Diskusi Pertemuan 5

Tugas 5

Tugas 5

by MUHAMAD RYAN FALAH MARULLOH -
Number of replies: 0

subjek A adalah individu yang mengalami tunarungu sangat berat (110 dB) sejak lahir. Dengan kondisi ini, kemampuan bahasa A kemungkinan besar akan sangat terpengaruh, terutama dalam aspek berikut:

 

1. Kesulitan dalam Bahasa Lisan

 

Pemahaman: Karena A tidak dapat mendengar suara pada tingkat yang cukup untuk memahami kata atau ucapan, ia akan mengalami kesulitan besar dalam memahami bahasa lisan. Dengan kebisingan lingkungan sekitar yang mencapai 110 dB, A akan kesulitan menangkap informasi verbal dari orang lain.

 

Produksi: Kemampuan berbicara atau menghasilkan suara secara lisan juga akan terbatas. Tanpa stimulasi suara, A tidak akan dapat mengembangkan produksi bicara yang jelas, kecuali jika menggunakan alat bantu dengar atau implan koklea yang memungkinkan beberapa tingkat pendengaran.

 

 

2. Perkembangan Bahasa Isyarat

 

Jika A diperkenalkan pada bahasa isyarat sejak dini, A dapat mengembangkan keterampilan bahasa isyarat yang baik. Bahasa isyarat adalah alternatif komunikasi yang efektif bagi individu tunarungu, dan jika digunakan secara konsisten dalam keluarga atau sekolah, A dapat menguasai bahasa isyarat dengan baik.

 

Penguasaan bahasa isyarat memungkinkan A untuk berkomunikasi secara efektif, memahami konsep-konsep abstrak, serta mengembangkan keterampilan sosial dan kognitif yang penting.

 

 

3. Perkembangan Kognitif dan Sosial

 

Tanpa akses pada bahasa sejak dini, perkembangan kognitif A dapat terhambat, karena bahasa adalah alat penting untuk membangun pemahaman tentang dunia sekitar. Dengan dukungan yang tepat, seperti bahasa isyarat atau metode komunikasi alternatif lainnya, kemampuan kognitif A dapat berkembang.

 

Sosialiasi dengan orang lain juga bergantung pada kemampuan berkomunikasi. Jika A menguasai bahasa isyarat atau metode lain, ia dapat berinteraksi dengan lebih baik dalam lingkungan sosial.

 

 

4. Kemampuan Membaca dan Menulis

 

Membaca: Kemampuan membaca A bisa tergantung pada seberapa baik A menguasai bahasa isyarat atau bahasa tertulis. Anak tunarungu sejak lahir sering kali membutuhkan pendekatan yang lebih intensif dalam pembelajaran literasi, termasuk penggunaan teks yang lebih visual atau instruksi berbasis tulisan.

 

Menulis: Kemampuan menulis mungkin akan lebih berkembang jika A sudah memiliki dasar bahasa yang kuat, baik itu bahasa isyarat atau tulisan. Namun, seperti halnya membaca, kemampuan menulis juga membutuhkan dukungan khusus dalam hal pengajaran.

 

 

5. Potensi Penggunaan Alat Bantu

 

Jika A menggunakan alat bantu dengar atau implan koklea, ada kemungkinan ia bisa mengembangkan keterampilan bahasa lisan meskipun terbatas. Namun, tingkat efektivitas alat bantu ini sangat bergantung pada faktor individu dan seberapa cepat A mendapatkan alat tersebut setelah lahir.

 

 

Kesimpulan

 

Kemampuan bahasa A sangat dipengaruhi oleh akses awal terhadap bahasa dan intervensi yang diterima. Tanpa akses yang memadai terhadap suara atau bahasa lisan, A mungkin akan mengembangkan keterampilan bahasa yang terbatas pada bentuk komunikasi visual, seperti bahasa isyarat atau tulisan. Dengan intervensi yang tepat, terutama pembelajaran bahasa isyarat dan literasi, A masih bisa mengembangkan keterampilan bahasa yang memadai.