Ekonomi Islam memiliki potensi besar dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan dengan menekankan pada keseimbangan antara kesejahteraan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dalam sektor pertanian, ekonomi Islam dapat diterapkan melalui konsep bagi hasil (mudharabah dan musyarakah), yang mendorong kerja sama antara petani dan investor. Ini tidak hanya mendukung keberlanjutan, tetapi juga mencegah praktik riba yang merugikan petani kecil.
Di sektor industri, prinsip halal dan thayyib (baik) memastikan bahwa produksi berjalan sesuai etika, ramah lingkungan, dan adil bagi pekerja. Pengelolaan sumber daya yang bijak sesuai ajaran Islam juga akan mendorong produksi yang efisien dan minim limbah.
Dalam pariwisata, ekonomi Islam bisa mendorong pengembangan wisata halal yang berfokus pada pelestarian budaya lokal dan kelestarian lingkungan, serta menjaga keseimbangan antara manfaat ekonomi dan sosial.
Dengan prinsip keadilan, keberlanjutan, dan kesejahteraan umum, ekonomi Islam dapat menjadi fondasi kuat untuk mendukung pembangunan berkelanjutan yang inklusif di berbagai sektor.