Mohon izin menanggapi pertanyaan terkait istilah "Ganti meriteri, ganti kurikulum"?
1. apa yang kalian rasakan, ketika menjadi siswa kemudian kurikulum berubah?
Jawab:
Menurut pendapat saya saat sedang menjadi siswa dan terjadi perubahan kurikulum sangat menjadi tantangan tersendiri dalam pembelajaran, kurikulum berubah saat saya berada pada jenjang SD dan SMA hal ini berpengaruh kepada saya karena metode atau cara belajar mulai mengalami perubahan. Saat itu saya masih duduk di bangku SD mengalami kesulitan beradaptasi pada metode atau cara belajar yang baru. Pada saat saya duduk di jenjang SMA juga pergantian kurikulum terjadi kembali namun hal itu belum sempat terealisasikan pergantian kurikulum yang terbaru yang dimana kurikulum K13 menjadi kurikulum merdeka peserta didik di tuntut aktif dalam proses pembelajaran dan guru menjadi fasilitator banyak sekali hal-hal yang tidak saya pahami pada saat itu. Namun, saya tahu pergantian kurikulum ini menjadi evaluasi pembelajaran yang sebelumnya.
2. menurut kalian bagus ga sih pergantian kurikulum?
Jawab:
Menurut pendapat saya pergantian kurikulum ini berubah setelah adanya evaluasi. kurikulum berubah karena kemajuan teknologi agar pendidikan tidak tertinggal. Pergantian kurikulum memiliki dampak positif dan negatif. Dampak dampak positif dari perubahan kurikulum adalah siswa dapat menyesuaikan metode atau cara pembelajaran menggunakan teknologi yang akan menyiapkan diri mereka untuk masa depan Karena pada masa depan teknologi akan berkembang lebih pesat cara belajar, dan cara belajar yang di buat guru lebih menarik dan interaktif yang membuat siswa lebih aktif dan kreatif. Dampak negatif dari perubahan kurikulum siswa harus menyesuaikan kembali cara atau metode belajar yang baru dan membuat siswa bingung dan itu menjadi tantangan tersendiri untuk siswa, dan guru dalam penerapan kurikulum yang baru.
3. Kalau kuriklum berubah lagi, apa yang harus diperbaiki di kurikulum berkutnya?
Jawab :
Menurut pendapat saya jika pergantian kurikulum berubah hal yang perlu di perbaiki yaitu:
1. Pemerintah harus melakukan pemerataan guru-guru (pendidik) pada daerah pedesaan atau terpencil. Pada daerah tersebut banyak sekali anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak. Hal ini menyebabkan pendidikan yang kurang maksimal.
2. Pelatihan kepada guru pada saat terjadi perubahan kurikulum hal ini juga penting yang harus di lakukan pemerintah. Pada saat terjadi pergantian kurikulum terkadang guru mendapatkan kendala pada saat penerapan kurikulum tersebut hal ini dapat menghambat proses belajar mengajar dan menjadi tidak maksimal. Hal ini akan berpegaruh pada proses belajar mengajar. Pelatihan ini bertujuan agar guru dapat menerapkan proses atau prosedur yang ditentukan agar siswa, guru, ataupun orang tua siswa tidak di buat bingung saat perubahan kurikulum.
3. Pemerataan saran dan prasarana untuk menunjang proses pembelajaran yang akan berlangsung banyak sekolah yang tertinggal akibat kurangnya sarana dan prasarana yang menjadi penyebab kurang maksimalnya pendidikan.