Untuk meningkatkan efektivitas gerakan literasi di Sekolah Dasar Harapan dan mengatasi kurangnya antusiasme siswa seperti Rani, beberapa langkah strategi atau pendekatan yang dapat diambil oleh pihak sekolah dan guru agar program gerakan Literasi lebih menarik dan meningkatkan minat baca siswa:
1. Sebelumnya cari terlebih dahulu penyebab dari tampak kurangnya antusias dan lebih memilih aktivitas lain daripada membaca buku. Karena salah satu alasan mengapa siswa kurang tertarik pada program literasi adalah karena mereka mungkin tidak menemukan materi bacaan yang sesuai dengan minat mereka. Pihak sekolah dapat memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih buku yang sesuai dengan minat pribadi mereka, baik fiksi maupun non-fiksi. Untuk siswa seperti Rani, guru bisa membantu merekomendasikan buku yang menarik sesuai minat nya.
2. Mengingat banyak anak jaman sekarang yang tertarik pada teknologi, siswa mungkin merasa lebih tertarik dengan format digital yang interaktif, visual, dan sesuai dengan kebiasaan mereka dalam menggunakan teknologi, seperti aplikasi cerita, atau platform literasi berbasis gamifikasi.
3. Gunakan manfaat literasi seperti mengubah kegiatan literasi menjadi proyek kreatif seperti menulis cerita, membuat komik, atau menceritakan ulang isi buku melalui media visual (dalam bentuk poster, atau video pendek) dapat memotivasi siswa yang memiliki gaya belajar visual. Misalnya, Rani dapat diarahkan untuk mengekspresikan pemahaman atau pendapatnya tentang buku melalui proyek seni (dalam bentuk poster) yang ia sukai. Melalui poster Rani juga dapat mengungkapkan isi hatinya, apa saja yang dia rasakan mengenai alur cerita atau isi yang sudah dia baca.
4. Pihak sekolah bisa melibatkan orang tua dalam program literasi dengan mengadakan kegiatan bersama di rumah seperti membaca bersama atau diskusi keluarga tentang buku yang telah dibaca. Dukungan dari keluarga dan komunitas sering kali bisa memotivasi siswa lebih dari sekadar kegiatan di sekolah. Karena bagaimana pun pendidikan orang tua adalah tempat pendidikan yang terbaik untuk anaknya.
5. Memberikan penghargaan atau pengakuan atas pencapaian membaca, seperti sertifikat, atau pengakuan di depan teman sekelas. Namun, penghargaan ini tidak hanya berfokus pada kuantitas membaca, tetapi juga pada kualitas pemahaman dan keterlibatan siswa.
6. Lingkungan yang mendukung literasi, seperti pojok baca yang nyaman, menarik, dan dipenuhi dengan buku-buku yang bervariasi. Selain itu, menambahkan elemen fun seperti membaca bersama dengan cara yang menyenangkan (misalnya role play atau dramatisasi cerita) dapat membuat kegiatan membaca terasa lebih hidup.