Contoh situasinya yaitu menangkap foto pada malam hari dengan cahaya yang rendah. Dalam kondisi cahaya yang rendah, penangkapan gambar akan menghasilkan foto yang cerah, tajam dan bebas dari blur.
Pemilihan ISO, aperture dan kecepatan rana akan mempengaruhi hasil akhir pada gambar :
- ISO: karena kondisi cahaya sangat rendah, maka perlu meningkatkan ISO agar kamera lebih sensitif terhadap cahaya. ISO tinggi, seperti 800 atau bahkan 1600, dapat membantu mengambil gambar yang terang meskipun cahaya redup. Namun semakin tinggi ISO semakin besar kemungkinan munculnya noise (butiran kasar) dalam gambar.
- Aperture : pilih aperture yang rendah (misalnya, f/1.8 atau f/2.8) agar lensa kamera dapat membuka lubang yang besar. Aperture rendah memungkinkan lebih banyak cahaya masuk ke sensor kamera dalam waktu yang lebih singkat. Selain itu, ini juga menciptakan efek bokeh yang indah, memisahkan subjek dari latar belakang dengan cara yang estetis.
- Kecepatan Rana: karena subjek bergerak, maka perlu memilih kecepatan rana yang cukup cepat untuk menghindari gambar yang buram akibat pergerakan tangan atau gerakan subjek. Kecepatan rana minimal sekitar 1/125 detik untuk orang bergerak normal. Namun, jika subjek bergerak sangat cepat, mungkin perlu meningkatkan kecepatan rana menjadi 1/500 detik atau lebih cepat.