Untuk menciptakan efek dramatis dalam kondisi pencahayaan panggung yang gelap dengan lampu berkilauan,
Aperture (F-Stop):
Pilih aperture yang rendah, misalnya f/1.4 hingga f/2.8. Aperture rendah memungkinkan lebih banyak cahaya masuk ke lensa, ideal untuk kondisi pencahayaan yang minim.
Aperture rendah juga menghasilkan depth of field yang dangkal, artinya hanya subjek yang berada pada jarak tertentu dari lensa yang akan fokus, sementara latar belakang dan foreground akan kabur.
Fokus:
Fokuskan kamera pada mata atau area penting pemain gitar, memastikan bahwa subjek utama dalam gambar kita benar-benar tajam dan jelas.
Menggunakan teknik fokus manual bisa sangat berguna dalam situasi ini. Pada kondisi pencahayaan yang terbatas, kamera otomatis mungkin kesulitan menentukan fokus dengan tepat.
Dengan pengaturan ini, subjek (pemain gitar) akan terlihat tajam dan jelas, sementara latar belakang dan elemen-elemen lainnya di panggung akan terlihat kabur dan memberikan efek dramatis. Hal ini membantu memusatkan perhatian penonton pada subjek utama tanpa terganggu oleh detail-detail di latar belakang.
Pastikan juga untuk mempertimbangkan kecepatan rana (shutter speed) yang cukup cepat untuk menghindari gerakan yang buram, terutama jika pemain gitar atau elemen-elemen panggung bergerak dengan cepat.
Selain itu, praktikkan pengaturan ini sebelum konser dimulai dan sesuaikan dengan kondisi pencahayaan yang sebenarnya di lokasi.