Misalkan, dalam situasi potret formal, saya mungkin akan memilih sudut pandang frontal untuk menciptakan tampilan yang klasik dan terang, memastikan detail wajah yang jelas dan merata. Untuk sebuah potret karakter atau potret street photography di tengah kota, sudut pandang samping akan menjadi pilihan, memanfaatkan cahaya yang datang dari samping untuk menonjolkan tekstur dan memberikan dimensi yang dramatis pada subjek. Pada saat yang sama, dalam konteks potret luar ruangan di tengah matahari terbenam, saya dapat memilih backlighting untuk menciptakan siluet dan mengekspresikan sentimen romantis serta keindahan alam. Jika tujuan artistik saya lebih berorientasi pada eksperimen visual dan kreativitas, mungkin saya akan memilih sudut pandang dari atas atau bawah untuk menciptakan efek bayangan yang menarik dan memberikan nuansa yang lebih eksperimental pada subjek. Pemilihan sudut pandang ini akan bergantung pada konteks dan tujuan spesifik yang ingin saya sampaikan dalam setiap potret.