Forum Diskusi Pertemuan 2

Forum Diskusi Pertemuan 2

Number of replies: 6

Ikutilah forum diskusi untuk memperdalam pemahaman Anda!


Terkait kasus cacat produk mikroprosesor Intel tahun 1994:

  • Apakah kasus ini hanya masalah hubungan pelanggan dan Public Relation, atau apakah ada masalah etika yang harus dipertimbangkan juga?

  • Apabila kita menjadi engineer di Intel, haruskan kita mengganti produk yang cacat bahkan jika pelanggan tidak mengenali cacat tersebut?

  • Seberapa teliti seharusnya pengujian? Apakah mungkin untuk mengatakan bahwa tidak ada cacat pada produk atau struktur?

  • Tanggung jawab apa yang dimiliki oleh para engineer yang mengetahui cacat tersebut, dalam kondisi

    • sebelum chip di jual?

    • setelah chip mulai di jual?

    • setelah cacat menjadi jelas?

       

In reply to First post

Re: Forum Diskusi Pertemuan 2

by LINUS GREGORIUS RADITHYA -
1) sudah benar Public Relation menjadi jembatan antara pengguna dan pabrikan/engineer dimana menjadi pintu informasi bahwa terjadi kecacatan produksi

2) tidak harus mengganti bila tidak krusial dan dapat dipakai sesuai dengan standar yang dibuat. ketelian tersebut menjadi nilai dasar regulasi atas seberapa kuat chip tersebut dipakai.
bisa saja pengguna chip tersebut menggunakan untuk oovercloking dimana memacu chip bekerja melibihi batas kekuatan, lalu rusak dan membuat berita seolah-olah chip salah design.

3)ketelitian pengujian kecacatan harus akurat agar perusahaan tidak rugi dan garansi tidak di claim. bisa ambil contoh samsung fold dimana layar bagian lengkungan tiba-tiba muncul garis hitam yang mengakibatkan pandangan layar menggangu pengguna, dan hal itu juga sudah diinformasikan dan kalau tidak adalah juga tidak ada garansi dikarenan menurut samsung akibat dari seringnya buka tutup layar (sudah diuji juga batas minium buka tutup layar oleh engineer).

4) kembali lagi saat konsumen membeli barang, perlu dilihat keterangan claim garansi biasanya tertulis beberapa hal yang tidak dapat di claim. oleh karena itu kesalahan penggunaan barang yang disebabkan konsumen harus ditanggung sendiri. berbeda ceita bila kerusakan/eror terjadi akibat kesalahan pabrik
In reply to First post

Re: Forum Diskusi Pertemuan 2

by MUHAMMAD DZAKY AL-HAIDAR -
Kasus cacat produk mikroprosesor Intel 1994 melibatkan etika, tanggung jawab, dan kepentingan pelanggan:

1. Etika : Intel memiliki tanggung jawab etis untuk mengatasi cacat produk dengan cepat dan transparan untuk menjaga kepercayaan pelanggan.

2. Penggantian Produk Cacat : Engineer di Intel harus mempertimbangkan mengganti produk yang cacat bahkan jika pelanggan tidak tahu tentang cacat tersebut, karena ini merupakan langkah yang etis.

3. Pengujian : Pengujian yang ketat diperlukan untuk meminimalkan risiko cacat produk, tetapi tidak mungkin mengklaim produk bebas cacat sepenuhnya.

4. Tanggung Jawab Engineer :
- Sebelum produk dijual, engineer harus memastikan produk telah melewati pengujian dan memenuhi standar kualitas.
- Jika cacat terdeteksi setelah produk dijual, engineer harus melaporkan dan mendukung perbaikan.
- Ketika cacat jelas, engineer harus bekerja dengan manajemen dan PR untuk mengatasi masalah secara transparan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

Etika dan profesionalisme dalam siklus produk sangat penting untuk menjaga reputasi perusahaan dan kepercayaan pelanggan.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi Pertemuan 2

by NICHOLAS PRANATA -
Mikroprosesor Intel (Pentium 1994) adalah salah satu dari kasus yang menghebohkan dunia karena hal yang dianggap sederhana menjadi masalah besar. Semua berawal dari penemuan oleh Nicely, seorang profesor yang melihat bahwa terdapat keganjalan pada divisi floating point dengan menggunakan perangkat yang menginstal mikroprosesor ini. Setelah dilaporkan, yang disusul oleh berbagai laporan lain melalui internet, akhirnya Intel memberi tanggapan berupa error yang mungkin terjadi adalah 1 banding 9 juta sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Lalu Intel juga tidak ingin menggantikan chip ini selagi pengguna/pelanggan tidak dapat membuktikan error ini sampai perusahaan IBM memberhentikan penggunaan chip ini pada produk mereka yang membuat masyarakat dunia bertanya-tanya dan skeptis. Belum lagi penggunaan mikroprosesor ini umum digunakan pada komputer untuk perhitungan sains dan keteknikan yang menjadi sangat vital. Sehingga akhirnya Intel memberikan ganti rugi berupa chip baru dengan syarat tidak ada pertanyaan/kritik/laporan dan lain sebagainya.
- Kasus ini lebih besar daripada hubungan pelanggan dan public relation karena telah menyangkut etika bahwa Intel mengetahui adanya kecacatan pada produk mereka dengan keadaan sambil menjual. Dengan mencoba menyembunyikan kecacatan pada produk yang dijual, maka keamanan dan keselamatan pengguna menjadi tidak terjamin oleh perusahaan sehingga melanggar kepercayaan masyarakat terhadap produk ini serta menunjukkan ketidaktransparansi perusahaan.
- Seandainya berada di posisi engineer Intel, maka dengan segera mungkin harus menggganti produk yang cacat tersebut seberapa kecilpun masalah karena konteksnya pada masalah ini adalah penggunaannya pada komputer untuk keperluan sains dan keteknikan yang dapat menjadi berbahaya jika terdapat kesalahan sekecil apapun.
- Pengujian terhadap produk harus seteliti mungkin dengan melibatkan berbagai ahli yang dapat mengeliminasi berbagai kemungkinan kesalahan dan masalah sampai hampir tidak ada.
- Tanggung jawab yang dimiliki engineer adalah:
o Sebelum chip di jual = menguji produk dalam semua kemungkinan variabel sehingga didapatkan hasil yang seakurat mungkin serta melakukan monitor pada performansi produk sebelum menjualnya sehingga performansinya terjamin bagi pengguna.
o Setelah chip di jual = memberi tahu ke semua level perusahaan bahwa terdapat kesalahan yang tidak dapat dianggap “sepele” serta membatasi penjualan terlebih dahulu untuk melihat feedback dari pengguna untuk meminimalisir peredaran produk cacat. Laporan yang masuk harus segera ditanggapi dengan standar etika yang tepat, bukan menutup-nutupi kesalahan.
o Setelah cacat menjadi jelas = chip yang cacat perlu segera diganti dengan chip yang telah dimodifikasi/perbaiki dalam keadaan apapun sebagai bentuk pertanggung jawaban seluruh tim perusahaan (terkhususnya top manajemen).
In reply to First post

Re: Forum Diskusi Pertemuan 2

by SARAH DELANA WIJAYA -
1. Mikroprosesor intel di tahun 1994 cacat karena dalam beberapa perhitungan desimal menghasilkan kesalahan yang signifikan. Ketika intel menjual produk cacat kepada pengguna, ini menjadi masalah etika karena ini merugikan pengguna yang menggunakan mikroprosesor intel dalam perhitungan penting seperti akuntansi, rekayasa, dan ilmu pengetahuan.
2. Apabila menjadi engineer di Intel, akan ada penggantian produk yang cacat bahkan jika pelanggan tidak mengenali cacat tersebut karena ini mencerminkan komitmen terhadap kualitas produk dan integritas teknis.
3. Walaupun tidak mungkin mengatakan bahwa suatu produk atau struktur benar-benar bebas dari cacat, pengujian produk dilakukan seteliti dan sebaik mungkin untuk mengidentifikasi dan meminimalkan risiko cacat.
4. Tanggung jawab yang dimiliki oleh para engineer:
- Sebelum chip dijual: Memastikan chip telah melalui uji kualitas dan kualitasnya sesuai standar yang ada.
- Setelah chip mulai dijual: Memantau feedback pelanggan, jika ada masalah dengan chip, engineer memiliki tanggung jawab untuk melakukan perbaikan.
- Setelah cacat menjadi jelas: Memastikan bahwa masalah cacat ditangani dengan sebaik dan secepat mungkin dengan mengganti chip yang cacat dengan chip yang telah diperbaiki.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi Pertemuan 2

by RICARDO LINELSON -
Kasus cacat produk mikroprosesor Intel tahun 1994 adalah kasus serius yang melibatkan sejumlah isu, termasuk hubungan pelanggan, public relations, dan etika. Masalah Hubungan Pelanggan dan Public Relations vs. Masalah Etika: Kasus ini bukan hanya masalah hubungan pelanggan dan public relations. Ini juga merupakan masalah etika yang signifikan. Ketika seorang perusahaan mengetahui bahwa produknya memiliki cacat yang dapat mengancam keselamatan atau kinerja pelanggan, ada kewajiban etis untuk bertindak dengan jujur dan transparan terhadap pelanggan dan pihak yang terkena dampak. Menyembunyikan cacat atau tidak mengambil tindakan yang tepat bisa dianggap sebagai pelanggaran etika.

Mengganti Produk yang Cacat: Sebagai engineer di Intel atau di perusahaan teknologi lainnya, ada tanggung jawab etis untuk mengganti produk yang cacat bahkan jika pelanggan tidak mengenali cacat tersebut. Keselamatan dan kepuasan pelanggan harus menjadi prioritas. Tindakan proaktif untuk mengganti produk yang cacat adalah langkah yang tepat dari sudut pandang etika.

Teliti dalam Pengujian: Pengujian produk harus sangat teliti. Meskipun mungkin sulit untuk mengatakan bahwa tidak ada cacat sama sekali dalam produk atau struktur, perusahaan harus melakukan segala yang mungkin untuk memastikan produk mereka memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Hal ini termasuk melakukan berbagai jenis pengujian dan pemantauan kualitas yang ketat.

Tanggung Jawab Engineer: Para engineer memiliki sejumlah tanggung jawab dalam konteks ini:

Sebelum produk dijual: Mereka harus bekerja untuk memastikan bahwa produk yang dirancang dan diproduksi memenuhi standar kualitas yang ditetapkan dan tidak memiliki cacat yang berpotensi berbahaya bagi pelanggan.

Setelah produk mulai dijual: Mereka harus memantau performa produk dan merespons dengan cepat jika ada laporan tentang cacat atau masalah. Ini dapat mencakup perbaikan produk atau peringatan kepada pelanggan.

Setelah cacat menjadi jelas: Jika cacat menjadi jelas, para engineer memiliki tanggung jawab untuk bekerja sama dengan tim manajemen untuk mengambil tindakan yang tepat, termasuk penggantian produk jika diperlukan, serta berkontribusi pada upaya perbaikan proses produksi untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Kesimpulannya, kasus cacat produk mikroprosesor Intel tahun 1994 adalah contoh yang mengingatkan kita akan pentingnya etika dalam teknologi dan bisnis. Para engineer memiliki peran yang krusial dalam menjaga kualitas produk dan responsif terhadap masalah yang muncul, sementara perusahaan harus berkomitmen pada transparansi dan integritas dalam hubungan dengan pelanggan.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi Pertemuan 2

by NICHOLAS LOUIS -
Terkait kasus cacat produk mikroprosesor Intel tahun 1994:
1. Kasus ini bukan hanya masalah hubungan pelanggan dan Public Relation yang harus dipertimbangkan, tetapi masalah etika juga harus dipertimbangkan karena Intel tetap menjual produknya yang memiliki kecacatan kepada pelanggan.
2. Kita menjadi engineer di Intel harus mengganti produk yang cacat bahkan jika pelanggan tidak mengenali cacat tersebut karena ini merupakan langkah yang etis.
3. Pengujian produk harus dilaksanakan seteliti mungkin dengan melakukan penguujian berkali-kali untuk mengatakan bahwa tidak ada cacat pada produk.
4. Tanggung jawab apa yang dimiliki oleh para engineer yang mengetahui cacat tersebut, dalam kondisi
a. sebelum chip di jual, maka engineer harus pastikan chip telah melewati diuji dan memenuhi standar.
b. setelah chip mulai di jual, maka engineer harus memantau produk dan melaporkan tentang cacat produk dengan memberikan peringatan kepada pelanggan.
c. setelah cacat menjadi jelas, maka para engineer harus mengambil tindakan yang tepat dengan penggantian produk dan berkontribusi dalam perbaikan produk untuk mencegah kejadian yang sama.