Ekonomi Islam dalam mewujudkan sustainable development

Rania Utari

Rania Utari

by RANIA UTARI -
Number of replies: 0
  1. Sektor Pertanian
  • Keadilan dalam Distribusi: Implementasi zakat pertanian dapat membantu mengurangi kesenjangan antara petani besar dan kecil. Selain itu, konsep bagi hasil (mudharabah) dalam kerjasama pertanian dapat menciptakan hubungan yang lebih adil antara pemilik lahan dan pekerja.
  • Keberlanjutan Lingkungan: Penerapan pertanian organik dan sistem irigasi yang efisien dapat menjaga kesuburan tanah dan ketersediaan air. Prinsip takfir (mencegah kerusakan) dapat menjadi pedoman dalam pengelolaan sumber daya alam.
  • Kemaslahatan Bersama: Pengembangan koperasi pertanian dapat memperkuat posisi tawar menawar petani dalam pasar. Selain itu, program-program pemberdayaan petani dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.

 

  1. Sektor Industri
  • Keadilan dalam Produksi: Penerapan upah yang adil dan lingkungan kerja yang layak dapat menciptakan kesejahteraan bagi pekerja. Prinsip keadilan dalam distribusi keuntungan juga perlu diterapkan dalam hubungan antara pemilik modal dan pekerja.
  • Keberlanjutan Lingkungan: Penerapan teknologi bersih dan produksi yang ramah lingkungan dapat mengurangi dampak negatif industri terhadap lingkungan. Prinsip ta'awun (saling tolong menolong) dapat mendorong kerjasama antara industri dan masyarakat dalam mengatasi masalah lingkungan.
  • Kemaslahatan Bersama: Pengembangan industri halal dapat membuka peluang pasar yang lebih luas, baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu, program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar.

 

  1. Sektor Pariwisata
  • Keadilan dalam Pembagian Manfaat: Penerapan prinsip bagi hasil dalam pengelolaan objek wisata dapat melibatkan masyarakat lokal secara langsung dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
  • Keberlanjutan Lingkungan: Pengembangan pariwisata yang berkelanjutan harus memperhatikan pelestarian lingkungan alam dan budaya. Prinsip al-hifzu (pemeliharaan) dapat menjadi pedoman dalam pengelolaan destinasi wisata.
  • Kemaslahatan Bersama: Pengembangan produk wisata halal dapat menarik wisatawan muslim dari seluruh dunia. Selain itu, promosi nilai-nilai kearifan lokal dapat memperkaya pengalaman wisata.