pemilihan nilai ISO, aperture, dan kecepatan rana akan disesuaikan dengan kebutuhan fotografer dan objek yang akan di foto, misalnya penggunaan ISO Rendah (misalnya ISO 100): Menghasilkan gambar yang bersih dengan sedikit noise atau keterangannya tinggi. Cocok untuk kondisi cahaya yang cukup terang. apabila iso tinggi (misalnya ISO 800 atau lebih): Berguna dalam kondisi cahaya rendah tetapi dapat menghasilkan noise yang lebih banyak. Penggunaan ISO tinggi dapat memberikan kesan dramatis atau kreatif dalam situasi tertentu. penggunaan aperture apabila F-stop kecil (misalnya f/1.8): Menghasilkan kedalaman bidang yang dangkal (bokeh) dengan latar belakang yang kabur. Cocok untuk memfokuskan perhatian pada objek utama. F-stop besar (misalnya f/16): Memberikan kedalaman bidang yang lebih besar sehingga lebih banyak elemen dalam bingkai tetap dalam fokus.