Contoh situasi fotografi yang memerlukan penggunaan cermat dari ketiga elemen ini adalah:
- Fotografi Malam Bintang:
1. ISO rendah (misalnya, ISO 100) untuk mengurangi noise.
2. Aperture besar (misalnya, f/2.8 atau lebih besar) untuk mengumpulkan lebih banyak cahaya dari bintang.
3. Kecepatan rana lambat (misalnya, 20 detik) untuk menghasilkan jejak bintang yang cantik di langit.
- Potret dengan Latar Belakang Kabur:
1. ISO rendah atau sedang (misalnya, ISO 100-400) untuk kualitas gambar yang baik.
2. Aperture besar (misalnya, f/1.8) untuk menciptakan latar belakang yang kabur (bokeh) dan menyorot subjek.
3. Kecepatan rana yang sesuai dengan kondisi cahaya untuk menjaga eksposur yang tepat
- Fotografi Olahraga:
1. ISO tinggi (misalnya, ISO 800-1600) untuk mengkompensasi kondisi cahaya yang buruk.
2. Aperture sedang (misalnya, f/5.6) untuk mempertahankan kedalaman bidang yang cukup untuk fokus pada subjek.
3. Kecepatan rana tinggi (misalnya, 1/1000 detik atau lebih cepat) untuk membekukan gerakan subjek olahraga.
# kustomisasi dan mengatur
ISO: Atur ISO pada nilai rendah (misalnya, ISO 100) untuk mengurangi noise. Jika langit sangat gelap, Anda dapat mencoba ISO 400-800 untuk menghasilkan jejak bintang yang lebih terlihat, namun pastikan tetap menjaga kualitas gambar.
Aperture: Buka aperture sebesar mungkin (misalnya, f/2.8 atau lebih besar) untuk mengumpulkan lebih banyak cahaya dari bintang dan menciptakan bokeh yang indah. Ini juga akan memungkinkan lebih banyak cahaya masuk ke kamera.
Kecepatan Rana: Gunakan kecepatan rana lambat (misalnya, 20 detik) untuk menciptakan jejak bintang yang cantik di langit. Gunakan tripod atau alat penyangga kamera untuk mencegah goyangan kamera