Pejuang Muda

Sri Fitriyani
PM190408 - Universitas Pendidikan Indonesia
Bencana alam tidak dapat diprediksi, sehingga perlu diadakan sosialisasi terkait mitigasi bencana agar jika terjadi bencana alam masyarakat sudah tahu apa yang harus mereka lakukan, untuk mewujudkan hal ini dapat bekerja sama dengan instansi terkait. Serta membangun rumah pengungsian agar ketika bencana terjadi masyarakat dapat cepat berkumpul di titik aman.

Lubna - Universitas Negeri Malang (PM152806)
proyek merupakan suatu program yang direncanakan dengan matang yang nantinya bisa diterapkan dan dilakukan oleh masyarakat yang dituju. bencana alam merupakan bencana yaang terjadi akibat faktor alam, seperti gunungapi, tsunami dan gempa bumi. bencana-bencana tersebut rata-rata jarang diketahui kapan akan terjadi, khususnya gempa bumi. maka dari itu, jika suatu daerah terjadi bencana alam, kita tidak bisa menentukan dampaknya akan besar atau kecil. Maka dari itu, kita harus menentukan atau merencanakan terlebih dahulu di setiap daerah, pastinya dengan arahan dari BNPB daerah untuk melakukan proyek2 apa saja yang bisa direncanakan ketika terjadi bencana alam. sebelumnya, kita harus tahu mengenai kondisi alam/geografis dari daerah itu.. bencana apa yang biasanya terjadi di daerah tersebut. karena setiap daerah memiliki karakteristik geografis yang berbeda. jadi, untuk menciptakan proyek yang tepat dan sesuai yaitu dengan mengkaji, menganalisis dan melihat kondisi geografis dari suatu daerah sehingga bisa menentukan proyek terbaik dalam menanggulangi suatu bencana alam

Sependapat dengan teman-teman diatas, bahwa bencana alam tidak dapat diprediksi. Akan tetapi perlu yang kita lakukan adalah sedini mungkin kita perlu siap dalam mitigasi bencana. Mengapa? agar ketika terjadi bencana, kita tidak terkejut dan tetap tenang menghadapi bencana. Setelah itu kita memenuhi kebutuhan pokok terlebih dahulu baru kemudian kebutuhan sekunder. Dan diperlukan juga kerjasama dengan pihak luar.

Kerusakan dan kerugian akibat bencana dapat ditemukan dalam aspek fisik, ekonomi, dan
sosial. Mengurangi dan meringankan kerusakan dan kerugian perlu dilakukan secara
bersamaan guna meningkatkan ketahanan fisik, ekonomi, dan sosial, dengan memanfaatkan
teknologi, pengetahuan, informasi, dan sumber daya manusia. Upaya ini harus ditekankan
pada tahapan pra-bencana, tanggap darurat, dan periode pasca bencana. Mempersiapkan sistem tanggap darurat, fasilitas/peralatan/materi, penyimpanan makanan
dan minuman dan pelatihan untuk penanggulangan bencana akan berperan dalam kecepatan
dan kelancaran tanggapan selama terjadinya bencana, serta tahapan rekonstruksi dan
rehabilitasi sesudahnya.

Perencanaan proyek dapat membantu kita dalam menghubungkan potensi input dan seberapa besar output yang diharapkan. Saya setuju dengan pernyataan sebelumnya bahwa bencana alam memang tidak mudah memprediksi secara cepat dan tepat. Maka dari itu solusi yang dapat dilakukan dengan membangun ketahanan sosial masyarakat dalam mitigasi bencana alam. Masyarakat diberikan edukasi untuk menghadapi berbagai jenis bencana dan reaksi apa yang perlu dilakukan. Kombinasi kerjasama dan kolaborasi berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk membangun ketahanan masyarakat menghadapi bencana alam dengan melibatkan pemerintah, swasta, akademisi, media, dan masyarakat.

Salah satu yang menjadi agenda nawacita dari Presiden Joko Widodo, yaitu pembangunan Indonesia dilakukan dari pinggiran dengan menguatkan sisi sosial, ekonomi dan pembangunan sumber daya manusia di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah tertinggal baik yang ada dikepulauan terluar dan daratan. Daerah-daerah yang berbatasan langsung dengan Negara-negara lain masih sangat banyak memprihatinkan baik itu yang berhubungan dengan infrastruktur, sumber daya manusia yang kurang memadai, hal itu memjadi perhatian dari pemerintah sekarang ini. Upaya pemerintah dalam membangunan daerah perbatasan maka dikeluarkanlah program pembangunan daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) pembangunan daerah 3T sudah mulai dilakukan dengan membangunan daerah kawasan perbatasan lintas batas Negara, seperti pembangunan diprovinsi Kalimantan Barat yaitu Entikong, Manga Badan, dan Aruk dimana berbatasan langsung dengan Negara Malaysia.

Fairuz Kansha Senjaning Wahyuningsih / PM160506 / Universitas Brawijaya

Benar dari pembahasan teman-teman bahwa bencana alam bukanlah hal yang mudah untuk diprediksi. Diperlukan kesiapan oleh pemerintah terkait dalam hal mengatasi dampak dari bencana alam. Proyek yang dilakukan ketika terjadi bencana alam di daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) bukan hanya dilaksanakan ketika terjadinya bencana saja. Penduduk di wilayah 3T sudah seharusnya diberikan pendidikan mengenai Mitigasi bencana. pengetahuan akan mitigasi bencana akan membantu mereka untuk survive sebelum adanya pertolongan dari pemerintah atau pihak lain ketika bencana alam terjadi. Kemandirian yang dibentuk kepada masyarakat akan membantu mereka bertahan hidup. Selain itu, pembangunan sarana dan prasana menuju wilayah 3T perlu dilakukan percepatan pembangunan sejak lama, sehingga wilayah tersebut akan lebih mudah di jangkau oleh pihak luar daerah, sehingga kehidupan masyarakat akan lebih baik. Perlu diingat bahwa perencanaan mengenai kemungkinan bencana alam sudah harus dilakukan sejak dini, untuk menghindari kemungkinan terburuk yang akan didapatkan.

Proyek pencegahan dan penanggulangan bencana ini terdiri atas dua komponen, yaitu komponen proyek penanggulangan dampak bencana itu sendiri, dan komponen proyek rehabilitasi infrastruktur. Dalam proyek penanggulangan dampak bencana dapat dilakukan dengan memperhatikan penyaluran air bersih dan sanitasi, kemudian penyaluran kebutuhan pokok, dan memberikan terapi psikososial kepada korban bencana terdampak. Kemudian pada komponen insfrastruktur, dapat dilakukan dengan mendata dan mempercepat rehabilitasi insfrastruktur yang rusak akibat bencana sehingga akan mempercepat penanggulangan bencana alam tersebut, terutama bagi wilayah 3T.

Beberapa daerah memiliki potensi bencana khusus sesuai dengan geografis setempat sehingga membutuhkan sosialisasi khusus untuk mempersiapkan diri karena bencana alam yang bisa datang kapan saja. Hal lain yang perlu dilakukan adalah program pasca bencana, diantaranya adalah pemberdayaan masyarakat untuk membangkitkan kembali UMKM yang ada di daerah tersebut sehingga kegiatan ekonomi maupun sosial dapat aktif kembali seperti biasanya.

Wanda Bonita khumairoh
PM180110
Universitas Islam Negeri Mataram

saya pernah melihat di korea, bahwasanya mereka manfaatkan air hujan yang mereka tampung kemudian digunakan air itu digunakan untuk mencuci jalan. saya rasa itu akan bagus untu di adaptasi oleh daerah rawan banjir, bedanya air yang ditampung itu akan digunakan untuk menyiram tanaman

aszhura
bencana alam tidak dapat kita prediksi, sehingga sangat penting untuk diadakan nya sosialisasi yang terkait dengan bencana alam yang akan terjadi. selain itu kita juga bisa mendirikan tempat tinggal sementara atau biasanya disebut dengan pengunsian.

Izin menjawab, bencana alam merupakan fenomena alam yang tidak dapat diprediksi. Untuk mengatasi bencana alam yang terjadi hal yang pertama yang harus dilakukan yaitu mengetahui kondisi geografis di daerah tersebut. Dengan mengetahui kondisi geografis daerah tersebut kita bisa mengkaji dan menganalisis proyek apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi bencana alam di daerah tersebut. Selain itu masyarakat perlu diberikan sosialisasi mengenai mitigasi bencana. Pengetahuan mengenai mitigasi bencana dapat membantu masyarakat untuk melakukan pertolongan pertama ketika bencana alam terjadi. Dengan demikiaan, maka dampak yang akan terjadi dapat diminimalisir.

PM150406
Saya setuju dengan pendapat teman teman semua, bencana alam memang dapat terjadi kapan saja sehingga diperlukan mitigasi bencana yang bertujuan untuk mengurangi kerugian pada saat terjadinya bahaya di masa mendatang, mengurangi risiko kematian dan cedera terhadap penduduk, mencakup pengurangan kerusakan dan kerugian-kerugian ekonomi yang ditimbulkan terhadap infrastruktur sektor publik. Mitigasi yang dilakukan dapat berupa penyebaran informasi bendana, sosialisasi, pendidikan, penyuluhan dan penyiapan beberapa proyek yang dapat membantu mengurangi kerugian saat terjadi bencana. Pembangunan proyek bencana alam dapat dilakukan sebelum bencana dan pasca bencana, pembangunan proyek sebelum bencana bertujuan untuk mengurangi resiko kerugian yang dialami masyarakat, sedangkan pembangunan proyek pasca bencana dilakukan untuk mengembalikan kembali kondisi masyarakat terdampak. Pembangunan proyek pada daerah 3T memerlukan perencanaan yang sangat matang karena daerah 3T sulit terjangkau oleh alat alat berat dan transportasi. Sebelum menentukan proyek yang akan dikerjakan, kita harus menganalisis mengenai bencana yang rawan terjadi didaerah tersebut dan kita juga harus mengetahui kebutuhan utama yang diperlukan masyarakat ketika pasca bencana.

Dengan memberikan penyuluhan terlebih dahulu mengenai bencana tersebut. Karena sekarang kita bisa memprediksi bencana dnegan bekerjasama dengan BMKG, dengan demikian kita bisa meminimalisir kerusakan maupun korban serta kerugian bila terjadi bencana

saya setuju dengan pendapat teman-teman, yang perlu dilakukan yaitu penyuluhan mengenai mitigasi bencana. agar masyarakat dapat menanggulangi bencana jika sewaktu-waktu terjadi lagi. kebutuhan pertama yang harus dipenuhi dari kebutuhan primer terlebih dahulu. setelah tercukupi maka berlanjut ke pembangunan fasilitas-fasilitas yang terdampak agar masyarakat bisa beraktivitas seperti semula

Saya sependapat dengan teman-teman sekalian, proyek sosial harus direncanakan secara matang dan baik sehingga dapat mencegah terjadinya potensi bencana alam. Selain itu juga penting untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat agar dampak yang terjadi bisa diminimalisir

proyek merupakan suatu program yang direncanakan dengan matang yang nantinya bisa diterapkan dan dilakukan oleh masyarakat yang dituju. bencana alam merupakan bencana yaang terjadi akibat faktor alam, seperti gunungapi, tsunami dan gempa bumi. bencana-bencana tersebut rata-rata jarang diketahui kapan akan terjadi, khususnya gempa bumi. maka dari itu, jika suatu daerah terjadi bencana alam, kita tidak bisa menentukan dampaknya akan besar atau kecil. Maka dari itu, kita harus menentukan atau merencanakan terlebih dahulu di setiap daerah, pastinya dengan arahan dari BNPB daerah untuk melakukan proyek2 apa saja yang bisa direncanakan ketika terjadi bencana alam. sebelumnya, kita harus tahu mengenai kondisi alam/geografis dari daerah itu.. bencana apa yang biasanya terjadi di daerah tersebut. karena setiap daerah memiliki karakteristik geografis yang berbeda. jadi, untuk menciptakan proyek yang tepat dan sesuai yaitu dengan mengkaji, menganalisis dan melihat kondisi geografis dari suatu daerah sehingga bisa menentukan proyek terbaik dalam menanggulangi suatu bencana alam

PM151401 - Universitas Singaperbangsa Karawang
Menurut saya apabila terjadi bencana alam di daerah 3T, kita dapat melakukan persiapan seperti sosialisasi kepada masyarakat guna mengatasi jikalau terdapat bencana alam, kemudian perlu diadakannya tindakan penanggulangan seperti memberikan bantuan dan membuat tenda pengungsian

Setuju

Bagus

Bencana alam tidak dapat kita prediksi dengan tepat waktu terjadinya. Akan tetapi kita dapat meminimalisir kerugian dan korban dari bencana alam dengan mengadakan sosialisasi dan mitigasi bencana. Sehingga masyarakat dapat menanggulangi bencana jika sewaktu-waktu terjadi kembali. Tetapi kawasan pasca bencana tidak selalu dikaitkan dengan dampak negatif. Kawasan pasca bencana alam dapat juga kita bangun sebagai kawasan budaya, pendidikan, dan wisata alam. Salah satu contoh wisata merapi di Yogyakarta. Lalu bagaimana jika lokasi bencana alam itu berada di daerah yang 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal )? Kegiatan apa yang bisa kita jalankan dan bersama stakeholder turun ikut membantu? Tentunya dengan mengadakan pembangunan, perbaikan, dan pemerataan fasilitas umum, akses jalan, jaringan internet, dan menyalurkan bantuan primer dan sekunder kepada para korban bencana alam.