Rangkuman
Penangkapan serangga dapat dilakukan dengan menggunakan 4 perangkap yaitu: perangkap jaring (sweep net), perangkap jatuh (fit fall trap), perangkap lampu (light trap), dan perangkap kuning (yellow trap).
Perangkap Jaring (Sweep Net)
Perangkap jaring (sweep net) terbuat dari bahan ringan dan
kuat dengan kain kasa yang mudah diayunkan dan serangga yang ditangkap dapat
terlihat.Pengambilan sampel pada lahan pertanaman kakao dilakukan dengan 40x pengayunan secara diagonal pada lahan
pertanaman.Serangga yang tertangkap kemudian dikumpulkan dan dipisahkan lalu
dimasukkan kedalam botol sampel untuk diidentifikasi.Penangkapan serangga
dilakukan pada pagi pukul 09.00 - 10.00 WIB. Penangkapan dilakukan 1 minggu
sekali dengan jumlah pengamatan sebanyak 5 kali.
Perangkap Jaring (Sweep Net)
Perangkap Jatuh (Pit Fall Trap)
Perangkap jatuh (Pit Fall Trap) digunakan untuk menangkap serangga yang hidup diatas permukaan tanah.Alat ini dibuat dari cup plastik dengan volume 125 ml, kemudian kedalam cup plastik tersebut dimasukkan air jernih yang telah dicampur dengan deterjen.Cup tersebut dimasukkan kedalam tanah yang diletakkan rata dengan permukaan tanah.Cup diletakkan sebanyak 5 buah pada setiap petak pengamatan dan diberi naungan agar apabila hujan datang air tidak memenuhi cup yang dapat membuat serangga tertangkap menjadi keluar.Serangga yang jatuh kedalam cup dikumpulkan, dihitung dan dimasukkan ke dalam toples untuk diidentifikasi.Peletakan perangkap dilakukan pada pukul 07.00 – 09.00 WIB.Perangkap diletakkan selama 24 jam.Penangkapan dilakukan 1 minggu sekali dengan jumlah pengamatan sebanyak 5 kali.
Perangkap Jatuh (Pit Fall Trap)
Perangkap Lampu (Light Trap)
Perangkap ini digunakan untuk menangkap serangga yang respon terhadap cahaya pada malam hari (nocturnal).Perangkap ini menggunakan lampu badai sebagai sumber cahaya. Lampu diletakkan diatas baskom yang telah dipaku bambu/ kayu dengan ketinggian + 150 cm dari permukaan tanah, baskom terlebih dahulu diisi air yang dicampur dengan detergen sehingga serangga yang tertarik cahaya lampu akan jatuh kedalam ember. Perangkap diletakkan sebanyak 1 buah pada setiap petak pengamatan.Serangga yang jatuh kedalam ember dikelompokkan sesuai dengan ordo serangga dan diidentifikasi.Pemasangan alat ini dilakukan pada pukul 17.00 – 18.00 WIB dan dipasang sepanjang malam.Penangkapan dilakukan 1 minggu sekali dengan jumlah pengamatan sebanyak 5 kali.
Perangkap Lampu (Light Trap)
Perangkap Kuning (Yellow Trap)
Perangkap ini terbuat dari kertas
berwarna kuning yang berukuran 30 cm x 30 cm kemudian dilapisi plastik bening
yang diolesi dengan lem perekat tikus dan ditempelkan pada triplek yang dipaku
pada bambu setinggi + 150 cm. Pemasangan perangkap ini dilakukan pada
pukul 11.00 – 12.00 WIB. Perangkap diletakkan sebanyak 1 buah pada setiap petak
pengamatan.Penangkapan dilakukan 1 minggu sekali dengan jumlah pengamatan
sebanyak 5 kali.
Perangkap Kuning (Yellow
Trap)
Seluruh serangga yang terdapat dalam perangkap diambil kemudian diamati (diidentifikasi) secara langsung di lapangan maupun di laboratorium dengan mengacu pada buku kunci determinasi serangga yaitu Kalshoven (1981) dan Borror, et al. (1992).
Identifikasi Serangga
Serangga
yang didapat di lapangan dikelompokkan sesuai dengan ordonya. Serangga yang
dikenali spesiesnya diindentifikasi langsung dilapangan, sedangkan serangga
yang belum dikenal diidentifikasi di Laboratorium Hama dan Penyakit
Aspek Perhitungan
1. Jumlah dan Jenis Serangga Tertangkap
Serangga yang tertangkap dari
berbagai perangkap dikumpulkan, diamati dan diidentifikasi dengan menggunakan
buku kunci determinasi serangga kemudian dihitung sesuai dengan jenis famili
masing-masing pada setiap pengamatan.
2. Nilai Frekuensi Mutlak, Frekuensi
Relatif, Kerapatan Mutlak, Kerapatan Relatif pada setiap pengamatan.
Dengan diketahuinya jumlah
populasi serangga tertangkap yang telah diidentifikasi maka dapat dihitung
nilai frekuensi mutlak, frekuensi relatif, kerapatan mutlak, kerapatan relatif
pada setiap pengamatan.
3. Nilai Indeks Keragaman Jenis Serangga
Setelah jumlah serangga yang
tertangkap pada setiap pengamatan diketahui, maka dihitung indeks keragaman
pada masing-masing pengamatan dengan menggunakan rumus indeks Shanon-Weiner
(H).
4. Nilai Indeks Kemerataan Jenis Serangga
Untuk menilai kemantapan atau
kestabilan suatu serangga dalam suatu komunitas maka dapat digunakan nilai
indeks kemerataan jenis.