Iyaa saya pernah mendengar istilah "Ganti Menteri,Ganti kurikulum", lalu saat kelas 5 SD saya pernah merasakan pergantian kurikulum dari Ktsp ke Kurikulum 13 yang Tematik
Ketika Kurikulum di ganti otomatis pembelajaran tidak seperti biasanya bahkan buku paket yang biasanya 1 mapel 1 buku paket saat pergantian kurikulum di ganti 1 buku paket mencakup beberapa mapel seperti matematika,IPA,IPS,PPKN. saya sebagai siswa pada saat itu tentu saja merasa aneh dan asing dan sulit mempelajari hal yang baru dengan tiba tiba .
Menurut saya sebenarnya ketika kurikulum di ganti itu berarti mentri pendidikan ingin memperbaiki pembelajaran yang ada di negara kita tapi itu butuh persiapan yang sangat matang dan memikirkan halayak banyak seharusnya begitu , lalu jika sudah di ganti proses pembiasaan nya terus di bina agar menjadi lebih lihai lagi agar kurikulum tersebut dapat di laksanakan dengan sebaik mungkin dan berjalan seperti yang di harapkan .
Jika Kurikulum berubah lagi ,Kurikulum harus lebih fokus pada kompetensi esensial (hard skills dan soft skills) yang relevan dengan kebutuhan zaman.Perlu ada lebih banyak integrasi antara teori dan praktik (misalnya, proyek berbasis masalah),Kurikulum harus memungkinkan personalisasi, sehingga mahasiswa bisa memilih jalur belajar sesuai minat dan kemampuan. Kurikulum Memastikan penggunaan teknologi untuk mendukung proses belajar, termasuk blended learning dan digital literacy.Penilaian harus lebih fokus pada pencapaian kompetensi, bukan sekadar capaian akademis (nilai ujian). Kurikulum perlu lebih responsif terhadap perkembangan industri dan dunia kerja. Intinya, kurikulum baru harus lebih adaptif, relevan, dan mendorong keterampilan praktis serta inovatif.