Diskusi Sesi Ke-3

Menjawab pertanyaan sesi 3

Menjawab pertanyaan sesi 3

by NUR HALIZSAH ANDINI -
Number of replies: 9

1. Prinsip kontekstual dimana dalam pembelajaran bahasa dan sastra indonesia dihubungkan dengan situasi kehidupan sehari-hari atau mengkaitkan materi dengan kehidupan nyata. Misalnya, saat belajar menulis, siswa menulis pengalaman sehari-hari atau mendeskripsikan tentang lingkungan sekolah atau pengalaman liburan. Dengan begitu mereka melihat relevansi (berkaitan) materi dengan kehidupan nyata, sehingga pelajaran lebih bermakna.

2. Prinsip fungsional dalam bahasa dipelajari sebagai alat komunikasi yang fungsional. Misalnya dalam kegiatan berbicara siswa diminta untuk berdialog tentang topik yang dekat dengan kehidupan mereka, seperti meminta izin, memberikan arahan, atau mengekspresikan perasaan. Hal ini membantu siswa menggunakan bahasa secara efektif dalam situasi nyata.

3. Prinsip integratif dalam hal ini keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis di integrasikan dalam satu kesatuan pembelajaran. Misalnya, siswa membaca cerita pendek, kemudian mendiskusikan isinya, menulis ulang cerita dengan gaya mereka dan akhirnya mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Pendekatan ini memungkinkan siswa mengembangkan berbagai keterampilan berbahasa secara bersamaan.

4. Prinsip apresiatif di mana siswa diajak untuk menghargai karya sastra melalui kegiatan membaca dan mendiskusikan cerita rakyat, puisi, atau legenda. Guru dapat membimbing siswa dalam menganalisis nilai-nilai budaya yang terkandung dalam karya sastra, sehingga siswa tidak hanya menikmati cerita, tetapi juga memahami makna mendalam di baliknya.

Jika ada kesalahan mohon di koreksi, jika ada kekurangan mohon ditambahkan, dan jika ada kekeliruan mohon diluruskan. Terima kasih

In reply to NUR HALIZSAH ANDINI

Re: Menjawab pertanyaan sesi 3

by RENY WIDYA ASTUTI -
Izin sedikit menyimpulkan
Prinsip Kontekstual: Jadi dalam prinsip ini bisa juga disebutkan bahwa prinsip ini membantu siswa untuk memahami bahwa bahasa dan sastra memiliki fungsi nyata dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka lebih termotivasi untuk belajar.
Prinsip Fungsional: dalam prinsip ini pembelajaran bahasa yang fungsional ini juga dapat melibatkan praktik berkomunikasi dalam berbagai situasi, seperti berinteraksi dalam lingkungan formal dan informal, sehingga siswa terbiasa menggunakan bahasa dengan tepat sesuai konteks.
Prinsip Integratif: Pendekatan integratif ini juga bisa mencakup penggunaan berbagai jenis teks (misalnya, teks naratif, deskriptif, eksposisi) untuk membantu siswa memahami dan menggunakan bahasa dalam berbagai genre.
Prinsip Apresiatif: Selain membahas nilai-nilai budaya, siswa juga bisa diajak untuk mengeksplorasi berbagai aspek sastra, seperti gaya bahasa, tema, dan karakter. Ini bisa membantu mereka untuk lebih memahami dan menghargai keindahan dan kompleksitas karya sastra.

Jadi, pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia akan menjadi lebih komprehensif, bermakna, dan relevan bagi siswa, sehingga mampu mengembangkan keterampilan berbahasa mereka secara efektif.

Izin bertanya, Bagaimana cara kita sebagai seorang guru dapat menentukan topik yang tepat dan relevan untuk digunakan dalam pendekatan kontekstual pada setiap tingkat kelas?
In reply to RENY WIDYA ASTUTI

Re: Menjawab pertanyaan sesi 3

by NUR HALIZSAH ANDINI -
Izin ya kak untuk menjawab pertanyaannya

Sebagai guru, untuk menentukan topik yang tepat dan relevan dalam pendekatan kontekstual di setiap tingkat kelas, langkah-langkah berikut dapat dilakukan:
1. Analisis kebutuhan siswa: Pahami latar belakang, minat, dan tingkat perkembangan siswa. Misalnya, di kelas rendah (1-3), topik tentang keluarga atau lingkungan sekolah lebih sesuai, sedangkan di kelas tinggi (4-6), topik yang lebih kompleks seperti masalah sosial yang dapat diangkat.
2. Kaitkan dengan kehidupan nyata: Pilih topik yang berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari siswa. Contohnya, topik kesehatan, kebersihan, atau kegiatan sehari-hari seperti berbelanja atau bermain.
3. Perhatikan keterkaitan dengan kurikulum: Pastikan topik yang dipilih relevan dengan kompetensi dasar yang harus dicapai sesuai tingkat kelas. Contohnya, jika materi tentang menulis deskripsi, pilih topik yang dekat dengan siswa seperti menggambarkan tempat tinggal atau sekolah.
4. Pantau tren dan isu terkini: Gunakan tema yang sedang menjadi perhatian masyarakat atau sekolah, seperti penggunaan teknologi atau kepedulian lingkungan, agar siswa merasa lebih terlibat dan topik terasa lebih relevan.
5. Evaluasi minat siswa secara berkala: Lakukan survei sederhana atau diskusi untuk mengetahui topik apa yang menarik perhatian mereka, sehingga pembelajaran lebih bermakna dan kontekstual.

Jadi dapat disimpulkan bahwa beberapa cara tersebut dapat dilakukan dengan melakukan analisis kebutuhan siswa, setelah itu mengkaitkan materi dengan kehidupan nyata, tetap perhatikan materi yang dibahas berkaitan dengan kurikulum, tetap pantau tren dan isu terkini yang terjadi serta melakukan evaluasi minat siswa secara berkala untuk mengetahui topik apa yang menari, tepat dan relevan untuk digunakan dalam pendekatan kontekstual pada setiap tingkat kelas jadi dapat kita sesuaikan.

Terima kasih. Semoga membantu.
In reply to NUR HALIZSAH ANDINI

Re: Menjawab pertanyaan sesi 3

by RISKI ANWAR RIANTI -
Berdasarkan materi yang sudah dijabarkan,hambatan apa saja yang dialami oleh seorang guru ketika menggunakan pendekatan fungsional ?
In reply to RISKI ANWAR RIANTI

Re: Menjawab pertanyaan sesi 3

by NUR HALIZSAH ANDINI -
Izin ya kak untuk menjawab pertanyaannya

Berikut adalah hambatan yang dialami guru dalam menggunakan pendekatan fungsional dan solusinya:
1. Perbedaan kemampuan bahasa siswa
Hambatan: Siswa dengan kemampuan bahasa yang beragam mengalami kesulitan mengikuti pembelajaran.
Solusi: Lakukan pembelajaran bertahap dan kelompokkan siswa sesuai kemampuannya.
2. Kurangnya kosakata
Hambatan: Siswa kesulitan mengekspresikan ide karena keterbatasan kosakata.
Solusi: Perkenalkan kosakata baru melalui contoh nyata dan latihan kontekstual.
3. Kurangnya keberanian berbicara
Hambatan: Siswa takut atau tidak percaya diri berbicara di depan teman-teman.
Solusi: Ciptakan lingkungan yang mendukung dan gunakan aktivitas berpasangan untuk meningkatkan kepercayaan diri.
4. Keterbatasan waktu
Hambatan: Aktivitas dialog fungsional membutuhkan waktu yang lebih lama.
Solusi: Rancang kegiatan dengan waktu yang efisien dan atur prioritas pada topik yang paling relevan.
5. Evaluasi yang tidak sesuai
Hambatan: Penilaian lebih berfokus pada ujian tertulis, bukan keterampilan berbicara.
Solusi: Gunakan penilaian formatif seperti observasi dan rubrik untuk mengevaluasi keterampilan komunikasi secara langsung.

5 poin di atas merupakan hambatan yang dialami oleh seorang guru ketika menggunakan pendekatan fungsional dalam hal ini yang menjadi hambatan nya juga seperti keterbatasan sumber daya yang di mana guru perlu kreatif untuk menciptakan situasi belajar yang relevan (berkaitan), nyata dan menyenangkan serta pemilihan metode pembelajaran yang menarik disesuaikan dengan kondisi siswa. Dengan adanya beberapa hambatan tersebut saya memberikan solusi ini sebagai bahan evaluasi untuk menyelesaikan hambatan yang dialami pada saat menerapkan pendekatan fungsional agar dapat diterapkan lebih efektif di kelas.

Terima kasih. Semoga membantu
In reply to NUR HALIZSAH ANDINI

Re: Menjawab pertanyaan sesi 3

by JUMIYATI JUMIYATI -
Halo kak, izin menambahkan jawabannya ya.
Pada pemilihan topik materi yang menjadi fokusnya di atas yaitu Analisis kebutuhan siswa, Mengaitkan materi dengan kehidupan nyata siswa, keterkaitan antara materi dengan kurikulum dan memantau tren dan isu terkini. Berdasarkan point-point tersebut ada beberapa hambatan bagi guru dalam menentukan topik materi yang sesuai dengan hal-hal tersebut, yaitu:
 Perbedaan Minat dan Latar Belakang Siswa
Setiap siswa memiliki minat dan latar belakang yang berbeda. Oleh karena itu, memilih materi yang relevan untuk semua siswa bisa menjadi tantangan. Materi yang menarik bagi satu kelompok siswa mungkin tidak relevan atau kurang diminati oleh kelompok lainnya.
 Variasi Kemampuan Siswa: Setiap siswa memiliki kemampuan dan latar belakang yang berbeda-beda. Memilih materi yang relevan dengan kehidupan nyata setiap siswa menjadi tantangan karena guru harus menyesuaikan dengan variasi tersebut.
 Sensitivitas terhadap Isu Terkini: Beberapa isu terkini bisa jadi sensitif atau kontroversial, sehingga guru harus berhati-hati dalam memilih dan menyampaikan materi agar tidak menimbulkan konflik atau kebingungan di kalangan siswa.

Terima kasih, mohon dikoreksi bila ada kesalahan.
In reply to JUMIYATI JUMIYATI

Re: Menjawab pertanyaan sesi 3

by NUR HALIZSAH ANDINI -
Terima kasih sebelumnya telah menambahkan jawaban saya, sedikit juga tambahan menurut pendapat saya

Variasi minat siswa: Guru mungkin kesulitan memilih topik yang relevan bagi semua siswa karena minat mereka beragam, sehingga pembelajaran bisa menjadi kurang efektif bagi sebagian siswa. Sehingga guru harus bisa menyesuaikan topik tersebut dengan minta siswa misalnya pemilihan topik, metode kegiatan, diskusi, refleski dan juga penilaian.

Terima kasih.
In reply to NUR HALIZSAH ANDINI

Re: Menjawab pertanyaan sesi 3

by ERI SURYANINGSIH -
Assalamualaikum mohon ijin sebelum nya saya ingin menambahkan jawaban menurut pendapat saya Prinsip Kontekstual: Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia diupayakan agar siswa dapat mengaitkan materi dengan kehidupan nyata. Misalnya, ketika siswa mempelajari teks deskripsi, guru bisa meminta mereka mendeskripsikan lingkungan sekitar mereka seperti rumah, sekolah, atau taman. Dengan menggunakan contoh dari kehidupan sehari-hari, siswa akan lebih mudah memahami dan mengaitkan konsep yang dipelajari dengan pengalaman mereka.

Prinsip Fungsional: Pembelajaran bahasa seharusnya berfokus pada penggunaan bahasa secara efektif dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika belajar menulis, siswa diajarkan cara menyusun surat pribadi, undangan, atau laporan sederhana yang dapat diterapkan dalam kehidupan mereka. Hal ini melatih siswa untuk memahami bahwa bahasa memiliki fungsi yang penting dan dapat digunakan dalam berbagai situasi praktis.

Prinsip Integratif: Prinsip ini menekankan pengajaran yang menggabungkan berbagai keterampilan berbahasa, seperti menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dalam satu kegiatan, siswa dapat diminta untuk menyimak cerita, lalu mendiskusikan isinya, membaca teks terkait, dan menulis ulang cerita tersebut dalam versi mereka sendiri. Dengan demikian, keterampilan berbahasa dikembangkan secara holistik dan saling berkaitan, memperkuat pemahaman siswa.

Prinsip Apresiatif: Pembelajaran apresiatif mendorong siswa untuk mengembangkan apresiasi terhadap karya sastra melalui kegiatan yang menyenangkan, seperti membaca cerita rakyat, puisi, atau dongeng, kemudian berdiskusi tentang nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Kegiatan apresiasi dapat pula melibatkan siswa dalam menulis cerita atau puisi sederhana, yang membantu mereka memahami keindahan bahasa dan nilai-nilai budaya.
In reply to ERI SURYANINGSIH

Re: Menjawab pertanyaan sesi 3

by JUMIYATI JUMIYATI -
Halo kak, izin menanggapi jawabannya ya.

Jawabannya sudah bagus, namun menurut saya pada penerapan prinsip fungsionalnya untuk membiakan siswa dalam penggunaan bahasa yang efektif dan sesuai dengan situasinya dengan cara mengajarkan siswa menulis undangan kurang tepat untuk anak SD seusia mereka, yang dimana pada usia mereka yang masih anak-anak mereka belum sampai pada kegiatan yang mereka lakukan sehari-hari yang berkaitan dengan menulis undangan. Alangkah lebih baiknya dan lebih bermanfaat bagi siswa yaitu dengan memilih contoh penerapan yang lebih sering ditemui dan dilakukan oleh siswa di kehidupan sehari-harinya supaya siswa bisa lebih memahami fungsi dari pemilihan bahasa yang tepat. Contohnya untuk meningkatkan kemampuan menulis tersebut dengan cara guru meminta siswanya untuk mendeskripsikan benda-benda di kelas atau rumahnya. Kegiatan ini melatik kemampuan menulis deskripsi dan memperkaya kosakata siswa. Selain itu siswa juga dapat diminta untuk menulis biodata dirinya sendiri atau keluarga mereka.

Terimakasih, mohon koreksi bila ada kesalahan🙏
In reply to JUMIYATI JUMIYATI

Re: Menjawab pertanyaan sesi 3

by NUR HALIZSAH ANDINI -
sebelumnya terima kasih untuk teman-teman yang telah membantu maupun menambahkan jawabannya.

sebelumnya jawabannya sudah sangat bagus hanya saja saya juga ingin menambahkan pada penerapan prinsip fungsionalnya, untuk pemilihan contoh penerapannya kita juga harus melihat kemampuan yang siswa miliki yang di mana siswa masih menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolahnya, sehingga kita sebagai guru bisa menyesuaikan penerapannya dengan hal-hal yang sering dilakukan untuk mengembangkan keterampilan berbahasa yang relevan dengan kebutuhan komunikasi siswa. Berikut ini adalah contoh penerapannya berdasarkan tingkatan kelas:

Kelas 1-3 (Tingkat Dasar)

Pada kelas rendah, penerapan prinsip fungsional lebih fokus pada penggunaan bahasa untuk kebutuhan komunikasi dasar dan pemahaman lingkungan sekitar. Kegiatan pembelajaran diintegrasikan dengan aktivitas sehari-hari siswa.
1. Menyimak: Mendengarkan instruksi guru atau cerita sederhana, lalu siswa diminta merespons melalui tindakan (misalnya, mengikuti arahan).
2. Berbicara: Membiasakan siswa untuk berbicara dalam kalimat sederhana, seperti memperkenalkan diri, menyebutkan nama benda di sekitar kelas, atau menceritakan kegiatan sehari-hari.
3. Membaca: Membaca kata-kata sederhana yang sering ditemui di sekitar mereka, seperti nama-nama benda di rumah atau di sekolah.
4. Menulis: Mengajarkan menulis kalimat sederhana yang relevan dengan aktivitas mereka, seperti menulis nama benda atau menulis kalimat tentang kegiatan sehari-hari.

Kelas 4-6 (Tingkat Lanjut)
Pada kelas yang lebih tinggi, penerapan prinsip fungsional lebih menekankan pada penggunaan bahasa untuk komunikasi yang lebih kompleks dan untuk memenuhi kebutuhan akademik dan sosial siswa.
1. Menyimak: Siswa diajarkan menyimak informasi dari berita sederhana, cerita lengenda, atau mendengarkan presentasi teman sekelas, kemudian diminta membuat kesimpulan sederhana.
2. Berbicara: Meningkatkan keterampilan berbicara melalui diskusi kelompok, presentasi, atau menceritakan kembali pengalaman pribadi dengan struktur kalimat yang lebih lengkap.
3. Membaca: Membaca teks yang lebih panjang dan kompleks, seperti cerita pendek dengan tujuan memahami makna dan menarik informasi penting.
4. Menulis: Menulis paragraf atau laporan sederhana yang relevan dengan tema yang dipelajari, seperti menulis deskripsi tentang lingkungan sekolah atau menulis surat sederhana.

Di semua tingkatan, prinsip fungsional membantu siswa memahami bahwa bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari-hari. Pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan praktis siswa sesuai dengan perkembangan usia dan tingkat kemampuan mereka.

Disini tergantung bagaimana cara seorang guru dapat menyesuaikan kondisi pada saat pembelajaran dikelas, penerapan seperti apa yang akan digunakan dan disesuaikan dengan keadaan dan kesiapan siswa.

Semoga membantu, mohon maaf jika salah jangan lupa untuk dikoreksi dan diperbaiki. Terima kasih dan tetap semangat.