- Kaitannya dengan kehidupan sehari-hari
Learning to know, berarti memiliki minat terhadap pembelajaran, mengembangkan kebiasaan membaca, dan terus mencari pengetahuan baru. Misalnya, membaca buku, mengikuti kursus online, atau mengikuti diskusi kelompok untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman tentang dunia di sekitar kita. Learning to do, berarti mengembangkan keterampilan seperti keterampilan komunikasi, keterampilan pemecahan masalah, atau keterampilan teknologi. Misalnya, berlatih berkomunikasi dengan baik, mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dalam menghadapi tantangan sehari-hari, atau menguasai penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Learning to be, berarti mengembangkan sikap positif, etika kerja yang baik, dan nilai-nilai seperti empati, kerjasama, dan integritas. Misalnya, berlatih menjadi individu yang bertanggung jawab, menghargai perbedaan, atau berkontribusi dalam membangun hubungan yang harmonis dengan orang lain. Learning to live together, berarti mengembangkan keterampilan sosial, seperti kemampuan berkomunikasi dengan baik, menghargai perbedaan, dan bekerja sama dalam tim. Misalnya, berlatih mendengarkan dengan empati, menghormati pandangan orang lain, atau berpartisipasi dalam kegiatan komunitas yang mempromosikan keragaman dan inklusi. Higher Order Thinking (HOT), seperti dalam menghadapi masalah kompleks, mengambil keputusan yang tepat, atau menghasilkan solusi baru.
- Kaitannya dengan agama
Learning to know, melibatkan pencarian pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang keyakinan, doktrin, dan ajaran agama tertentu. Learning to do, melibatkan praktik dan ritual yang harus dilakukan oleh para penganutnya. Learning to be, berhubungan dengan pengembangan kepribadian dan nilai-nilai moral yang positif. menekankan belajar untuk menjadi dapat mendorong individu untuk mengembangkan sikap dan nilai-nilai yang sejalan dengan ajaran agama mereka, seperti kasih sayang, keadilan, kerendahan hati, dan kebaikan. Learning to live together, memiliki peran penting dalam membangun hubungan yang harmonis dan saling menghormati antara penganut agama yang berbeda. Higher Order Thinking, melibatkan pemikiran tingkat tinggi, seperti refleksi, analisis, dan evaluasi terhadap keyakinan dan praktik agama