Diskusi Materi Reasoning

Reasion

Reasion

by FITRI OKTI RAHMADANI -
Number of replies: 2

Penalaran berbasis kasus adalah pendekatan dalam kecerdasan artifisial yang berfokus pada penggunaan pengalaman masa lalu atau kasus sebelumnya untuk memecahkan masalah baru. Dalam metode ini, sistem tidak hanya menggunakan aturan umum, melainkan mencari solusi untuk masalah baru dengan membandingkan situasi tersebut dengan masalah yang pernah dihadapi sebelumnya, yang disebut kasus.

 

Cara Kerja Sistem Berbasis Kasus:

Pemeliharaan Kasus (Case Storage): Sistem menyimpan semua kasus yang relevan yang telah dihadapi sebelumnya, termasuk masalah yang dihadapi, solusi yang diambil, dan hasil dari solusi tersebut.

 

Pencocokan Kasus (Case Retrieval): Ketika masalah baru muncul, sistem akan mencari kasus-kasus yang serupa dalam penyimpanannya. Pencocokan ini bisa menggunakan teknik seperti pencocokan pola, pembelajaran mesin, atau pengukuran kedekatan.

 

Adaptasi Kasus (Case Adaptation): Setelah menemukan kasus yang serupa, sistem akan menyesuaikan solusi dari kasus tersebut untuk diterapkan pada masalah yang baru. Hal ini sering memerlukan modifikasi atau penyesuaian berdasarkan perbedaan yang ada antara kasus yang lama dan yang baru.

 

Penyimpanan Kasus Baru (Case Storage): Setelah masalah baru dipecahkan, hasil dan solusi tersebut akan disimpan sebagai kasus baru untuk digunakan di masa depan.

 

Contoh: Misalnya, sebuah sistem berbasis kasus untuk diagnosa medis. Jika seorang pasien datang dengan gejala yang mirip dengan pasien yang pernah dirawat sebelumnya, sistem akan mencari kasus tersebut dalam penyimpanan dan memberikan solusi yang serupa, dengan sedikit penyesuaian berdasarkan kondisi pasien yang baru.

 

Kelebihan sistem berbasis kasus:

 

Dapat menangani situasi yang lebih kompleks dan lebih fleksibel daripada sistem berbasis aturan.

Sistem ini dapat terus belajar dan beradaptasi dengan pengalaman baru, memperbaiki diri dari waktu ke waktu.

Namun, kelemahannya adalah:

 

Sistem ini membutuhkan penyimpanan kasus yang besar dan waktu pencarian yang mungkin lama jika kasus yang relevan sulit ditemukan.

Proses adaptasi kasus terkadang memerlukan teknik atau pengetahuan domain yang lebih mendalam.

Perbandingan antara Penalaran Berbasis Aturan dan Penalaran Berbasis Kasus:

Penalaran berbasis aturan lebih terstruktur dan menggunakan aturan yang eksplisit untuk mengambil keputusan. Sistem ini sangat bergantung pada kualitas dan kelengkapan aturan yang ada.

Penalaran berbasis kasus, di sisi lain, berfokus pada pengalaman masa lalu, membuatnya lebih fleksibel dalam menangani situasi baru yang mungkin tidak tercakup oleh aturan yang ada, namun juga bergantung pada pencocokan kasus yang relevan.

Kedua pendekatan ini sering kali digunakan bersama-sama dalam sistem yang lebih kompleks untuk saling melengkapi.

 

 

 

 

 

 

Penyimpanan Kasus Baru (Case Storage): Setelah masalah baru dipecahkan, hasil dan solusi tersebut akan disimpan sebagai kasus baru untuk digunakan di masa depan.

 

Contoh: Misalnya, sebuah sistem berbasis kasus untuk diagnosa medis. Jika seorang pasien datang dengan gejala yang mirip dengan pasien yang pernah dirawat sebelumnya, sistem akan mencari kasus tersebut dalam penyimpanan dan memberikan solusi yang serupa, dengan sedikit penyesuaian berdasarkan kondisi pasien yang baru.

 

Kelebihan sistem berbasis kasus:

 

Dapat menangani situasi yang lebih kompleks dan lebih fleksibel daripada sistem berbasis aturan.Sistem ini dapat terus belajar dan beradaptasi dengan pengalaman baru, memperbaiki diri dari waktu ke waktu.

Namun, kelemahannya adalah:

 

Sistem ini membutuhkan penyimpanan kasus yang besar dan waktu pencarian yang mungkin lama jika kasus yang relevan sulit ditemukan.

Proses adaptasi kasus terkadang memerlukan teknik atau pengetahuan domain yang lebih mendalam.Perbandingan antara Penalaran Berbasis Aturan dan Penalaran Berbasis Kasus:

Penalaran berbasis aturan lebih terstruktur dan menggunakan aturan yang eksplisit untuk mengambil keputusan. Sistem ini sangat bergantung pada kualitas dan kelengkapan aturan yang ada.

Penalaran berbasis kasus, di sisi lain, berfokus pada pengalaman masa lalu, membuatnya lebih fleksibel dalam menangani situasi baru yang mungkin tidak tercakup oleh aturan yang ada, namun juga bergantung pada pencocokan kasus yang relevan.