikumpulkan dan digunakan, serta menjaga diri dari ancaman siber.

4. Ketidaksetaraan Akses
Tidak semua orang memiliki akses yang sama ke teknologi dan internet. Ketidaksetaraan ini menciptakan kesenjangan dalam literasi digital, sehingga penting untuk memastikan bahwa semua orang memiliki akses yang setara.

5. Overload Informasi
Terlalu banyak informasi bisa membingungkan dan membebani. Literasi digital mencakup kemampuan untuk menyaring informasi yang relevan dan mengelola overload informasi.

6. Cyberbullying dan Etika Online
Tantangan ini berkaitan dengan perilaku online yang tidak etis, seperti cyberbullying. Literasi digital mencakup pemahaman tentang etika online dan bagaimana mengatasi situasi semacam ini.

7. Edukasi Digital
Guru dan pendidik perlu mengembangkan literasi digital mereka sendiri untuk mengajarkan keterampilan ini kepada siswa. Pendidikan digital adalah bagian penting dalam penyelesaian tantangan ini.

8. Perubahan Teknologi Cepat
Teknologi terus berkembang dengan cepat, dan literasi digital perlu mengikuti perkembangan ini. Masyarakat harus belajar beradaptasi dengan perubahan teknologi dan terus memperbarui pengetahuan mereka.
In reply to MOH. FAISAL

Re: Ruang Kolaborasi

by Erik Erik -
Tantangan literasi digital pada abad ke 21:

1. Keterampilan dasar: memahami perangkat keras dan pperangkat lunak.
2. Evaluasi infrmasi: kemampuan memilah dan menilai kebenaran informasi online.
3. Keamanan online: memahami praktik keamanan,perlindungan data,dan privasi online.
4. Kritis berfikir: mengembangkan kemampuan menganalisissecara kritis informasi digital.
5. Overload informasi: mengelola jumlah besar iformasi yang tersedia.
6. Etika digital: memahami perilaku yang etis dalam interaksi online.
7. Kolaborasi dan jaringan: meningkatkan kemampuan berkolaboorasi dalam membangun jejaring secara online
8. Perkembangan teknologi: beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan teknologi baru.
In reply to First post

Re: Ruang Kolaborasi

by AHMAD FARID ABROR -
1. Kebocoran Informasi dan Privasi: Memahami bagaimana data pribadi dikumpulkan, disimpan, dan digunakan secara online serta mengambil langkah-langkah untuk melindungi privasi online.

2. Penyebaran Informasi Palsu (Hoaks): Mampu membedakan antara informasi yang valid dan hoaks serta mengembangkan keterampilan untuk memverifikasi kebenaran informasi sebelum menyebarkannya.

3. Kekerasan dan Pelecehan Online: Mengetahui bagaimana menghindari situasi yang berpotensi berbahaya secara online, termasuk pelecehan cyber dan intimidasi, serta memahami cara melaporkan perilaku yang tidak pantas.

4. Ketergantungan pada Teknologi: Mengelola penggunaan teknologi secara sehat dan seimbang, menghindari ketergantungan yang berlebihan dan memahami pentingnya mengambil istirahat dari layar.

5. Pembajakan Digital dan Pelanggaran Hak Cipta: Memahami konsep hak cipta dan menghormati kekayaan intelektual orang lain, serta menghindari penggunaan ilegal atau tidak sah atas konten digital.

6. Keterampilan Evaluasi Informasi: Mampu mengevaluasi keandalan dan kredibilitas sumber informasi online, termasuk situs web, media sosial, dan platform berbagi konten.

7. Kekurangan Keterampilan Teknologi: Mengatasi kesenjangan dalam keterampilan teknologi antara individu dan kelompok, serta memastikan semua orang memiliki akses dan kemampuan untuk menggunakan teknologi secara efektif.

8. Etika Digital: Memahami norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam interaksi online, termasuk sopan santun digital, menghormati privasi orang lain, dan membangun komunitas yang inklusif secara online.

Dengan menghadapi tantangan-tantangan ini, individu dapat menjadi lebih terampil dan cerdas dalam navigasi digital serta memanfaatkan potensi positif dari teknologi modern dalam kehidupan sehari-hari mereka.