Diskusi Kompetensi SDM

Diskusi Kompetensi SDM

Diskusi Kompetensi SDM

by Ana Rafikayati, S.Pd., M.Pd. Spada Dosen -
Number of replies: 22

Menurut Anda bagaimana cara kolaborasi antara guru pendidikan khusus (GPK) dengan unsur-unsur di sekolah?

In reply to Ana Rafikayati, S.Pd., M.Pd. Spada Dosen

Re: Diskusi Kompetensi SDM

by ANISA RAHMAWATI -
Memberikan layanan responsif yaitu penanganan tindak lanjut yang membutuhkan peran orang tua. Dalam perannya, GPK selalu berkomunikasi dengan guru-guru agar selalu terjalin dan saling membantu. Orang tua akan dipanggil guna merundingkan mengenai permasalahan yang di alami peserta didik.
In reply to Ana Rafikayati, S.Pd., M.Pd. Spada Dosen

Re: Diskusi Kompetensi SDM

by RAGIL BAGUS CAHYA PERMATA -
Ragil bagus Cahya permata_228000026_ 22 A

Dengan cara menyatukan guru kebutuhan khusus dengan unsur-unsur sekolah dengan berbicara dan belajar memahami satu sama lain yang, berguna mengetahui perkembangan sikap siswa dan adanya penurunan respon siswa kepada guru pendidikan khusus. Hal ini sangat berpengaruh karena guru kebutuhan khusus memang harus ada kolaborasi dengan unsur-unsur sekolah yang dapat menjadikan guru itu sendiri mengetahui perkembangan siswa dengan cara saling bertukar cerita dan mengejar kan bersama
In reply to Ana Rafikayati, S.Pd., M.Pd. Spada Dosen

Re: Diskusi Kompetensi SDM

by NISRIINA MAULIDYAH -
Kolaborasi antara guru pendidikan khusus (GPK) dengan unsur-unsur di sekolah dapat dilakukan dengan melakukan diskusi secara rutin untuk membahas perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran siswa berkebutuhan khusus, Melakukan kerjasama dengan guru reguler dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang adaptif juga fleksibel.
sehingga beberapa hal diantara banyaknya kolaborasi antara gpk dengan unsur-unsur di sekolah tersebut dapat menjadi strategi pengajaran yang inklusif untuk mendukung perkembangan seluruh siswa.
In reply to Ana Rafikayati, S.Pd., M.Pd. Spada Dosen

Re: Diskusi Kompetensi SDM

by DWI FATMA DELLA INDRAWATI -
Kolaborasi antara guru reguler dan guru pendidikan khusus sangatlah penting dalam sebuah proses pembelajaran dan sosialisasi anak berkebutuhan khusus.Keberhasilan anak berkebutuhan khusus belajar di sekolah tentunya tidak lepas dari peran guru reguler yang melatih di sekolah reguler dan guru pendidik khusus .Baik guru tetap maupun guru pendamping khusus, yang dapat memberikan layanan pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus di kelas. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan kompetensi guru di sekolah adalah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif sehingga masing-masing peran antara guru reguler dan guru pendamping khusus dapat saling berbagi ilmu, saling memberi informasi dan melengkapi dalam pembelajaran anak berkebutuhan khusus di sekolah.
In reply to Ana Rafikayati, S.Pd., M.Pd. Spada Dosen

Re: Diskusi Kompetensi SDM

by ASRIYATI INDAH SARI -
Cara kolaborasi guru pendidikan khusus dan unsur-unsur yang ada di sekolah (contoh : guru reguler) saling bertukar informasi mengenai permasalahan yang dihadapi anak dan cara mengatasinya dengan tepat. Ketika anak menunjukkan permasalahan belajar, guru reguler akan bertanya kepada guru pendidikan khusus mengapa dan bagaimana cara menyelesaikannya. Selanjutnya guru pendidikan khusus akan memberikan solusi cara penanganannya. Serta menyesuaikan kurikulum yang ada dengan pendidikan khusus, karena kapasitas anak pada umumnya dengan anak yang berkebutuhan khusus tentunya berbeda. Sehingga perlu kehati-hatian dan kesabaran yang ekstra dalam pembelajaran agar pelajaran dapat diserap baik oleh anak berkebutuhan khusus.
In reply to Ana Rafikayati, S.Pd., M.Pd. Spada Dosen

Re: Diskusi Kompetensi SDM

by HALIMATUS SA'DIYAH -
Melalui kolaborasi, guru pendidikan khusus dan unsur-unsur yang ada di sekolah. Guru pendidikan khusus dan guru reguler saling menyampaikan maupun bertukar informasi yang menjadikan problem bagi keduanya. Contoh : guru reguler bertanya bagaimana cara memahami sifat anak yang lebih condong ke pendiam karena merasa tidak percaya diri dengan kekurangan yang dimilikinya. begitupun sebaliknya. Mungkin dengan cara di ajak berbicara 4 mata antara peserta didik dan guru, Adanya kolaborasi ini guru mampu bekerja sama dalam menyelesaikan masalah tersebut
In reply to Ana Rafikayati, S.Pd., M.Pd. Spada Dosen

Re: Diskusi Kompetensi SDM

by SALSABILLAH RIFATUL HASNAH SUTRISNO -
Kolaborasi antara guru pendidikan khusus (GPK) dan unsur-unsur di sekolah sangat penting untuk mendukung pendidikan inklusif. Praktik kolaborasi yang profesional meliputi komunikasi terstruktur, pertemuan tim interdisipliner, pelatihan bersama, perencanaan kurikulum terpadu, berbagi sumber daya, dukungan psikologis, keterlibatan orang tua, serta evaluasi dan pemantauan rutin untuk memastikan keberhasilan siswa dengan kebutuhan khusus. Kolaborasi ini akan menciptakan lingkungan inklusif yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan semua siswa di sekolah.
In reply to Ana Rafikayati, S.Pd., M.Pd. Spada Dosen

Re: Diskusi Kompetensi SDM

by ELVIRA NANDA JELITA -
Kolaborasi antara Guru Pendidikan Khusus (GPK) dengan unsur-unsur di sekolah dapat dilakukan dengan cara guru reguler dan guru pendidikan khusus melakukan koordinasi bersama dalam pembelajaran anak berkebutuhan khusus dalam setting kelas inklusi dan melakukan konsultasi satu sama lain. Contohnya seperti seorang guru pendidikan khusus akan berkonsultasi dengan guru reguler mengenai metode untuk membuat akomodasi dalam tes untuk menemukan kebutuhan dari siswa yang disabilitas. Dari pihak lain yaitu guru reguler yang belum memiliki pengetahuan lebih terhadap anak berkebutuhan khusus dalam layanan pembelajaran di kelas, maka guru reguler perlu berkonsultasi dalam memberikan akomodasi pembelajaran yang dibutuhkan anak berkebutuhan khusus. Sehingga strategi pembelajaran yang diberikan di kelas insklusi terpenuhi dan memadai.
In reply to Ana Rafikayati, S.Pd., M.Pd. Spada Dosen

Re: Diskusi Kompetensi SDM

by HELMA AMALIA -
Kolaborasi antara guru reguler dengan GPK
memerlukan komunikasi dan kerjasama yang baik. (GPK) yang ahli dalam pendidikan luar biasa dapat memberikan layanan dan bertukar informasi
mengenai pendidikan anak berkebutuhan khusus, sehingga dapat
memperoleh layanan pendidikan yang sesuai bagi anak berkebutuhan
khusus dan juga dapat belajar dalam kelas yang sama bersama siswa reguler. Sedangkan, guru reguler dapat membantu merancang
kelas yang inklusif dan menjelaskan materi yang mudah dipahami oleh
anak berkebutuhan khusus.
In reply to Ana Rafikayati, S.Pd., M.Pd. Spada Dosen

Re: Diskusi Kompetensi SDM

by DICHU FITHRIA CAESAREA -
Cara kolaborasi antara GPK dengan unusur-unsur di sekolah adalah yg pertama melakukan penyaringan di sekolah tersebut apakah ada anak yang terjaring abk atau tidak. Jika ada anak yg terindikasi abk sekolah diwajibkan memberikan penanganan khusus pada anak tersebut dan untuk pihak guru diadakan pelatihan pemahaman tentang abk. Setelah pelatihan diharapkan ada program khusus untuk para abk. Program tersebut dapat berupa materi bina diri, keterampilan, pelatihan untuk membantu akademik yang tertinggal, dan juga pelatihan tentang perilaku yang bisa diadakan di ruang sumber yang diajarkan langsung oleh GPK. Guru kelas juga diharapkan tidak memaksakan abk mendapatkan materi yang sama dengan anak normal lainnya dan juga GPK diharapkan megedukasi kepada murid lainnya bahwa ada teman mereka yang "spesial". Dengan begitu diharapkan GPK, unsur-unsur sekolah, dan abk mendapat manfaat sebaik-baiknya.
In reply to Ana Rafikayati, S.Pd., M.Pd. Spada Dosen

Re: Diskusi Kompetensi SDM

by DEA ANANDA AYU NINGTYAS -
Kolaborasi antara guru pendidikan khusus (GPK) dengan unsur-unsur di sekolah sangatlah penting karena saat berkolaborasi para guru mengembangkan potensi mereka dan belajar dari teman mereka bagaimana menerapkan pengetahuan yang diperoleh. Guru pendidikan khusus dan unsur-unsur di sekolah berkolaborasi dengan cara saling berbagi dalam memecahkan suatu masalah yang terjadi di dalam kelas, membicarakan akan kebutuhan anak peserta didiknya, melakukan identifikasi mengenai suatu masalah yang terjadi, memberikan solusi untuk permasalahan tersebut, mengevaluasi gagasan, merencanakan secara terperinci, serta mengimplementasikan pemecahan masalah, untuk itu diperlukan komitmen dan kerja keras melalui kolaborasi.
In reply to Ana Rafikayati, S.Pd., M.Pd. Spada Dosen

Re: Diskusi Kompetensi SDM

by SAFINA DWI UTAMI -
Menurut saya, cara yang dapat dilakukan guna menjalin kolaborasi antara guru pendidikan khusus (GPK) dengan unsur-unsur di sekolah, yaitu dengan diadakannya forum diskusi yang dimana dalam forum tersebut akan dilakukan sharing-sharing terkait apa saja yang dibutuhkan dalam menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik reguler maupun khusus. Selain itu, guru pendidikan khusus (GPK) dapat memberikan perkembangan ABK sebagai laporan agar setiap unsur sekolah dapat mengetahui apakah ada kendala yang menjadi hambatan dari perkembangan ABK tersebut, dengan begitu akan terjalin kerjasama yang baik dari semua unsur yang ada disekolah untuk bersama-sama mencari solusi dalam menyelesaikan kendala tersebut.
In reply to Ana Rafikayati, S.Pd., M.Pd. Spada Dosen

Re: Diskusi Kompetensi SDM

by FADILA DWI ROKHMAH -
Kolaborasi antara guru reguler dengan guru pendamping khusus harus mempunyai tujuan yang sama agar berhasil memberikan layanan pendidikan yang sesuai kepada setiap peserta didik, terutama anak kebutuhan khusus dan memerlukan komunikasi dan kerjasama yang baik. Dalam kolaborasi, guru reguler dan guru pendamping khusus saling bertukar informasi mengenai permasalahan yang dihadapi anak serta bagaimana solusi penanganan yang tepat. Sehingga didalam pengajaran kolaborasi dikelas ini sangat penting dalam pengembangan belajar secara bermakna dan pemecahan masalah secara intelektual serta pengembangan aspek sosial.
In reply to Ana Rafikayati, S.Pd., M.Pd. Spada Dosen

Re: Diskusi Kompetensi SDM

by SHERYL CHINTYA LENA -
kolaborasi antara GPK dengaan unsur sekolah dapat dilakukan dengan rapat yang diadakan secara rutin, dimana rapat tersebut membahas planning, pelaaksanaan, dan evaluasi pembelajaran ABK.
In reply to Ana Rafikayati, S.Pd., M.Pd. Spada Dosen

Re: Diskusi Kompetensi SDM

by IZZAH LUTHFIYAH MAULIDA -
Dengan kolaborasi antara guru pendidikan khusus (GPK) dengan unsur-unsur di sekolah adalah melakukan pertukaran informasi mengenai permasalahan yang dihadapi oleh anak dan dengan cara mengatasinya. Jika anak tersebut termasuk anak ABK, maka pihak guru pengadakan pelatihan pemahaman anak ABK untum anak tersebut agar mendapatkan penanganan yang khusus. Dan dengan kesabaran yang penuh karena adanya perbedaan antara ABK dengan anak lainnya.
In reply to Ana Rafikayati, S.Pd., M.Pd. Spada Dosen

Re: Diskusi Kompetensi SDM

by ANNISA RINDU FIRDAUSI -
Menurut saya kolaborasi antara guru pendidikan khusus dengan unsur-unsur disekolah sangat diperlukan. Seperti guru reguler dengan guru pendidikan khusus sangat penting untuk proses belajar bagi siswa. Guru pendidikan khusus yang ditugaskan disekolah umum untuk memberikan dukungan atau kerja sama pada guru kelas ataupun guru mata pelajaran sehingga dapat tercapainya pembelajaran yang berkualitas bagi peserta didik. Diharapkan guru pendidikan khusus dapat menjadi sumber informasi bagi semua pihak yang terlibat didalam layanan pendidikan dan melaksanakan kerjasama dengan berbagai pihak. Guru pendidikan khusus sangat diperlukan untuk memberikan layanan kepada peserta didik yang berkebutuhan khusus, dengan itu mereka dapat mengikuti proses belajar disekolah inklusi dan dapat mengembangkan potensi yang sudah mereka miliki.
In reply to Ana Rafikayati, S.Pd., M.Pd. Spada Dosen

Re: Diskusi Kompetensi SDM

by MIFTACHUL ILMA -
Miftachul Ilma (228000009) PGSD 2022 A
Dengan melakukan kolaborasi yang efektif, GPK dan unsur-unsur lain di sekolah dapat bekerja sama untuk memastikan bahwa siswa dengan kebutuhan khusus mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan merasa diterima di lingkungan sekolah. Contohnya seperti Komunikasi terbuka dan jelas antara GPK dan guru-guru lainnya di sekolah untuk memastikan pemahaman yang sama tentang kebutuhan siswa dengan kebutuhan khusus, Penyediaan pelatihan dan dukungan bagi guru-guru lainnya di sekolah untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang kebutuhan siswa dengan kebutuhan khusus, Kolaborasi dengan orang tua siswa untuk memastikan bahwa kebutuhan khusus siswa dipenuhi secara konsisten di rumah dan di sekolah, Membuat lingkungan sekolah yang inklusif dan ramah bagi siswa dengan kebutuhan khusus, termasuk aksesibilitas yang memadai dan dukungan emosional yang diperlukan.
In reply to Ana Rafikayati, S.Pd., M.Pd. Spada Dosen

Re: Diskusi Kompetensi SDM

by ARMELIA ARDIYANTI ADE SUPRAPTO -
Menurut saya, kolaborasi antara GPK dengan unsur unsur sekolah dapat dilakukan dengan cara pemberian pemahaman berkelanjutan oleh gpk kepada guru reguler terkait dengan penanganan anak berkebutuhan khusus disekolah yang kemudian dapat langsung dipraktikan oleh guru reguler.
Setelah itu, dapat diadakan diskusi evaluasi dan solusi terkait dengan praktik yang telah dilakukan.
In reply to Ana Rafikayati, S.Pd., M.Pd. Spada Dosen

Re: Diskusi Kompetensi SDM

by Putri Juliasari -
Menurut saya dengan memberikan sebuah diskusi dan pelayanan antara guru pendidikan khusus (GPK) dengan unsur unsur di sekolah dalam menangani proses pembelajaran ABK, contohnya dengan banyak berkomunikasi atau membuat sebuah program pembelajaran yang akan membantu proses belajar ABK sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran yang seimbang dengan anak pada umumnya. bisa juga melibatkan orang tua supaya pelaksanaan pembelajaran ABK dapat di ketahui perkembangannya oleh orang tua tersebut. Dengan ini gpk akan merasa terbantu karena adanya kolaborasi atau diskusi bersama dengan unsur-unsur sekolah baik guru-guru yang lain maupun kepala sekolah.
In reply to Ana Rafikayati, S.Pd., M.Pd. Spada Dosen

Re: Diskusi Kompetensi SDM

by SINTA ANGELINA SUGIANTI -
Sinta Angelina Sugianti 228000036 (22A)

Cara kolaborasi antara guru pendidikan khusus (GPK) dengan unsur-unsur di sekolah yaitu dengan berbicara dan juga belajar memahami dan membutuhkan penanganan tindak lanjut peran orang tua. Melakukan diskusi secara rutin untuk membahas perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran siswa berkebutuhan khusus dan berdidkusi dengan orang tua peserta didik yang berkebutuhan khusus untuk merundingkan mengenai permasalahan yang di alami peserta didik tersebut agar guru ketika masuk pembelajaran anak berkebutuhan khusus tersebut bisa menyerap baik pelajaran tersebut sehingga perlu kehati-hatian dan kesabaran yang ekstra.
In reply to Ana Rafikayati, S.Pd., M.Pd. Spada Dosen

Re: Diskusi Kompetensi SDM

by SITI ANIYAH -
Siti aniyah _228000035_

kolaborasi antara guru reguler dan guru pendidikan khusus sangatlah penting karena memberikan layanan dalam penanganan tindak lanjut yang dibuthkan oleh orang tua siswa yang berkebuutuhan khusus ,keberasilan anak berkebutuhan khusus belajar di sekolah tentuhnya tidak lepas dari peran guru reguler yang melatih siswa di bagi anak kebutuhan kusus .adapun Cara guru kebutuhan dengan unsur unsur sekolah dengan berbicara dalam belajar memahami satu sama lain.agar mengetahui perkembangan sikap siswa dan adanya penurunan respon siswa kepada guru pendidikan khusus .sangat berpengaruh karena guru kebutuhan khusus memang harus ada kolaborasi dari berbagi unsur unsur sekolah yang dapat menjadikan guru itu sendiri agar berkembangnya siswa dengn cara saling bertukar cerita
In reply to Ana Rafikayati, S.Pd., M.Pd. Spada Dosen

Re: Diskusi Kompetensi SDM

by GADING NOVIAZACKY RAMADHANTI -
dengan berkonsultasi dan berkomunikasi secara rutin untuk membahas dan melihat perkembangan dan keadaan peserta didik selain itu juga agar dapat mengontrol atau mengawasi bila ada masalah terkait dengan peserta didik. selain itu bentuk kolaborasinya adalah membuat layanan yang responsif dimana layanan tersebut melibatkan orang tua peserta didik untuk ikut bekerja sama mengawasi perkembangan anaknya dan menindak lanjuti jika ada permasalahan terkait anaknya.