Dalam hal ini, sebagai auditor, ada beberapa bukti audit yang harus dilengkapi untuk menguji asersi "KETERJADIAN" terkait transaksi penjualan kepada pelanggan non-fiktif. Berikut adalah minimal tiga bukti audit yang dapat digunakan:
1. Konfirmasi pelanggan: Auditor dapat meminta konfirmasi tertulis dari pelanggan yang bersangkutan untuk memverifikasi apakah mereka benar-benar menerima pengiriman tersebut. Konfirmasi ini dapat berupa surat atau email yang mencakup detail transaksi yang spesifik.
2. Bukti pengiriman: Auditor dapat meminta bukti fisik atau elektronik yang menunjukkan adanya pengiriman barang kepada pelanggan yang dimaksud. Ini bisa berupa bukti pengiriman, tanda terima, atau dokumen lain yang mendukung bahwa barang telah sampai pada pelanggan.
3. Rekonsiliasi penjualan: Auditor dapat melakukan rekonsiliasi antara catatan penjualan perusahaan dengan catatan penerimaan kas atau rekening bank yang terkait. Ini akan membantu dalam memastikan bahwa transaksi penjualan tersebut benar-benar terjadi dan pembayaran telah diterima.
Perlu diingat bahwa bukti audit yang dibutuhkan dapat bervariasi tergantung pada lingkungan dan kebutuhan audit spesifik. Selalu penting untuk merujuk pada standar audit yang berlaku dan mempertimbangkan konteks transaksi yang sedang diaudit.