Kegiatan Belajar 1 : Perkembangbiakan pada tumbuhan
Silahkan lakukan Kegiatan Belajar 1, Pada Kegiatan Belajar 1 ini berisi :
- Pendahuluan
- Capaian Pembelajaran
- Materi Pokok
- Uraian Materi
- Rangkuman
- Daftar Pustaka
- Penutup
Uraian Materi
PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN
Tumbuhan memiliki dua cara perkembangbiakan yaitu perkembangbiakan yang melibatkan alat perkawinan yang disebut perkembangbiakan generative (seksual) dan yang tidak melibatkan alat perkawinan yang disebut perkembangbiakan vegentatif (aseksual).
1. Perkembangbiakan Vegetatif Tumbuhan Rendah
Perkembangbiakan vegetatif tumbuhan rendah dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya membelah diri, bertunas, dan dengan spora. Untuk lebih jelasnya ikutilah uraian berikut.
a. Membelah diri
Seperti kita ketahui, cara perkembangbiakan dengan membelah diri umumnya dilakukan oleh tumbuhan bersel satu, seperti bakteri dan beberapa jenis ganggang. Gambar 3.1 di bawah ini adalah salah satu contoh perkernbangbiakan dengan cara rnernbelah diri pada sejenis bakteri. Materi genetik bakteri di bawah ini berbentuk DNA sirkuler (bentuk lingkaran). Coba Anda perhatikan dengan seksama bagaimana bakteri tersebut berkernbang biak.
Gambar 3.1
https://dustygerbera.files.wordpress.com/2015/11/f-d-df2636c9924c43548a13da028e1bc0b855eb143530201868f81bb231image_thumb_postcardimage_thumb_postcard-1.jpg
b. Membentuk tunas
Cara perkernbangbiakan dengan bertunas ini dapat kita jurnpai pada ragi dan lumut hati. Ragi yang sering kita gunakan dalam pembuatan tape adalah Saccaromyces cerevisiae. Beberapa jenis ragi berkembang biak dengan cara membelah diri, tetapi kebanyakan berkembang biak dengan cara bertunas (Garnbar 3.2).
Gambar 3.2.
Pertunasan pada ragi (Andrews et al., 1983). Mula-mula sel ragi yang telah matang membentuk tonjolan pada dinding tubuhnya, disertai dengan proses mitosis yang akan membentuk dua buah inti sel. Pada saat tunas telah terbentuk, satu buah inti sel sebagai hasil pembelahan mitosis bergerak memasuki tunas tersebut. Akhirnya tunas akan memisahkan diri dari induknya dan terbentuklah individu baru yang mandiri (Andrews, 1983).
c. Membentuk spora
Spora merupakan salah satu alat perkembangbiakan yang dihasilkan oleh beberapa jenis tumbuhan rendah, seperti jamur, ganggang, lumut, dan tumbuhan paku. Beberapa jenis bakteri dapat membentuk spora, tetapi spora pada bakteri lebih bersifat untuk mempertahankan diri dari lingkungannya yang kurang menguntungkan daripada untuk perkembangbiakan.
Bagaimana spora dihasilkan? Spora dibentuk melalui proses pembelahan meiosis. Dengan demikian spora tumbuhan diploid (2n) akan bersifat haploid . Bagaimana proses selengkapnya dari perkembangbiakan jamur ini? Untuk memberikan gambaran perkembangbiakan pada jamur, silakan Anda pelajari proses perkembangbiakan dan siklus hidup jamur dari kelas basidiomycetes (Gambar 3.3).
Gambar 3.3.
Siklus hidup jamur kelas Basidiomycetes. Spora (basidiospora) disebarkan oleh angin. Jika spora mencapai medium yang sesuai, mereka akan berkecambah menjadi miselium primer yang berbentuk tabung seperti hipa. Jika dua buah hipa berbeda tipe bertemu, maka mereka akan menyatu tetapi intinya tidak bersatu dan membentuk miselium sekunder. Miselium sekunder yang dikariotik (mempunyai dua inti) kemudian menjalar dalam mediumnya dan kemudian akan membentuk jamur seperti yang sering kita lihat (Ville et al., 1985 dan Wallace, 1992).
2. Perkembangbiakan Generatif Tumbuhan Rendah
Mungkin Anda telah mengetahui bahwa perkembangbiakan generatif pada tumbuhan rendah dapat dilakukan dengan berbagai cara. Masih ingatkah Anda apa yang disebut dengan isogami, anisogami, dan konjugasi? Itulah tiga cara perkembangbiakan generative tumbuhan rendah yang umum kita jumpai. Isogami adalah proses perkawinan makhluk hidup dengan cara penyatuan antara dua buah gamet (sel kelamin) yang bentuk dan struktumya sama. Clamydomonas dan Ulva merupakan jenis ganggang yang melakukan perkembangbiakan dengan cara isogami. Untuk lebih jelasnya perhatikan bagan isogami Chlamidomonas sp pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4.
Siklus hidup Chlamydomonas sp. Chlamydomonas sp merupakan alga hijau bersel tunggal yang haploid dan mempunyai 2 jenis kelamin, yaitu (+) dan (-), karena belum dapat dibedakan antara jantan dan betinanya. Sel tersebut juga berfungsi sebagai garnet ( +) dan (-), yang bila bertemu akan berfusi membentuk zigot. Zigot berkembang menjadi zigospora, yang dengan cara meiosis akan menghasilkan individu-individu baru yang berjenis kelamin (+) dan (-) (I). Selain dapat melakukan perkawinan isogami, sel tersebut juga dapat berkembangbiak dengan cara vegetatif, yaitu membelah diri (II) (Beck et ai., 1991 ).
Anisogami adalah proses perkembangbiakan makhluk hidup dengan cara penyatuan dua buah gamet yang berbeda struktur, bentuk, maupun ukurannya. Gamet jantan disebut sperma, sedangkan gamet betina disebut ovum. Pada tumbuhan rendah anisogami antara lain terjadi pada sejenis ganggang yaitu Oedogonium sp dan Fucus sp. Untuk lebih jelasnya perhatikan siklus hidup Fucus pada Gambar 3.5
Siklus hidup Fucus. Fucus matang dengan penggembungan pada ujung-ujung cabangnya (1 ); irisan ujung cabang yang memperlihatkan konsep-takel yang menunjukkan tempat mikrogametofit dan makrogametofit berada (2-3); makrogametofit (4) dan mikrogametofit (5); Makrosporangium pecah mengeluarkan telur (6) dan sperma keluar dari mikrosporangium yang telah matang (7); fertilisasi terjadi jika telur bertemu dengan sperma dan menghasilkan zigot (8). (Weier et ai., 1982).
Kanjugasi adalah proses perkembangbiakan makhluk hidup melalui perkawinan antara dua individu yang belum dapat dibedakan jenis kelaminnya. Contoh yang paling umum pada tumbuhan adalah ganggang Spirogyra sp. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 3.6.
Gambar 3.6.
Konjugasi pada Sp;rogyra sp. merupakan organisme yang bersifat haploid. Filamen dari dua strain yang berbeda saling melekatkan diri dan membentuk tabung konjugasi (1-2); inti sel dari individu yang satu menyeberang lewat tabung konjugasi menuju sel yang lain yang selanjutnya kedua inti berfusi membentuk zigot yang diploid (2-3); setiap zigot berkembang menjadi zigospora yang selanjutnya bermeiosis membentuk individu-individu yang haploid. (Ville et al. 1989 dan Sumarwoto, dkk, 1982).
3. Perkembangbiakan Tumbuhan Tinggi
Kami yakin Anda sudah mengenal apa yang dimaksud tumbuhan tinggi, tetapi ada baiknya kita ulas kembali apa yang dimaksud tumbuhan tinggi. Tumbuhan tinggi adalah sekelompok tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara akar batang dan daun, serta umumnya berkembangbiak dengan biji, karena itu tumbuhan tinggi sering disebut tumbuhan berbiji. Seperti halnya tumbuhan rendah, tumbuhan tinggi pun dapat berkembang-biak dengan cara vegetatif dan atau generatif.
a. Perkembangbiakan vegetatifpada tumbuhan tinggi
Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan tinggi dapat terjadi secara alami maupun buatan. Vegetatif alami terjadi di alam tanpa campur tangan manusia, sedangkan buatan sengaja dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kesejahteraan hidupnya.
1) Perkembangbiakan vegetatif alami pada tumbuhan tinggi.
Perkembangbiakan vegetatif ini dapat terjadi melalui berbagai cara, antara lain sebagai berikut.
(a) Akar tinggal (rhizoma)
Rhizoma adalah batang yang tumbuh menjalar di dalam tanah. Pada setiap buku rhizoma tanaman tersebut dapat tumbuh tunas baru yang kemudian akan menjadi tanaman baru. Contohnya: jahe, kunyit, dan temulawak (Gambar 3.7).
Gambar 3. 7.
Beberapa jenis tumbuhan yang berkembangbiak dengan akar Tinggal
(b) Umbi lapis
Umbi Iapis merupakan bagian tanaman yang tumbuh membengkak di dalam tanah karena menyimpan cadangan makanan. Tunas akan tumbuh pada bagian batang yang biasa disebut siung, Contohnya bawang Bombay, bawang daun, dan tumbuhan lain yang termasuk bawang-bawangan (Gambar 3.8A).
Gambar 3.8 A
Umbi lapis dan bagian-bagiannya
(c) Umbi batang
Umbi batang adalah batang yang membengkak di dalam tanah dan berisi cadangan makanan. Pada bekas ruas-ruas batang terdapat lekukan yang berisi mata tunas. Contohnya ubi jalar dan kentang (Gambar 3.8B).
Gambar 3.8 B umbi batang tanaman kentang (Brocklehurst & Fielden, 1984).
(d) Geragih
Geragih yaitu batang yang umumnya menjalar di permukaan tanah, meskipun ada pula yang menjatar di dalam tanah. Contoh yang umum kita jumpai adalah pegagan (antanan), arbei, dan rumput teki (Gambar 3.9).
Gambar 3.9.
Geragih
(e) Tunas
Tunas adalah calon tumbuhan baru yang tumbuh dari bagian batang yang memiliki bakal tunas. Contohnya pakis haji, bambu, tebu, dan tanaman pisang (3.10A).
Gambar 3.10 A
pembentukan tunas pada bambu dan pisang
(t) Tunas adventif
Disebut juga tunas liar karena tunas ini tumbuh bukan pada bagian batang. Contohnya cocor bebek, cemara, kersen, sukun, dan kesemek. Untuk lebih jelasnya perhatikan tunas adventif pada tanaman cocor bebek pada Gambar 3.10 B.
Gambar 3.10.B Tunas adventif pada cocor bebek
(https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fkependidikan.com%2Fperkembangbiakan-vegetatif-pada-tumbuhan%2F&psig=AOvVaw3og3hUMsxDREurEHTsMY0c&ust=1614756918226000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCKCMmsyMke8CFQAAAAAdAAAAABAD
4.Perkembangbiakan vegetatif buatan
Perkembangbiakan aseksual pada tumbuhan tinggi yang sengaja dilakukan oleh manusia dengan tujuan untuk kesejahteraan manusia. Contohnya dengan cara menyetek, mencangkok, merunduk, dan kultur jaringan.
(a) Menyetek
Setek atau stek/menyetek adalah metode perbanyakan tanaman dengan menggunakan potongan tubuh tanaman akar, daun, batang. Setiap bagian tubuh tanaman memiliki sifat totipotensi di mana satu sel dapat membelah menjadi sel lain. Sehingga meski streptocarpus ditumbuhkan dari potongan daun, sel akar dan batang dapat terbentuk. Begitu juga dengan ketela pohon/ubi kayu yang ditumbuhan dari potongan batang, dan lemon dari potongan akar.
Beberapa jenis tumbuhan memiliki kondisi tersendiri dalam mempercepat propagasi setek. Intensitas cahaya yang tinggi dapat membuat potongan setek membentuk akar lebih cepat, tetapi temperatur harus dijaga karena dapat menyebabkan stres. Jenis tumbuhan yang dapat diperbanyak dengan metode setek antara lain ubi kayu, tebu dan tanaman lainnya.
(b) Mencangkok
Mencangkok adalah suatu cara perbanyakan vegetatif tanaman dengan membiarkan suatu bagian tanaman menumbuhkan akar sewaktu bagian tersebut masih tersambung dengan tanaman induk.
Poposes pencangkokan dilakukan pada suatu bagian batang (biasanya adalah cabang) dikerat kulitnya hingga terlihat kayu. Bagian yang terbuka ini lalu dibungkus dengan bahan yang dapat menyimpan air dan kemudian dibungkus dengan bahan kedap air, seperti plastik. Setelah beberapa minggu biasanyaakan tumbuh akar dan jika akar telah cukup banyak terbentuk selanjutnya batang ini dipotong dan dipisahkan dari pohon induk sebagai tanaman baru.
Pencangkokan dilakukan pada tumbuhan dikotil seperti jambu, sawo, rambutan, mangga dan tanaman lainnya yang punya kambium. Tujuan dari mencangkok adalah memperoleh tumbuhan baru yang dapat berbuah dengan cepat, tetapi sifatnya masih sama seperti induknya.
Gambar 3.11. cara mencagkok Tanaman
(c) Merunduk
Perkembangbiakan dengan merunduk dapat dilakukan dengan cara membengkokkan cabang tanaman hingga ke tanah lalu memendam cabang tanaman tersebut dengan tanah. Contoh tanaman yang dapat dikembangbiakkan dengan runduk, yaitu bougenvile, melati, stroberi, anggur dan masih banyak tanaman lain.
Gambar 3.12 Perkembangbiakan vegetatif dengan cara merunduk
5. Perkembangbiakan Generatif
Perkembangbiakan secara generatif adalah cara perkembangbiakan tumbuhan yang bisa dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri dan dengan cara yang alami. Reproduksi generatif diawali oleh peleburan sel gamet jantan dan gamet betina. Gamet adalah sel yang diproduksi oleh organisme untuk tujuan reproduksi seksual. Pada tumbuhan tingkat tinggi diawali dengan proses penyerbukan dan persarian. Alat reproduksi pada tumbuhan tingkat tinggi ada dua, yakni berupa strobilus (pada tumbuhan biji terbuka) dan berupa bunga (pada tumbuhan biji tertutup). Bahwasanya terbentuknya indvidu baru didahului dengan meleburnya dua gamet. Proses peleburan gamet jantan dan betina itu membentuk zigot dan disebut pembuahan atau fertilisasi.
Pada tumbuhan berbiji, gamet jantan (sperma) dihasilkan oleh alat perkembangbiakan jantan yang disebut benang sari. Sedangkan gamet betina (ovum) dihasilkan oleh alat perkembangbiakan betina disebut putik, Tumbuhan yang melakukan reproduksi secara generatif biasanya melakukan perkawinan pada bagian bunga.
Alat reproduksi
Pada tumbuhan terdapat kepala sari yang di dalamnya ada serbuk sari. Serbuk sari tersebut mengandung sel kelamin jantan. Pada bagian sel kelamin betina, yaitu putik yang terdiri kepala putik, tangkai putik, dan bakal buah. Sedangkan kelopak bunga dan mangkota bunga berperan sebagai alat perhiasan untuk menarik serangga yang membantu penyerbukan.
Putik
Putik sebagai alat perkembangbiakan betina biasanya terletak pada lingkaran terdalam dari bunga dan dikelilingi oleh benang sari. Bagian putik adalah kepala putik (stigma), tangkai putik (stylus), bakal buah (ovarium), dan bakal biji (ovulum). Di dalam bakal biji terdapat kantung lembaga yang berisi beberapa sel. Salah satu sel di antara kandung lembaga adalah sel telur (ovum) yang intinya akan dibuahi oleh inti sperma.
Benang sari
Benang sari merupakan alat perkembangbiakan jantan. Bagian-bagian pada benang sari, yakni tangkai sari (filaman) dan kepala sari (anthera) yang terdiri empat kantong sari. Benang sari terbentu di dalam kantong sari dan jika telah masuk, kepala sari pecah dan serbuk sari masuk keluar.
Untuk memahami lebih dalam alat reproduksi tumbuhan berbiji tertutup silahkan perhatikan gambar berikut :
Pada proses perkembangbiakan/reproduksi generatif bisa terjadi oleh beberapa faktor, yakni;
- Penyerbukan angin (anemogami)
- Penyerbukan hewan (ziodiogami)
- Penyerbukan serangga (entomogami)
- Penyerbukan siput (malakogami)
- Penyerbukan burung (ornitogami)
- Penyerbukan kelelawar (kiropterogami).
- Penyerbukan manusia (antropogami)
Tumbuhan tinggi atau tumbuhan berbiji dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gimnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae). Bagaimana proses perkembangbiakan dari kedua golongan tumbuhan tersebut? Silahkan pelajari lebh lanjut dari sumber yang relevan.