Assalamualaikum teman teman, sesuai apa yang sudah kita pelajari tadi di zoom, maupun yang sudah teman teman saksikan pada video, mari kita diskusikan apa pengalaman kawan kawan selama menempuh pendiidkan baik SD, SMP, maupun SMA. apakah guru sudah mulai memperhatikan kondisi peserta didik dalam memilih strategi pembelajaran, apakah sudah digunakan model pemberlajaran yang beragam, apakah media yang digunakan sudah sesuai dengan strategi yang digunakan?? berikan pendapat nya ya...
Walaikumsallam Warahamtullahi Wabarrakatuh.. Izin sedikit berbagi pengalaman, Ma. Jadi, ketika saya duduk di kelas 4 SD, kami belajar menggunakan Kurikulum 2013 (K13), yang menekankan pembelajaran tematik dan pendekatan berpusat pada siswa. Salah satu pengalaman yang paling berkesan adalah bagaimana guru kami menangani seorang siswa laki-laki di kelas yang terkenal cukup bandel. Pada awalnya, siswa tersebut sering mengganggu pelajaran dan sulit diatur, tetapi guru kami mampu mengelola situasi tersebut dengan bijaksana. Guru menerapkan pendekatan stimulus, di mana ia memberikan penghargaan, pujian, atau dorongan positif setiap kali siswa itu menunjukkan perilaku baik, meskipun kecil. Lama-kelamaan, strategi ini berhasil membuat siswa yang awalnya bandel menjadi lebih rajin dan penurut.
Pendekatan yang digunakan guru kami ini sangat sesuai dengan prinsip K13, yang tidak hanya fokus pada pengetahuan akademis tetapi juga pada pengembangan karakter siswa. Guru tidak langsung menghukum atau menegur secara keras, melainkan memahami kondisi siswa dan menggunakan cara yang lebih humanis. Ini mencerminkan pentingnya memperhatikan perkembangan individu siswa dalam pembelajaran, serta bagaimana strategi yang tepat dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung pertumbuhan siswa secara menyeluruh. Melalui pengalaman ini, saya melihat betapa pentingnya pemilihan strategi yang tepat oleh guru dalam mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.
Pendekatan yang digunakan guru kami ini sangat sesuai dengan prinsip K13, yang tidak hanya fokus pada pengetahuan akademis tetapi juga pada pengembangan karakter siswa. Guru tidak langsung menghukum atau menegur secara keras, melainkan memahami kondisi siswa dan menggunakan cara yang lebih humanis. Ini mencerminkan pentingnya memperhatikan perkembangan individu siswa dalam pembelajaran, serta bagaimana strategi yang tepat dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung pertumbuhan siswa secara menyeluruh. Melalui pengalaman ini, saya melihat betapa pentingnya pemilihan strategi yang tepat oleh guru dalam mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.
Terimakasih jesica, ini pengalaman berharga., jadi menjadi seorang guru memang dituntut untuk bisa mengusai kelas beserta strategi yang digunakan meski tepat sehingga bermanfaat dimasa depan anak anak didik kita.
walaikum salam warahmatullahhi wabarakatu ma,izin sedikit berbagi pengalaman ma,ketika taqma masih kelas 5 sd,kami belajar menggunakan kurikulum 2013,yang mana pembelajaran yang berpusat pada siswa.pada mata pelajaran matematika,dimana ada beberapa orang laki laki yang nggak suka dengan pelajaraan tersebut,dan selalu membuat guru tersebut marah,tetapi guru kami tidak marah,dan menegurnya berupa pujian yang diberikan kepada siswa laki laki,dan bukan hanya siswa laki laki saja yang termotivasi untuk belajar matematika itu ma,kami pun ikut termotivas dan semakin semangat lagi untuk belajar matematika ma,Melalui pengalaman ini, saya melihat betapa pentingnya pemilihan strategi yang tepat oleh guru dalam mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.
Terimakasih, banyak hal yang bisa dilakukan oleh guru, sehingga memberikan pengamalan bearti kepada siswa..
Walaikumsallam Warahamtullahi Wabarrakatuh.. Izin ananda Hesti indriyani nim 23113002 sedikit berbagi pengalaman ketika ananda memempuh pendidikan dj SD, SMP maupun SMA, Jadi, ketika ananda duduk di kelas 4 SD tepatnya pada semester 2, kami belajar menggunakan Kurikulum 2013 (K13), yang tekanan Pembelajaran tematik dan pendekatannya berpusat pada siswa. Salah satu pengalaman yang ananda rasakan adalah waktu itu pembelajaran digantikan dengan pembelajaran dengan berpatokan tema buku, tidak seperti mata pelajaran sebelumnya pada saat itu tidak ada lagi yg namanya pkn mtk ips dll, semuanya sudah terpadu dalam. Satu buku tema pada awal penerapan kurikulum ini guru ananda belum maksimal dalam menjalankan mya mungkin masih dalam masa pelestarian, sehingga saat kelas 5 dilanjutkan dengan kembali ke kurikulum sebelum nya dan menggunakan buku biasa tidak lagi memakai sub tema. Dalam menerapkan pembelajaran Guru menerapkan pendekatan stimulus,
memberikan penghargaan, pujian, atau dorongan positif kepada siswa menunjukkan perilaku yang baik, strategi ini berhasil membuat siswa lebih bersemangat dalam belajar dan juga termotivasi dalam kegiatan belajar khususnya pada pelajaran keagamaan
Ketika SMP maupun SMA ananda merasakan kurikulum yang digunakan sudah sangat sesuai dan juga strategi maupun metode pendekatan guru juga sangat menarik, kolaboratif inovatif dan menarik serta sangat mudah dipahami
Pendekatan yang digunakan guru kami ini sangat sesuai dengan prinsip K13, yang tidak hanya fokus pada akademis pengetahuan tetapi juga pada pengembangan karakter siswa. Guru tidak langsung menghukum atau menegur dengan keras, melainkan memahami kondisi siswa dan menggunakan cara yang lebih humanis. Hal ini mencerminkan pentingnya memperhatikan perkembangan individu siswa dalam pembelajaran, serta bagaimana strategi yang tepat dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan mendukung pertumbuhan siswa secara menyeluruh. Melalui pengalaman ini, saya melihat betapa pentingnya pemilihan strategi yang tepat oleh guru dalam mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.
Waalaikumsalam buk
Izin sebelumnya buk saya menjawab terkait pertanyaan yang diajukan 🙏🏻
Ketika pembelajaran di SMA di kelas, guru saya melakukan strategi pembelajaran dengan bermacam model pembelajaran. Seperti contohnya di pertemuan pertama guru memberikan materi dengan metode konvensional ( ceramah), di pertemuan berikutnya guru memberikan materi secara berdiskusi ( kerja kelompok), begitu pula seterusnya di Minggu berikutnya guru memberikan pelajaran melalui tugas proyek.
Dengan mengetahui Berbagai karakteristik siswa di kelas, guru melakukan berbagai model pembelajaran dimana hal ini diharapkan semua siswa dapat mempelajari dengan optimal.
Izin sebelumnya buk saya menjawab terkait pertanyaan yang diajukan 🙏🏻
Ketika pembelajaran di SMA di kelas, guru saya melakukan strategi pembelajaran dengan bermacam model pembelajaran. Seperti contohnya di pertemuan pertama guru memberikan materi dengan metode konvensional ( ceramah), di pertemuan berikutnya guru memberikan materi secara berdiskusi ( kerja kelompok), begitu pula seterusnya di Minggu berikutnya guru memberikan pelajaran melalui tugas proyek.
Dengan mengetahui Berbagai karakteristik siswa di kelas, guru melakukan berbagai model pembelajaran dimana hal ini diharapkan semua siswa dapat mempelajari dengan optimal.
Pengalaman SD,SMP dan SMA tentu bervariasi cara guru menyampaikan materi kepada muridnya. itu tergantung guru, sekolah dan lingkungan belajar masing-masing.Penggunaan model pembelajaran yang sangat beragam terutama pada kurikulum merdeka sebelumnya kurikulum (K13).Semua guru sudah menggunakan model pembelajaran seperti pembelajaran berbasis proyek atau kolaborasi dengan siswa.namun penerapannya masih belum merata masih ada beberapa guru yang menggunakan pembelajaran dengan metode ceramah. Sehingga anak akan cepat bosan dan malas untuk mendengarkannya.
Izin sedikit berbagi pengalaman nya buk. Jadi, pengalaman dari menempuh di SD, SMP dan SMA tentu sudah saya jumpai model dan strategi pembelajaran yang sangat beragam yg di lakukan oleh guru pada saat pembelajaran. Pada kurikulum K13 lebih ditekankan pada proses dan pembelajaran tidak berpusat pada guru Melainkan peserta didik juga harus aktif dan kreatif di dalam kelas. Contohnya saja pada model pembelajaran tematik terpadu pada zaman SD, tematik terpadu merupakan pembelajaran yg berpusat pada peserta didik , memberikan pengalaman langsung, dan berbasis proyek atau kolaborasi dengan siswa. kemudian pada K13 guru tidak hanya berfokus pada akademis tetapi juga berfokus pada perkembangan siswa, pembentukan karakter melalui pendidikan agama dan moral.
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh buk..
Izin sedikit berbagi pengalaman buk..
Waktu havia SD di sna masih menggunakan Kurikulum 2013 buk dimana di sana di ajarkan bersikap baik kepada sesama buk..
Havia sedikit bercerita buk pas havia msih SD ada teman havia d bulli buk.. Trus dia ketahuan sama gurunya buk, lngsung guru marah sma si pembuli buk.. Setelah itu dia d ajarkan untuk tidak berbuat seperti itu lagi buk..
Dan ada juga buk seorang siswa dia sangat pemalas buk untuk belajar nya, jadi gru tersebut mengajarkan sampai bisa buk..
Sesuai dengan strategi pembelajaran sekarng buk..
Dengan adanya dukungan semua siswa jdi lebih semangat untuk belajar nya buk dan bisa mencapai tujuan ny supaya lebih fokus ke depannya buk🙏
Izin sedikit berbagi pengalaman buk..
Waktu havia SD di sna masih menggunakan Kurikulum 2013 buk dimana di sana di ajarkan bersikap baik kepada sesama buk..
Havia sedikit bercerita buk pas havia msih SD ada teman havia d bulli buk.. Trus dia ketahuan sama gurunya buk, lngsung guru marah sma si pembuli buk.. Setelah itu dia d ajarkan untuk tidak berbuat seperti itu lagi buk..
Dan ada juga buk seorang siswa dia sangat pemalas buk untuk belajar nya, jadi gru tersebut mengajarkan sampai bisa buk..
Sesuai dengan strategi pembelajaran sekarng buk..
Dengan adanya dukungan semua siswa jdi lebih semangat untuk belajar nya buk dan bisa mencapai tujuan ny supaya lebih fokus ke depannya buk🙏
Waalaikum salam buk.
Izin sedikit berbagi pengalaman nya buk. Jadi, pengalaman dari menempuh di SD, SMP dan SMA tentu sudah saya jumpai model dan strategi pembelajaran yang sangat beragam yg di lakukan oleh guru pada saat pembelajaran. Pada kurikulum K13 lebih ditekankan pada proses dan pembelajaran tidak berpusat pada guru Melainkan peserta didik juga harus aktif dan kreatif di dalam kelas. Contohnya saja pada model pembelajaran tematik terpadu pada zaman SD, tematik terpadu merupakan pembelajaran yg berpusat pada peserta didik , memberikan pengalaman langsung, dan berbasis proyek atau kolaborasi dengan siswa. kemudian pada K13 guru tidak hanya berfokus pada akademis tetapi juga berfokus pada perkembangan siswa, pembentukan karakter melalui pendidikan agama dan moral. Melihat dari pengalaman ini, dapat kita simpulkan penting nya dalam memilih model dan strategi pembelajaran di dalam kelas agar terciptanya pembelajaran yg efektif dan kondusif
Izin sedikit berbagi pengalaman nya buk. Jadi, pengalaman dari menempuh di SD, SMP dan SMA tentu sudah saya jumpai model dan strategi pembelajaran yang sangat beragam yg di lakukan oleh guru pada saat pembelajaran. Pada kurikulum K13 lebih ditekankan pada proses dan pembelajaran tidak berpusat pada guru Melainkan peserta didik juga harus aktif dan kreatif di dalam kelas. Contohnya saja pada model pembelajaran tematik terpadu pada zaman SD, tematik terpadu merupakan pembelajaran yg berpusat pada peserta didik , memberikan pengalaman langsung, dan berbasis proyek atau kolaborasi dengan siswa. kemudian pada K13 guru tidak hanya berfokus pada akademis tetapi juga berfokus pada perkembangan siswa, pembentukan karakter melalui pendidikan agama dan moral. Melihat dari pengalaman ini, dapat kita simpulkan penting nya dalam memilih model dan strategi pembelajaran di dalam kelas agar terciptanya pembelajaran yg efektif dan kondusif
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Izin menjawab.Pada tingkat SD pembelajaran masih banyak menggunakan ceramah dan latihan, dengan media yang sederhana seperti papan tulis dan buku. Tingkat SMP Media yang digunakan mulai bervariasi, seperti video, tapi ceramah masih sering dipakai. Beberapa guru mulai memperhatikan kondisi siswa dan melakukan pembelajaran kelompok, meski variasi model pembelajaran masih terbatas.pada masa SMA Guru lebih memahami kebutuhan siswa dengan menggunakan metode seperti diskusi, presentasi, dan teknologi. Meskipun media sudah lebih beragam, kadang masih belum cocok dengan metode yang dipakai.
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.....
Sebelumnya izin menjawab terkait pertanyaan yang diajukan Bu🙏
Selama menempuh pendidikan, saat belajar di bangku SMA guru menerapkan strategi pembelajaran bermacam macam, seperti ceramah, kelompok dan tugas proyek.Ini bertujuan agar para peserta didik dengan lebih mudah memahami terkait materi pelajaran sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar.
Sebelumnya izin menjawab terkait pertanyaan yang diajukan Bu🙏
Selama menempuh pendidikan, saat belajar di bangku SMA guru menerapkan strategi pembelajaran bermacam macam, seperti ceramah, kelompok dan tugas proyek.Ini bertujuan agar para peserta didik dengan lebih mudah memahami terkait materi pelajaran sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar.
Waalaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh ma, Izin ma sedikit berbagi pengalaman strategi apa saja yang diterapkan oleh guru waktu suranti semasa sekolah dulu, sebenarnya strategi yang digunakan oleh seorang guru itu bervariasi atau bermacama-macam ma, karena saat informasi itu tidak tersampaikan ke siswa, kita sebagai seorang guru pasti menggunakan berbagai cara untuk mencapai tujuan dari pembelajaran itu, dulu waktu Suranti masih SD masih menerapkan kurikulum (KTSP 2006) pada kurikulum kita belajar perbidang seperti ipa, ips, pkn, b.ind, bam dll dimana setiap mata pelajaran berbeda" dan buku juga berbeda, sehingga kami waktu sd dulu hanya menerwpkan metode ceramah ma, (guri menjelaskan dan siswa menerimak/menyimak informasi yang disampaikan guru) dan juga pernah kurikulum K13 tahun 2014 menuju 2015 dimana perubahan terhadap pemahaman, dan pengalaman yang Suranti rasakan yaitu sangat terkejut dengan bentuk pembelajaran per sub tema dimana guru menerapkan starategi atau metode yang diajarkan , terutama kelas bawah, pembelajaran bersifat tematik, di mana beberapa mata pelajaran digabungkan dalam satu tema. Ini bertujuan untuk memberikan pemahaman holistik kepada siswa.
2. Metode Ceramah dan Diskusi Sederhana: Guru sering memberikan penjelasan atau bercerita, kemudian mengajak siswa untuk berdiskusi sederhana.
3. Pembelajaran Berbasis Aktivitas: Penggunaan kegiatan interaktif seperti bermain peran, eksperimen sederhana, dan proyek seni.
4. Metode Tanya Jawab: Guru sering bertanya untuk merangsang pemikiran siswa dan mengukur pemahaman mereka.
5. Pembelajaran Kooperatif: Guru mengajarkan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas atau proyek.
Itulah sedikit pengalaman waktu sd ma, hal inimencerminkan bahwa sangat pentingnya memperhatikan perkembangan kurikulum dan siswa dalam pembelajaran, serta bagaimana strategi yang tepat dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan mendukung pertumbuhan siswa secara menyeluruh. Jadi dalam proses saya belajar saat itu, saya melihat sanggat pentingnya pemilihan strategi yang tepat oleh guru dalam mencapai tujuan pembelajaran.
2. Metode Ceramah dan Diskusi Sederhana: Guru sering memberikan penjelasan atau bercerita, kemudian mengajak siswa untuk berdiskusi sederhana.
3. Pembelajaran Berbasis Aktivitas: Penggunaan kegiatan interaktif seperti bermain peran, eksperimen sederhana, dan proyek seni.
4. Metode Tanya Jawab: Guru sering bertanya untuk merangsang pemikiran siswa dan mengukur pemahaman mereka.
5. Pembelajaran Kooperatif: Guru mengajarkan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas atau proyek.
Itulah sedikit pengalaman waktu sd ma, hal inimencerminkan bahwa sangat pentingnya memperhatikan perkembangan kurikulum dan siswa dalam pembelajaran, serta bagaimana strategi yang tepat dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan mendukung pertumbuhan siswa secara menyeluruh. Jadi dalam proses saya belajar saat itu, saya melihat sanggat pentingnya pemilihan strategi yang tepat oleh guru dalam mencapai tujuan pembelajaran.