Forum Diskusi 5: Pemahaman Manajemen Resiko

Pemahaman Manajemen Risiko

Pemahaman Manajemen Risiko

by Sal Sabila Wardahtuz Tarita Putri -
Number of replies: 0

Komponen Manajemen Risiko

Lingkungan Internal

Lingkungan internal maksudnya adalah segala risiko yang kemungkinan terjadi di dalam internal perusahaan. Di dalam komponen ini, tidak ada deteksi terhadap risiko yang terjadi antara perusahaan dengan faktor luar seperti pelanggan, klien dan semacamnya. Sekalipun kadang efek risiko internal ini juga berimbas pada hal tersebut.

Komponen lingkungan internal dalam manajemen risiko terkait dengan kedisiplinan karyawan, etika bekerja, Kompetensi pegawai, tingkat kesejahteraan bawahan dan selainnya. Ini perlu juga dilakukan deteksi manajemen untuk mencegah munculnya risiko dari kriteria tersebut.

Penentuan Sasaran

Penentuan sasaran maksudnya adalah pihak perusahaan harus memasukkan sasaran risiko yang jelas yang akan coba diselesaikan melalui sistem manajemen. Di dalamnya biasanya tercakup dua hal yaitu risiko yang muncul dari statemen visi dan misi usaha serta sasaran risiko yang datang dari kegiatan teknis atau operasional.

Tidak dimungkiri setiap perusahaan pasti memiliki visi dan misi usaha. Namun terkadang apa yang diidamkan tersebut tidak sesuai dengan harapan. Nah dengan adanya komponen ini, bisa dijelaskan apa penyebab masalah tersebut dan bagaimana cara menyelesaikannya.

Begitu juga yang terkait dengan kegiatan teknis atau operasional. Tidak bisa dibantah kalau visi dan misinya bagus,  tetapi ketika sudah dilaksanakan malah menjadi buruk. Hal ini bisa terkait dengan kompetensi pekerja atau kepatuhan pada planning yang masih kurang.

Identifikasi Peristiwa

Komponen manajemen risiko yang ketiga adalah identifikasi peristiwa. Maksudnya adalah tidak disebutkan manajemen risiko jika pihak perusahaan tidak memiliki data detail hasil identifikasi peristiwa. Seharusnya ini memang sudah didapatkan sebelum usaha mulai dijalankan.

Untuk komponen ini boleh tidak meng-akomodir semua risiko. Tetapi minimal kegiatan yang potensial saja dengan berbagai pertimbangan masalah yang muncul jauh lebih besar. Sekalipun demikian, tidak semua peristiwa bisnis teridentifikasi merugikan. Oleh sebab itu, silakan dipilah mana peristiwa yang bernilai positif mana yang negatif.

Penilaian Risiko

Memungkinkan sebuah organisasi perusahaan ataupun bisnis untuk menilai sebuah kejadian atau keadaan dan kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan atau bisnis tersebut.Manajemen perlu melakukan analisis mengenai dampak yang mungkin terjadi akibat resiko dengan 2 perspektif, yaitu : Likelihood (kecenderungan/ peluang) dan Impact/consequence (besaran dari realisasi risiko).

Tanggapan Risiko

Selain melakukan penilaian terhadap risiko, juga menentukan tanggapan atau respon terhadap risiko tersebut. Respon dari manajemen tergantung risiko apa yang dihadapi. Respon atau tanggapan tersebut bisa dalam bentuk :

Menghindari risiko (avoidance)

Mengurangi risiko (reduction)

Memindahkan risiko (sharing)

Menerima risiko (acceptance)

Aktivitas Pengendalian

Setelah diberikan tanggapan, selajutnya yaitu penyusunan prosedur dan kebijakan yang membantu memastikan bahwa respon terhadap risiko yang dipilih memadai dan terlaksana dengan baik. Aktivitas pengendalaian risiko ini antara lain :

Pembuatan kebijakan dan prosedur

Delegasi wewenang

Pengamanan kekayaan perusahaan

Pemisahan fungsi

Supervisi

Informasi dan komunikasi

Aktivitas ini berfous pada identifikasi informasi dan menyampaikannya kepada pihak terkait melalui media komunikasi. Informasi yang relevan diidentifikasi, diperoleh, dan dikomunikasikan dalam bentuk dan waktu yang tepat agar personil dapat melakukan tanggung jawabnya dengan baik.

Pemantauan (Monitoring)

Monitoring adalah komponen terakhir dalam manajemen risiko. Proses pemantauan dilakukan secara terus menerus untuk memastikan setiap komponen lainnya berfungsi sebagaimana mestinya. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam proses monitoring adalah pelaporan yang tidak lengkap atau berlebihan.