Saya setuju dengan pendapat Deska Grestacia, karena model pembelajaran terpadu urutan (sequence model) sangat tepat untuk diterapkan di kelas rendah, mengingat karakteristik siswa di jenjang ini yang cenderung lebih mudah memahami informasi jika disajikan secara bertahap. Dengan model ini, materi pelajaran disusun secara berurutan, mulai dari konsep yang sederhana hingga yang lebih kompleks, yang memungkinkan siswa untuk membangun pemahaman dasar sebelum memperdalam pengetahuan mereka. Ini sangat penting untuk memperkuat fondasi belajar anak sejak dini. Pendekatan urutan ini juga memungkinkan siswa melihat keterkaitan antara berbagai mata pelajaran melalui tema sentral yang menjadi fokus pembelajaran. Ini membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir secara terstruktur dan logis, karena mereka diajak untuk memahami hubungan antar konsep, bukan hanya mempelajari materi secara terpisah-pisah. Selain memudahkan pemahaman, pendekatan terpadu seperti ini juga mendorong pengembangan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah, di mana siswa diajak untuk menemukan pola, memahami sebab-akibat, dan menerapkan pengetahuan di berbagai konteks. Dengan demikian, urutan model pembelajaran memberikan pengalaman belajar yang lebih holistik, di mana siswa dapat melihat bagaimana berbagai disiplin ilmu saling terhubung, sehingga mereka memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam tentang dunia di sekitar mereka. Selain itu, model ini juga memungkinkan guru menyesuaikan ritme pembelajaran dengan kemampuan siswa, sehingga proses belajar menjadi lebih efektif, bermakna, dan menyenangkan bagi anak-anak di kelas rendah.