Contoh studi kasus pelaksanaan Contextual-Based Learning (CBL) atau Pembelajaran Berbasis Konteks di sekolah bisa melibatkan berbagai aktivitas yang dirancang untuk menghubungkan teori dengan praktik nyata. Berikut adalah contoh studi kasus penerapan CBL di sekolah:
Judul: Penerapan CBL pada Pembelajaran IPA di SMP
Latar Belakang
Sebuah sekolah menengah pertama (SMP) di wilayah perkotaan ingin meningkatkan keterlibatan siswa dalam pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep yang diajarkan. Guru-guru di sekolah ini merasa bahwa pembelajaran berbasis konteks (CBL) dapat menjadi pendekatan yang efektif, terutama untuk materi terkait lingkungan dan kesehatan.
Tujuan
Tujuan pelaksanaan CBL dalam studi kasus ini adalah untuk:
1. Membantu siswa memahami hubungan antara konsep IPA dengan lingkungan sekitarnya.
2. Meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan masalah nyata terkait ekosistem dan lingkungan.
3. Mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menghubungkan pengetahuan IPA dengan fenomena kehidupan sehari-hari.
Langkah Pelaksanaan
1. Perencanaan Topik Kontekstual: Guru memilih topik yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa, seperti "Polusi Udara dan Dampaknya terhadap Kesehatan". Topik ini dianggap penting karena banyak siswa tinggal di daerah perkotaan yang tingkat polusinya tinggi.
2. Diskusi Awal: Guru memulai pembelajaran dengan menampilkan video atau gambar yang menunjukkan kondisi lingkungan yang terpapar polusi udara. Siswa diajak berdiskusi dan berbagi pengalaman mereka terkait dampak polusi udara yang mereka alami atau ketahui.
3. Observasi Lapangan: Guru membawa siswa ke area sekitar sekolah untuk mengamati kondisi udara, terutama di sekitar jalan yang ramai. Siswa diminta mencatat data dan melakukan observasi terkait tingkat kebersihan udara, misalnya dengan melihat debu yang menempel di dedaunan.
4. Analisis Data dan Penyelesaian Masalah: Siswa dikelompokkan dan diminta untuk menganalisis data yang mereka kumpulkan. Mereka kemudian diajak mencari solusi untuk mengurangi polusi udara, baik melalui ide-ide untuk lingkungan sekitar mereka atau tindakan-tindakan yang dapat dilakukan di rumah dan sekolah.
5. Presentasi dan Refleksi: Siswa mempresentasikan hasil temuan dan solusi mereka kepada kelas. Guru kemudian mengajak siswa untuk merefleksikan pembelajaran yang telah mereka lakukan, bertanya tentang pemahaman baru yang mereka dapatkan, dan bagaimana mereka dapat menerapkan solusi tersebut di kehidupan sehari-hari.
Hasil
Hasil yang didapatkan dari pelaksanaan CBL ini adalah:
Siswa lebih memahami dampak polusi udara terhadap kesehatan.
Siswa lebih tertarik untuk mencari solusi lingkungan di sekitar mereka.
Terjadi peningkatan keterampilan analisis dan pemecahan masalah siswa.
Kesimpulan
CBL terbukti efektif dalam membuat siswa lebih terlibat dalam pembelajaran. Menggunakan konteks yang dekat dengan kehidupan mereka membuat siswa merasa bahwa pembelajaran IPA relevan
dengan dunia nyata dan kehidupan mereka sehari-hari.