Soal Kasus Pediatrik

Nur Ariska Meritama (2011102411037)

Nur Ariska Meritama (2011102411037)

by NUR ARISKA MERITAMA -
Number of replies: 0

 1. Tindakan yang dilakukan adalah tetap tenang dan berada disamping bayi, amati kondisi bayi, jika kondisi bayi memburuk tapi masih responsif maka segera lakukan backblow dan chest thrust untuk mengeluarkan ASI yang menganggu jalan nafas bayi.  

2. Tindakan yang dilakukan pada bayi dan dewasa saat tersedak/chocking berbeda. pada dewasa maka tindakan yang dilakukan adalah teknik heimlich manuver, sedangkan pada bayi dilakukan backblow/chest thrust.

3. Untuk posisi back blow lakukan 5 hentakan (back blow) dengan cukup kuat menggunakan pangkal telapak tangan punggung di antara dua tulang belikat. Penolong memposisikan bayi telungkup dengan kepala lebih rendah dan penolong berlutut atau duduk di kursi sehingga dapat menopang bayi di pangkuannya dengan aman. Untuk bayi, topang  kepala dengan ibu jari di satu sisi rahang dan yang lain menggunakan satu atau dua jari tangan yang sama tanpa menekan jaringan lunak di bawah rahang. Jika manuver back blow gagal, lakukan 5 hentakan dada (chest thrust) pada bayi. Penolong memosisikan bayi telentang dengan kepala lebih rendah mengarah ke bawah. Supaya lebih aman, sebaiknya penolong meletakan punggung bayi di lengan yang bebas dan menopang ubun – ubun dengan tangan, kemudian topang lengan dengan paha. Identifikasi lokasi chest thrust  di tengah – tengah tulang dada, lakukan hentakan dengan 2 jari (jari telunjuk dan jari tengah). Jika benda asing belum keluar, ulangi tindakan dari awal.

4. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif b.d Benda Asing dalam Jalan Napas