Diskusi 9

Nayla Nafiisa Hanum (2123600014/UPS Tegal)

Nayla Nafiisa Hanum (2123600014/UPS Tegal)

by NAYLA NAFIISA HANUM -
Number of replies: 1

Hambatan dan tantangan terbesar bagi pemerintahan desa dalam mengimplementasikan digitalisasi pada level pemerintah desa diantaranya karena globalisasi yang mempengaruhi berbagai faktor seperti ekonomi yang mepengaruhi masyarakat, seperti pengaruh pada pendidikan dan pekerjaan yang harusnya bisa didapatkan semua orang tapi realisasinya tidak demikian. Karena faktor pendidikan dan pekerjaan ini proses pembentukan digitalisasi di masyarakat di level desa menjadi terhambat karena kurang berkembangnya pola pikir pada sumberdaya manusia, sehingga untuk mengenalkan hal-hal digital pada masyarakat di level desa masih terhambat.


Beberapa poin tantangan yang menghambat digitalisasi pada masyarakat di level desa :

  1. Ekonomi dan budaya, adanya keterbatasan ekonomi pada masyarakat desa terutama untuk memiliki perangkat digital dan pola pikir tradisional pada masyarakat desa masih bingung terhadap teknologi digital.
  2. Akses internet yang belum merata di Indonesia, daerah luar Jawa terutama daerah-daerah yang masih tertinggal.
  3. Listrik yang belum merata, seperti di Indonesia bagian Timur masih memiliki kendala pada listrik, padahal untuk hal-hal berbau digital listrik adalah pendukung utama.
In reply to NAYLA NAFIISA HANUM

Re: Nayla Nafiisa Hanum (2123600014/UPS Tegal)

by NI MADE DEWI PURNAMA SARI -
Ni Made Dewi Purnama Sari
202221121004
Univ. Warmadewa

Mohon ijin menambahkan pendapat dari teman saya (nayla nafiisa hanum) mengenai globalisasi yang mempengaruhi berbagai faktor seperti ekonomi yang mepengaruhi masyarakat, menurut saya Tantangan terbesar bagi pemerintahan desa dalam mengimplementasikan digitalisasi di tingkat desa sangat terkait dengan pengaruh globalisasi yang mencakup berbagai faktor, seperti ekonomi, pendidikan, dan pekerjaan. Globalisasi yang semakin berkembang mempengaruhi pola ekonomi yang ada di masyarakat, dimana kemajuan teknologi seringkali belum diikuti dengan pemerataan akses, terutama di daerah terpencil. Dalam konteks pendidikan, meskipun banyak kemajuan dalam pengajaran berbasis digital, masih banyak desa yang kesulitan mengakses fasilitas tersebut karena keterbatasan infrastruktur dan SDM yang memadai. Begitu juga dengan pekerjaan, meskipun digitalisasi membuka peluang baru di dunia kerja, realitanya tidak semua masyarakat desa bisa mengakses peluang ini. Keterbatasan akses terhadap teknologi, biaya yang tinggi, serta minimnya keterampilan digital menjadi hambatan signifikan. Oleh karena itu, meskipun digitalisasi berpotensi untuk meningkatkan pelayanan publik di tingkat desa, tantangan besar dalam hal infrastruktur dan pemerataan akses teknologi masih harus diatasi agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat desa.

Sekian dan Terimakasih