Diskusi Sesi Ke-2

Sesi Ke- 2

Sesi Ke- 2

oleh RENY WIDYA ASTUTI -
Jumlah balasan: 3

Konsep Pembelajaran Bahasa dan Sastra di SD/MI

Pembelajaran bahasa Indonesia di SD/MI diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan baik, baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh individu dalam kehidupan sehari-hari untuk melakukan interaksi dengan individu lainnya. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa harus memperhatikan aspek perkembangan bahasa siswa yang akan berpengaruh terhadap tingkat kognitif mereka.

Pengembangan Keterampilan Berbahasa

Dalam belajar bahasa Indonesia, siswa SD/MI dituntut untuk mampu menguasai empat keterampilan berbahasa:

  1. Menyimak: Kemampuan memahami bahasa lisan dalam berbagai konteks komunikasi
  2. Berbicara: Kemampuan mengungkapkan gagasan dan perasaan secara lisan dalam berbagai konteks komunikasi
  3. Membaca: Kemampuan memahami bahasa tulis dalam berbagai konteks komunikasi
  4. Menulis: Kemampuan mengungkapkan gagasan dan perasaan secara tertulis dalam berbagai konteks komunikasi

Sebagai seorang guru kita dapat menggunakan berbagai pendekatan, metode dan teknik pembelajaran bahasa yang berpusat pada siswa untuk mengembangkan keempat keterampilan berbahasa tersebut. Misalnya dengan pendekatan komunikatif yang menekankan pada penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi yang bermakna.

Sastra sebagai Media Ekspresi Budaya

Selain sebagai alat komunikasi, pembelajaran bahasa Indonesia juga bertujuan untuk menumbuhkan apresiasi terhadap karya sastra. Karya sastra dapat digunakan sebagai media untuk mengekspresikan budaya dan nilai-nilai kehidupan. Melalui pembelajaran sastra, siswa diharapkan dapat:

  • Memahami dan menghargai berbagai karya sastra
  • Mengembangkan kepekaan terhadap lingkungan dan budaya
  • Mengembangkan kepribadian dan karakter yang baik
  • Mengekspresikan gagasan, perasaan, dan pengalaman melalui karya sastra

Guru dapat juga menggunakan berbagai jenis karya sastra seperti puisi, cerita rakyat, dongeng, pantun, dan lain-lain dalam pembelajaran untuk menanamkan nilai-nilai budaya dan karakter sejak dini. Dengan menerapkan konsep pembelajaran bahasa sebagai alat komunikasi dan sastra sebagai media ekspresi budaya, diharapkan siswa SD/MI dapat mengembangkan keterampilan berbahasa dan apresiasi sastra secara seimbang sehingga mampu berkomunikasi dengan baik dan memiliki kepekaan terhadap budaya dan lingkungan.

Sebagai balasan RENY WIDYA ASTUTI

Re: Sesi Ke- 2

oleh AFIFAH AFRA AMATULLAH -
Terima kash kak, jawabannya sangat membantu

Saya ingin bertanya mengenai point "Mengembangkan kepekaan terhadap lingkungan dan budaya". Bagaimana dampak budaya terhadap cara seseorang memperlakukan lingkungan?

Mari kita sama-sama belajar
Sebagai balasan AFIFAH AFRA AMATULLAH

Re: Sesi Ke- 2

oleh JUMIYATI JUMIYATI -
Halo kak, izin menanggapi pertanyaannya yaa.
Saya ingin akan membantu memperjelas mengenai point "Mengembangkan kepekaan terhadap lingkungan dan budaya" yang menjadi salah satu tujuan yang diharapkan mampu dikuasai oleh siswa dalam konteks sastra sebagai media ekspresi budaya.
Melalui pembelajaran sastra, siswa dapat mengembangkan kepekaan terhadap lingkungan dan budaya dengan cara memahami makna, nilai, dan pesan yang terkandung dalam karya sastra. Sastra sering kali menggambarkan kondisi sosial, alam, dan budaya di berbagai tempat dan waktu. Ketika siswa membaca karya sastra, mereka diajak untuk berpikir kritis dan emosional mengenai isu-isu seperti lingkungan, adat istiadat, dan nilai-nilai budaya yang mungkin berbeda dari apa yang mereka ketahui. Hal ini membantu mereka menjadi lebih peka, toleran, dan menghargai keragaman di sekitar mereka, baik dalam aspek sosial maupun budaya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa melalui sastra dapat berpengaruh terhadap pandangannya siswa terhadap budaya dan lingkungan.
Sebagai balasan AFIFAH AFRA AMATULLAH

Re: Sesi Ke- 2

oleh NUR HALIZSAH ANDINI -
Sebelumnya izin ya kak untuk menjawab pertanyaannya.

Melalui pembelajaran sastra, siswa diajak untuk memahami cerita, puisi, dan drama yang sering menggambarkan hubungan manusia dengan alam dan budaya. Karya sastra tidak hanya menyajikan hiburan, tetapi juga memperkenalkan nilai-nilai kehidupan dan kearifan lokal yang ada di masyarakat. Dengan mengeksplorasi tema-tema seperti pelestarian lingkungan, tradisi, dan moralitas, siswa dapat mengembangkan kepekaan terhadap pentingnya menjaga alam dan menghargai keragaman budaya. Pembelajaran sastra membantu siswa memahami perspektif lain, menumbuhkan empati, serta mendorong perilaku yang lebih bijak terhadap lingkungan dan budaya di sekitar mereka sehingga membantu siswa menghargai hubungan antara manusia, alam, dan budaya.

Terima kasih. Mohon koreksi jika salah. Kita belajar bersama.