Diskusi Sesi Ke-5

Menjawab pertanyaan diskusi sesi 5

Menjawab pertanyaan diskusi sesi 5

by NUR HALIZSAH ANDINI -
Number of replies: 6

1. Teknik bercerita dalam hal ini melibatkan guru atau siswa dalam menceritakan kisah atau cerita dengan menggunakan ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan intonasi suara yang menarik. Teknik ini tidak hanya mengembangkan keterampilan berbahasa tetapi juga menanamkan nilai-nilai karakter melalui cerita-cerita yang dengan pesan moral.

2. Teknik bermain peran memungkinkan siswa untuk memerankan karakter dalam situasi tertentu. Melalui permainan, siswa dapat mengembangkan keterampilan berbicara dan mendengarkan serta menginternalisasi nilai-nilai seperti empati, kerjasama, dan tanggung jawab.

3. Tehnik diskusi kelompok melibatkan siswa dalam diskusi kelompok untuk membahas topik atau masalah tertentu. Diskusi kelompok membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis, berargumentasi dan mendengarkan pendapat orang lain. Nilai-nilai seperti saling menghargai dan toleransi juga dapat ditanamkan.

4. Teknik menulis jurnal mengajak siswa untuk mencatat pengalaman, perasaan dan pemikiran meraka dalam bentuk tulisan. Menulis jurnal dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan menulis dan refleksi diri, serta menginternalisasi nilai-nilai karakter seperti kejujuran dan intropeksi diri.

5. Teknik tanya jawab melibatkan guru dan siswa dalam proses interaktif di mana pertanyaan diajukan dan dijawab untuk menggali pemahaman siswa tentang materi pelajaran. Teknik ini mendorong siswa untuk berpikir kritis dan aktif berpartisipasi dalam pembelajaran.

Dengan adanya penerapan teknik-teknik ini secara integratif dalam pembelajaran bahasa dan sastra indonesia di SD/MI, siswa tidak hanya mengembangkan keterampilan berbahasa mereka, tetapi juga menanamkan nilai-nilai karakter yang penting untuk kehidupan mereka.

In reply to NUR HALIZSAH ANDINI

Re: Menjawab pertanyaan diskusi sesi 5

by NURHIKMAH NURHIKMAH -
Hallo kak dini, ijin bertanya.

Pada teknik bermain peran. Misalnya ada beberapa siswa tidak berantusias pada pelaksanaan kegiatan ini, karena ada beberapa karakter anak yang pemalu atau takut untuk tampil di depan umum atau lain sebagainya. nah pertanyaannya:
1. Bagaimana cara guru untuk meningkatkan antusiasme siswa dalam berpartisipasi pada kegiatan bermain peran?
2. Strategi apa yang paling efektif untuk memotivasi siswa agar lebih aktif dan kooperatif dalam kegiatan bermain peran?

Terimakasih 🙏
In reply to NURHIKMAH NURHIKMAH

Re: Menjawab pertanyaan diskusi sesi 5

by RENY WIDYA ASTUTI -
Izin bantu menjawab
1. Cara guru untuk meningkatkan antusias siswa dalam berpartisipasi pada kegiatan bermain peran adalah yang pertama memilih cerita yang menarik bagi siswa dan relevan dengan kehidupan mereka. Melibatkan semua siswa dalam peran yang sesuai dengan kemampuan mereka, termasuk peran kecil. Menggunakan kostum atau alat peraga sederhana untuk membuat kegiatan mereka lebih menyenangkan. Dan yang terakhir yaitu dapat memberikan apresiasi setelah mereka berperan, seperti pujian atau penghargaan kecil.

2. Strategi yang efektif untuk memotivasi siswa supaya lebih aktif dalam bermain peran yaitu : Kita sebagai seorang guru harus membuat suasana kelas menyenangkan dan bebas dari tekanan, sehingga siswa merasa nyaman berpartisipasi. Dapat memberikan contoh bermain peran agar siswa punya gambaran dan lebih percaya diri. Memberikan tugas yang jelas dan sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa, supaya mereka merasa mampu dan berkontribusi. Serta Mendukung kerja sama tim dengan memberikan peran yang membutuhkan interaksi, sehingga siswa saling bergantung dan bekerja sama.
In reply to NURHIKMAH NURHIKMAH

Re: Menjawab pertanyaan diskusi sesi 5

by NUR HALIZSAH ANDINI -
Haloo izin ya untuk menjawab pertanyaanya versi saya

1. Cara Meningkatkan Antusiasme Siswa dalam Berpartisipasi pada Kegiatan Bermain Peran:
-Ciptakan Lingkungan yang Aman dan Mendukung: Guru bisa memastikan bahwa kelas adalah tempat yang aman untuk bereksplorasi tanpa rasa takut. Membangun budaya saling menghargai dan mendorong siswa untuk memberikan dukungan kepada teman-teman mereka bisa membantu siswa yang pemalu merasa lebih nyaman.
-Berikan Peran yang Sesuai dengan Kemampuan Siswa: Awali dengan memberikan peran yang sesuai dengan kenyamanan dan kemampuan siswa. Misalnya, siswa yang pemalu bisa diberikan peran pendukung atau peran tanpa dialog yang terlalu banyak. Seiring berjalannya waktu, guru bisa secara bertahap mendorong mereka untuk mengambil peran yang lebih besar.
-Gunakan Latihan dan Pemanasan: Sebelum memulai bermain peran yang sebenarnya, lakukan aktivitas pemanasan seperti permainan kecil atau latihan ekspresi yang sederhana untuk membuat siswa lebih santai dan terbiasa dengan situasi bermain peran.
-Pemberian Apresiasi: Berikan pujian dan penghargaan, sekecil apa pun usaha yang ditunjukkan oleh siswa dalam bermain peran. Pengakuan positif dari guru dan teman sekelas bisa meningkatkan rasa percaya diri siswa.

2. Strategi Efektif untuk Memotivasi Siswa agar Lebih Aktif dan Kooperatif dalam Kegiatan Bermain Peran:
-Pilih Tema yang Menarik dan Relevan: Pilih cerita atau tema yang menarik dan relevan bagi siswa, seperti kisah dari kehidupan sehari-hari mereka atau cerita yang mengandung unsur humor. Ini akan membuat mereka lebih tertarik dan termotivasi untuk berpartisipasi.
-Libatkan Siswa dalam Pemilihan Peran: Libatkan siswa dalam pemilihan peran dan skenario. Jika mereka memiliki pilihan dalam memilih peran, mereka mungkin merasa lebih bertanggung jawab dan termotivasi untuk tampil.
-Gunakan Pendekatan Kelompok: Bagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk bermain peran bersama. Kerja dalam kelompok dapat mengurangi tekanan pada siswa yang pemalu karena tanggung jawab dibagi, dan mereka mungkin merasa lebih nyaman tampil di depan teman-teman mereka.
-Variasikan Teknik Bermain Peran: Cobalah berbagai format bermain peran, seperti bermain peran secara berpasangan, menggunakan boneka atau alat bantu visual lainnya, atau bermain peran secara tidak langsung (misalnya, melalui rekaman video). Variasi ini bisa membuat kegiatan lebih dinamis dan mengakomodasi berbagai karakter siswa.
-Berikan Dukungan Personal: Jika ada siswa yang sangat pemalu atau takut tampil, guru bisa memberikan dukungan personal, seperti latihan tambahan di luar kelas atau berdiskusi secara pribadi untuk memahami ketakutan mereka dan mencari solusi bersama.

Dengan strategi-strategi ini, guru dapat membantu siswa lebih antusias, aktif, dan kooperatif dalam kegiatan bermain peran, yang pada gilirannya akan membantu mereka mengembangkan keterampilan berkomunikasi dan berekspresi.

Terima kasih. Semoga membantu
In reply to NUR HALIZSAH ANDINI

Re: Menjawab pertanyaan diskusi sesi 5

by SASKIA SYALSA ZABILLAH JR. -
halo saya izin bertanya ya
Bagaimana teknik bercerita dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan berbahasa dan menanamkan nilai-nilai karakter?
In reply to SASKIA SYALSA ZABILLAH JR.

Re: Menjawab pertanyaan diskusi sesi 5

by NUR HALIZSAH ANDINI -
haloo izin ya untuk menjawab pertanyaannya

-Pengembangan Keterampilan Berbahasa: Siswa belajar menyimak, berbicara, dan memahami alur cerita. Dengan mendengarkan cerita, mereka dapat meningkatkan keterampilan menyimak dan memperkaya kosa kata. Ketika siswa diminta menceritakan kembali, mereka berlatih keterampilan berbicara dan mengembangkan kreativitas dalam merangkai cerita.
-Penanaman Nilai Karakter: Cerita yang disampaikan dapat mengandung pesan moral, seperti kejujuran, keberanian, kerja keras, tanggung jawab, dan menghormati yang lebih tua maupun sesama manusia. Guru bisa memilih cerita yang mencerminkan nilai-nilai karakter yang ingin ditanamkan.

Contoh Praktis:
Seorang guru bercerita tentang kisah Malin Kundang, yang mengandung nilai-nilai seperti pentingnya menghormati orang tua dan konsekuensi dari perilaku buruk. Setelah mendengar cerita, siswa dapat diajak berdiskusi tentang pentingnya menghormati orang tua dalam kehidupan sehari-hari dan menulis esai pendek tentang bagaimana mereka bisa menunjukkan rasa hormat kepada orang tua mereka di rumah.

Dengan demikian, teknik bercerita tidak hanya mengembangkan kemampuan berbahasa siswa, tetapi juga menanamkan dan memperkuat nilai-nilai karakter yang penting dalam kehidupan mereka.

Semoga membantu. Terima kasih