【Untuk mengawali perkuliahan ini, simaklah video singkat berikut tentang pengantar praktikum lapangan ekologi】
Sebelum anda lebih jauh membahas sajian modul ini, alangkah baiknya terlebih dahulu anda menyimak video singkat di atas tentang penjelasan melaksanakan praktikum di lapangan secara digital. Tetap terus bersemangat dalam belajar semoga anda menjadi orang yang sukses, aamiin.
Deskripsi singkat:
Kehidupan organisme perairan sangat berhubungan dengan kualitas air baik secara fisik dan kimia, maupun secara biologi. Parameter kualitas air dipengaruhi oleh tata guna lahan dan intensitas kegiatan manusia di sekitarnya. Sehingga setiap biota sangat bergantung terhadap parameter kualitas air baik secara fisika, kimia dan biologi sebagai penentu keberlangsungan hidup organisme pada habitat yang berada di dalamnya. Dengan demikian status ekologi dari suatu habitat perairan perlu dikenali dengan parameter tersebut. Pada pembahasan topik ini anda akan menyelidiki cara menentukan status ekologis dari habitat perairan melalui beberapa pengukuran parameter fisika, kimia dan biologi. Dalam pembahasan ini pula anda akan mengetahui ambang batas dari kelangsungan hidup suatu habitat perairan.
Capaian Pembelajaran Matakuliah:
Mahasiswa mampu memaahami konsep analisis populasi
Capaian Praktikum Lapangan:
Mahasiswa dapat menentukan status ekologis dari suatu habitat perairan dengan menggunakan pendekatan fisika-kimia perairan dan biologis.
Pada fase ini merupakan tahapan aktivitas belajar anda untuk memulai merespon berbagai fenomena permasalahan dengan membaca, mengamati, memperhatikan,
menggaris bawahi, mengerjakan, dan menganalisis berbagai sumber referensi, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Setelah anda membaca berbagai referensi, langkah selanjutya adalah anda mengidentifikasi, menganalisis permasalahan dan merumuskannya kedalam hipotesis pemecahan masalah. Dalam menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis yang anda telah rumuskan, maka kegiatan selanjutnya lakukanlah pengumpulan data dengan cara; pengamatan, wawancara
dengan nara sumber, melakukan percobaan atau riset, pengukuran sendiri dan sebagainya.
Sebelum anda membaca beberapa sumber referensi lainnya pada topik ini, simaklah terlebih dahulu video berikut untuk merangsang konsep wawasan pengetahuan anda dalam melakukan penyelidikan lebih lanjut di lapangan. Selamat menyimak video berikut dan jangan lupa kerjakan beberapa quis yang tampil pada video tersebut, tonton sampai selesai ya... agar tidak gagal paham.
Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk dari proses interaksi timbal balik antar-mahluk hidup dalam suatu komunitas dalam lingkungan abiotiknya (Resosoedarmo et al. 1989). Menurut Odum (1996) ekosistem atau sistem ekologi merupakan pertukaran bahan-bahan antara bagian-bagian yang hidup dan yang tak hidup di dalam sistem. Dua komponen dasar yang saling mengetahui dalam suatu ekosistem, yaitu organisme-organisme yang merupakan komponen biotik dan lingkungan fisik-kimia sebagai komponen abiotik. Ada berbagai ekosistem yang dapat kita temui di permukaan bumi, salah satu contohnya adalah ekosistem perairan. Komponen penyusun ekosistem perairan (Odum, 1996) adalah:
A. Abiotik
B. Biotik
Ekosistem perairan merupakan kesatuan menyeluruh antara unsur biotik dan abiotik perairan yang saling memengaruhi. Tipe ekosistem perairan dapat dibedakan atas perbedaan salinitas, yaitu perairan tawar, perairan estuari (payau), dan perairan laut. Khusus pada ekosistem perairan tawar, berdasarkan tipe alirannya dibedakan menjadi dua, yakni perairan tergenang (lentik) dan perairan mengalir (lotik). Klasifikasi ekologis organisme air tawar adalah:
Sebagaimana yang dilangsir pada laman http://www.zonabmi.org/ menjelaskan bahwa pada habitat perairan merupakan tempat atau lingkungan perairan dimana suatu biota perairan akan hidup di dalamnya. Jika tempat tinggal biota perairan tersebut terganggu maka biota tersebut akan terganggu pula. Jika habitatnya terganggu, pilihan bagi biota tersebut adalah mencari tempat yang baru atau tetap bertahan dengan kondisi yang minimal. Kondisi habitat perairan ini ditentukan oleh kualitasnya. Kualitas habitat perairan yang baik bagi biota perairan adalah kondisi lingkungan perairan dimana biota laut dapat hidup dengan optimal sesuai dengan toleransi batasan hidupnya untuk menyesuaikan diri. Toleransi ini berbeda-beda untuk tiap organisme, sebagai contoh biota tertentu akan hidup optimal pada suhu 25 – 27°C, tetapi pada biota lainnya membutuhkan 23 – 25°C. Keadaan ini berlaku pula untuk parameter lainnya.
Oleh karena itu, dalam penentuan kualitas habitat perairan perlu dilakukan identifikasi biota yang hidup di habitatnya dan penentuan nilai toleransi parameter fisik, kimia dan biologi dari masing-masing biota. Skenario pemodelan perlu dibangun berdasarkan parameter-parameter tersebut dan mensimulasikannya untuk mengetahui perubahan yang akan terjadi di dalam habitat dan dampaknya terhadap biota yang ada.
Bagaimanakah kondisi habitat perairan di daerah tempat tinggalmu? Apakah parameter fisika-kimia air dan biologi telah memenuhi kelangsungan hidup biotanya? Perlukah anda menyelidikinya? Sebelum anda melakukan hal tersebut cobalah anda mengeksplorasi beberapa sumber informasi berikut ini secara selengkapnya.
Para mahasiswa yang budiman, setelah anda melakukan kajian serta analisis pada beberapa artikel dan sumber belajar di atas, maka selanjutnya lakukanlah identifikasi masalah dan menetapkan hipotesis masalah yang hendak anda teliti di lapangan. Dalam menetapkan hipotesis dan identifikasi masalah tersebut, anda dapat mendalaminya dengan membahas hal-hal yang menjadi aspek penentu kualitas habitat perairan berdasarkan beberapa penelitian terdahulu dan selanjutnya anda mengaitkan parameter kualitas tersebut pada kondisi langsung di lapangan terutama wilayah habitat perairan di sekitar daerah atau wilayah tempat tinggal anda. Hasil identifikasi masalah dan hipotesis yang anda temukan ditulis dengan mengikuti format berikut ini.
erdasarkan identifikasi masalah dan hipotesis yang telah anda buat, maka selanjutnya lakukanlah pengumpulan data melalui praktikum lapangan di daerah sekitar tempat tinggal anda terkait parameter fisika-kimia dan biologi habitat perairan dengan menerapkan beragam metode; pengamatan, wawancara
dengan narasumber, melakukan percobaan, pengukuran sendiri dan sebagainya. Adapun kerangka protokol praktikum lapangan yang hendak anda lakukan dapat mengikuti dengan ketentuan berikut ini.Selain beberapa ketentuan di atas, berikut adalah buku panduan praktikum khususnya pada lingkup ekologi perairan. Buku ini dapat membantu anda untuk melakukan pengumpulan data di lapangan.
Pada fase selanjutnya ini, anda akan melakukan aktivitas belajar berupa kegiatan mengolah data dan informasi yang telah anda peroleh dari praktikum lapangan baik melalui wawancara, observasi, pengamatan, percobaan, pengukuran dan sebagainya untuk kemudian anda dapat menafsirkan hasil-hasil praktek lapangan yang telah anda lakukan. Kegiatan selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing. Selanjutnya pada tahap akhir aktivitas belajar mahasiswa adalah melakukan proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.
Selanjutnya pada kegiatan awal pada fase penemuan adalah melakukan pengolahan data yang telah anda peroleh dari kegiatan praktikum lapangan. Semua data yang diperoleh dapat secara langsung diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu. Dalam proses ini dapat anda menggunkan tabulasi data menggunakan aplikasi ecxel dan SPSS. Dengan menggunakan cara ini, tentunya akan mempermudah anda dalam menyajikan data dan juga akan memberikan kemudahan pembaca untuk memahaminya. Adapun contoh sajian data yang lengkap dapat anda download pada laman berikut ini.
Pada tahap ini anda akan melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan diawal dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing. Proses verification ini bertujuan agar proses belajar anda akan berjalan dengan baik dan kreatif untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang dijumpai dalam praktikum lapangan. Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak. Agar proses verifikasi ini dapat menguatkan pembuktian hipotesis anda, maka dapat menggunakan beberapa referensi berikut ini sehingga anda dapat mengetahui status ekologi habitat perairan dengan mudah sebagaimana yang sedang anda teliti pada praktikum lapangan.Sebagai pelengkap dalam mengverifikasi semua temuan anda, maka beberapa sumber bacaan ini dapat anda gunakan untuk menguatkan pembuktian hipotesis anda. Untuk selengkapnya dapat anda download disini.
Para mahasiswa yang sama berbahagia semoga anda tetap terus bersemangat untuk belajar. Pada tahapan akhir fase belajar anda ini tibalah pada kegiatan menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan suatu prinsip umum dari identifikasi masalah dan hipotesis yang berhasil anda verifikasi melalui beberapa pembuktian. Dalam mengemas hasil generalisasi penemuan anda terkait status ekologi habitat perairan di wilayah daerah tempat tinggal anda, maka sajikanlah temuan-temuan anda tersebut kedalam sebuah Poster Ilmiah Hasil Praktikum Lapangan yang menarik dan dapat di publikasikan kepada hak layak umum untuk dapat digunakan sebagai inventarisasi data penting. Adapun ulasan tentang poster dimaksud dapat anda lihat disini.
Pada bagian akhir ini disajikan beberapa kegiatan belajar sebagai berikut;
Rangkaian belajar melalui fase eksplorasi dan penemuan telah anda lewati dalam melakukan pengukuran langsung parameter status ekologi pada suatu habitat perairan. Selanjutnya buatlah laporan akhir dengan mengikuti format berikut ini. Kapasitas file laporan yang anda buat sebesar 2Mb dalam bentuk PDF diunggah pada menu Laporan Akhir
Para mahasiswa yang budiman, tibalah anda di penghujung aktivitas belajar pada topik ini. Oleh karena itu, untuk mengetahui serangkaian ketercapaian pengetahuan yang telah anda peroleh maka pada sesi ini kerjakanlah soal latihan berikut dengan baik dan tepat.
Pada pembahasan kali ini, memfokuskan anda pada pengujian tingkat toksik suatu bahan terhadap biota perairan seperti jenis ikan. Untuk dapat mengetahui tingkat toksik tersebut, maka serangkaian uji atau percobaan akan anda jalankan. Dalam percobaan ini, menerapkan bahan toksik dari limbah rumah tangga berupa deterjen. Perlakuan ini diberikan untuk mengetahui tingkat mortalitas ikan atau hewan uji dari toksik suatu bahan yang biasanya dinyatakan dengan Lethal Dosage-50 (LD50) untuk mengukur besarnya dosisi atau konsentrasi sehingga dapat membunuh 50% hewan uji. Bila suatu zat yang mempunyai waktu paruh biologi yang sangat tinggi diberikan pada organisme dalam jangka waktu yang lama dengan sendirinya dapat terjadi akumulasi dalam organisme pada konsentrasi yang rendah, ini terjadi terutama pada zat yang lipofil dan sulit dibiotranformasi seperti DDT, aldrin, dieldrin, atau turunan difenil terklorinasi.
Capaian Pembelajaran Matakuliah:
Mahasiswa
mampu menjelaskan pertumbuhan populasi suatu
habitat organisme perairan
Capaian Praktikum Lapangan:
Mahasiswa dapat menguraikan tentang derajat toksisitas limbah rumah tangga terhadap habitat perairan yang dimanefestasikan sebagai LC50 – 96 jam.
Pada fase ini merupakan tahapan aktivitas belajar anda untuk memulai merespon berbagai fenomena permasalahan dengan melakukan observasi langsung di lapangan, menyelidiki kemungkinan terjadinya pencemaran air limbah rumah tangga (deterjen) yang berdampak pada kelangsungan hidup biota perairan khususnya jenis ikan di daerah pesisir tempat tinggal anda dan juga anda dapat melakukan analisis berbagai sumber referensi, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Setelah anda membaca berbagai referensi dan melakukan observasi di lapangan maka langkah selanjutya adalah menetapkan permasalahan dan hipotesis yang hendak anda teliti. Dalam menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis tersebut, maka kegiatan selanjutnya melakukan pengumpulan data dengan cara; pengamatan, melakukan percobaan atau riset, pengukuran sendiri dan sebagainya.
Toksisitas merupakam level merusaknya suatu bahan atau zat jika dipaparkan terhadap organisme. Toksisitas dapat berdampak terhadap semua organisme, seperti biota perairan. Umumnya ada tiga jenis zat beracun, yaitu kimia, biologi, dan fisika. Zat beracun kimiawi: merkuri, asbestos, asam hidrofluorat, dan gas klorin, serta zat-zat organik seperti metil alkohol, sebagian besar obat-obatan, dan racun dari makhluk hidup. Zat beracun biologis: bakteri dan virus. Zat beracun fisik: debu batu bara dan serat asbestos yang dapat mematikan jika dihirup. Oleh karena itu, faktor-faktor yang mempengaruhi toksisitas tersebut terdiri dari faktor yang berhubungan dengan bahan pencemar (fisika-kimia) dan faktor yang berhubungan dengan organisme (biotik). Namun faktor lain yang dapat mempengaruhi toksisitas yaitu interaksi antar bahan pencemar. Pada organisme perairan sering terpapar oleh bahan pencemar yang bermacam-macam bahan pencemar yang saling berinteraksi. Sebab bahan pencemar dapat bersifat sinergis maupun antagonis, tergantung pada karakter fisika-kimia bahan pencemar dan kondisi fisiologis organisme yang terpapar. Sehingga pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi toksisitas pada habitat perairan sangat berguna dalam upaya untuk pemantauan dan pengendalian pencemaran di lingkungan pesisir dan lautan. Salah satu bahan yang dapat mengurangi kualitas lingkungan perairan menjadi tercemar adalah akumulasi limbah rumah tangga berupa deterjen yang berlebihan terdapat pada habitat perairan.
Adapun garis-garis besar pencemaran air yang berujung pada terjadinya toksisitas pada habitat perairan dapat anda simak pada slide berikut ini. Akibat dari limbah deterjen ini tentunya akan sangat mempengaruhi kelangsungan hidup biota perairan misalnya populasi ikan yang terdapat habitat tersebut. Bagaimanakah efek toksit limbah deterjen terhadap keberlangsungan hidup ikan di habitat perairan daerah anda ? Toksitas dari pengaruh limbah deterjen dapat bersifat tunggal dan ada yang campuran. Bagaimana hal tersebut berpengaruh terhadap biota perairan khususnya kelompok ikan ? Ada baiknya anda membaca ulasan beberapa artikel berikut selengkapnya.
Para mahasiswa yang budiman, setelah anda melakukan kajian serta analisis pada beberapa artikel dan sumber belajar di atas, maka selanjutnya lakukanlah identifikasi masalah dan menetapkan hipotesis masalah yang hendak anda teliti di lapangan. Dalam menetapkan hipotesis dan identifikasi masalah tersebut, anda dapat mendalaminya dengan melakukan observasi langsung di lapangan khususnya perairan di sekitar daerah tempat tinggal anda, dengan menyelidiki ada tidaknya volume pencemaran air limbah rumah tangga dalam hal ini limbah deterjen dan juga menyelidiki populasi jenis-jenis ikan apa saja yang menjadi khas di habitat tersebut. Hasil temuan awal ini, cobalah anda kaitkan dengan artikel hasil-hasil penelitian sebelumnya. Dengan demikian anda akan memperoleh rumusan masalah yang konfrehensif. Hasil identifikasi masalah dan hipotesis yang anda temukan ditulis dengan mengikuti format berikut ini.
Berdasarkan hasil identifikasi masalah dan hipotesis yang telah anda buat sebelumnya, jika kemudian anda dalam observasi awal di lapangan menemukan dampak atau efek toksik limbah deterjen terhadap kelangsungan populasi biota perairan khususnya pada jenis ikan. Maka selanjutnya lakukanlah pengumpulan data melalui pengujian efek toksik limbah deterjen terhadap salah satu jenis ikan yang banyak terdampak pencemaran tersebut dan menentukan nilai LC50 dari limbah deterjen limbah rumah tangga. Pengujian ini dapat dilakukan melalui percobaan berskala laboratorium dengan menerapkan beragam metode; pengamatan, wawancara
dengan narasumber, melakukan percobaan, pengukuran sendiri dan sebagainya. Adapun kerangka protokol percobaan yang hendak anda kerjakan dapat mengikuti dengan beberapa ketentuan berikut ini.Pada fase selanjutnya ini, anda akan melakukan aktivitas belajar berupa kegiatan mengolah data dan informasi yang telah anda peroleh dari praktikum lapangan baik melalui wawancara, observasi, pengamatan, percobaan, pengukuran dan sebagainya untuk kemudian anda dapat menafsirkan hasil-hasil praktek lapangan yang telah anda lakukan. Kegiatan selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing. Selanjutnya pada tahap akhir aktivitas belajar mahasiswa adalah melakukan proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.
Selanjutnya pada kegiatan ini anda akan melakukan pengolahan data yang telah anda peroleh dari kegiatan pengujian sampel di laboratorium. Semua data yang diperoleh dapat secara langsung diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu. Dalam proses ini dapat anda menggunkan tabulasi data menggunakan aplikasi ecxel dan SPSS. Dengan menggunakan cara ini, tentunya akan mempermudah anda dalam menyajikan data dan juga akan memberikan kemudahan pembaca untuk memahaminya. Adapun mekanisme pengolahan dan analisis data hasil pengujian di laboratorium dapat anda ikuti dengan beberapa tehnik sebagai berikut ini.
Pada tahap ini anda akan melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan diawal dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing. Proses verification ini bertujuan agar proses belajar anda akan berjalan dengan baik dan kreatif untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang dijumpai dalam praktikum lapangan. Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak. Agar proses verifikasi ini dapat menguatkan pembuktian hipotesis anda, maka dapat menggunakan beberapa referensi berikut ini sehingga anda dapat dapat menguraikan tentang derajat toksisitas deterjen terhadap ikan uji yang dimanefestasikan sebagai LC50 – 96 jam dengan mudah sebagaimana yang sedang anda teliti pada pengujian sampel lapangan di laboratorium.Sebagai pelengkap dalam mengverifikasi semua temuan anda, maka beberapa sumber bacaan ini dapat anda gunakan untuk menguatkan pembuktian hipotesis anda. Untuk selengkapnya dapat anda download disini.
Para mahasiswa yang sama berbahagia semoga anda tetap terus bersemangat untuk belajar. Pada tahapan akhir fase belajar anda ini tibalah pada kegiatan menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan suatu prinsip umum dari identifikasi masalah dan hipotesis yang berhasil anda verifikasi melalui beberapa pembuktian. Dalam mengemas hasil generalisasi penemuan anda terkait status ekologi habitat perairan di wilayah daerah tempat tinggal anda, maka sajikanlah temuan-temuan anda tersebut kedalam sebuah Poster Ilmiah Hasil Praktikum Lapangan yang menarik dan dapat di publikasikan kepada hak layak umum untuk dapat digunakan sebagai inventarisasi data penting. Adapun ulasan tentang poster dimaksud dapat anda lihat disini.
Pada bagian akhir ini, anda disajikan beberapa kegaiatan belajar yaitu;
Bacalah rangkuman materi topik ini sebagai pelengkap dari keseluruhan rangkaian penemuan anda, berikut selengkapnya...
Selanjutnya buatlah laporan akhir dengan mengikuti format berikut ini. Kapasitas file laporan yang anda buat sebesar 2Mb dalam bentuk PDF diunggah pada menu Laporan Akhir
Selamat, anda telah berhasil menyelesaikan kegiatan belajar pada topik ini. Untuk mengukur pemahaman anda, silahkan mengerjakan soal latihan berikut ini.
Capaian Pembelajaran Matakuliah:
Mahasiswa
mampu mendeskripsikan faktor-faktor biotik dan abiotik dalam interaksi populasi.
Capaian Praktikum Lapangan:
Mahasiswa
mampu menetukan faktor abiotik daratan (terestrial).
Pada fase ini merupakan tahapan aktivitas belajar anda untuk memulai merespon berbagai fenomena permasalahan dengan membaca, mengamati dan menganalisis berbagai sumber referensi yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah terkait tentang pengukuran faktor lingkungan abiotik terestrial. Penyelidikan ini akan memfokuskan anda untuk mengobservasi ekosistem darat (terestrial) pada hutan hujan tropis yang berada daerah anda dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan. Selanjutya berdasarkan kajian referensi dan hasil observasi awal anda tersebut, maka rumuskanlah permasalahan dan tetapkan hipotesis tentang faktor-faktor abiotik yang mempengaruhi keberlangsungan hidup tumbuhan yang terdapat di ekosistem tersebut. Dalam menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis yang anda rumuskan tersebut, maka kegiatan selanjutnya adalah melakukan pengumpulan data dengan cara; pengamatan, wawancara dengan narasumber, melakukan percobaan atau riset, pengukuran sendiri dan sebagainya.
Para mahasiswa yang budiman, setelah anda melakukan observasi awal di lapangan dan juga mengkaji beberapa artikel dan sumber belajar di atas, maka pada kegiatan ini anda selanjutnya menyusun atau mengidentifikasi masalah dan menetapkan hipotesis yang hendak anda teliti di lapangan. Dalam menetapkan hipotesis dan identifikasi masalah tersebut dapat anda tulis dengan mengikuti format laman ini.
Pada tahap ini anda akan melakukan pengumpulan data secara langsung di lapanga berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis yang telah anda tetapkan. Pengambilan data di lapangan dapat dilakukan melalui beragam metode; pengamatan, wawancara
dengan narasumber, melakukan percobaan, pengukuran sendiri dan sebagainya. Sehingga anda perlu menyiapkan dan memahami beberapa protokol atau prosedur pengambilan data di lapangan dengan beberapa ketentuan berikut ini.Pada fase kedua ini, anda akan melakukan kegiatan mengolah data hasil pengukuran anda di lapangan terkait faktor-faktor lingkungan abiotik terestrial pada ekosistem hutan tropis di daerah anda. Selanjutnya anda akan menafsirkan hasil-hasil temuan anda tersebut dengan melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing. Selanjutnya pada tahap akhir anda melakukan proses menarik kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.
Berdasarkan hasil temuan anda di lapangan terkait faktor lingkungan abiotik terestrial (daratan) pada hutan hujan tropis di wilayah anda. Maka pada kegiatan ini, anda akan melakukan pengolahan data tersebut. Semua data yang diperoleh dapat secara langsung untuk diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, dan dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu. Dalam proses ini dapat anda menggunkan tabulasi data menggunakan aplikasi ecxel dan SPSS. Dengan menggunakan cara ini, tentunya akan mempermudah anda dalam menyajikan data menjadi lebih akurat. Adapun mekanisme pengolahan dan analisis data lapangan dapat anda ikuti dengan beberapa tehnik sebagai berikut ini.
Setelah anda melakukan tabulasi data dan analisis, maka selanjutnya lakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan diawal dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil pengolahan data yang telah anda lakukan. Agar proses verifikasi ini dapat menguatkan pembuktian hipotesis anda, maka dapat menggunakan beberapa referensi berikut ini.
Dalam mengemas kesimpulan hasil penemuan anda terkait pengukuran faktor lingkungan abiotik terestrial (daratan) ekosistem hutan hujan tropis di daerah anda, maka sajikanlah temuan-temuan tersebut kedalam Poster Ilmiah Hasil Praktikum Lapangan yang menarik dapat digunakan sebagai perbendaharaan data. Adapun ulasan lengkap tentang penyusunan poster tersebut anda dapat melihat disini.
Pada bagian akhir topik ini anda disajikan beberapa kegiatan belajar antara lain;
Sajikanlah keseluruhan rangkaian akhir penyelidikan anda dalam topik ini dengan menyusun laporan akhir mengikuti format berikut ini. Kapasitas file laporan yang anda buat sebesar 2Mb dalam bentuk PDF diunggah pada menu Laporan Akhir
Kerjakanlah soal latihan berikut dengan baik sebagai bentuk pengukuran penguasaan anda pada seluruh sajian topik ini.
Tanah merupakan hasil dari proses dekomposisi batuan dan bahan-bahan orgnik. Bentukan padat tanah terdiri atas dua komponen utama yaitu; a) mineral tanah yang terbentuk dari batuan induk dan b) materi organik yang merupakan hasil dekomposisi. Proses dekomposisi batuan dan organik tanah dipengaruhi oleh cuaca, iklim dan organisme yang ada di dalam tanah. Oganisme yang mendiami habitat tanah bergabung dalam kelompok-kelompok yang membentuk suatu sistem integrasi yang disebut komunitas organisme tanah. Komunitas hewan tanah juga merupakan suatu sistem yang berhubungan erat dengan dekomposisi materi organik dan penguraian materi anorganik, sehingga dapat diserap oleh tumbuh-tumbuhan yang berada di daerah tersebut. Jenis organisme yang berada di dalam tanah bermacam-macam, mulai dari tumbuhan rendah sampai tumbuhan tinggi dan juga hewan rendah dan mamalia. Organisme yang berada di dalam tanah membentuk suatu sistem yang saling berkaitan erat dalam pelaksanaan proses dekomposisi daam tanah. Membincangkan tentang organisme tanah maka dalam praktikum ini, anda akan mempelajari lebih luas mengenai komunitas organisme yang mendiami habitat tanah yaitu salah satunya insekta tanah. Dalam kajian ini akan dilengkapi penyelidikan yang mendalam melalui pengamatan di lapangan dan juga perhitungan terkait keanekaragaman, kepadatan, kemelimpahan, similarytas, serta beberapa faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kelangsungan hidup insekta tanah.
Capaian Praktikum Lapangan:
Mahasiswa
mampu melakukan pengamatan serta perhitungan; keanekaragaman, kepadatan,
kemelimpahan, similarytas, dan menentukan faktor-faktor lingkungan yang
mempengaruhi insekta dari beberapa biotop.
Pada fase ini, anda diarahkan untuk mengidentifikasi permasalahan tentang keanekaragaman insekta, kepadatan dan kemelimpahan pada setiap biotop dan menetapkannya kedalam hipotesis penyelidikan. Penyelidikan ini akan memfokuskan anda untuk mengobservasi biota tersebut yang berada di daerah sekitar tempat tinggal atau di areal perkebunan anda serta melakukan kajian literatur yang berkaitan dengan obyek permasalahan. Dalam menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis yang anda rumuskan tersebut, maka kegiatan selanjutnya adalah melakukan pengumpulan data dengan cara; pengamatan, wawancara dengan narasumber, melakukan percobaan atau riset, pengukuran sendiri dan sebagainya.
Insekta tanah merupakan salah satu contoh dari fauna tanah yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesuburan tanah hutan. Insekta tanah tersebut memakan bahan organik yang membusuk, lalu mengubahnya menjadi zat-zat yang sederhana sebagai nutrisi bagi tumbuhan di atasnya. Selain itu insekta tanah memperbaiki sifat fisik tanah dan menambah kandungan bahan organiknya. Pembahasan mengenai point penting tentang insekta dapat anda pelajari melalui slide video berikut ini;
Keberadaan insekta tanah di hutan dipengaruhi oleh struktur tanah, kelembaban tanah, suhu tanah, cahaya dan tata udara (Rahmawaty, 2004). Beberapa faktor demikian tentunya dapat mempengaruhi keanekaragaman, kepadatan dan kemelimpahan insekta. Keberadaan fauna tanah ini memiliki pengaruh terhadap kesuburan tanah bagi kelangsungan hidup jenis tumbuhan. Bagaimanakah keterkaitan faktor-faktor lingkungan yang berhubungan dengan keanekaragaman komunitas insekta tanah ? Keanekaragaman, kepadatan dan kemelimpahan insekta tanah menjadi indikator kesesuaian antara faktor lingkungan dengan fauna tersebut. Hal ini perlu menjadi kajian penyelidikan anda. Oleh karena itu perlu anda mendalaminya lebih jauh dengan mengkaji beberapa artikel berikut ini selengkapnya.
Berdasarkan hasil observasi dan studi referensi yang telah anda lakukan. Selanjutnya pada tahap belajar kali ini adalah menetapkan rumusan masalah dan hipotesis penyelidikan dengan mengikuti format pada laman ini.
Pada tahap ini, lakukanlah pengumpulan data secara langsung di lapangan berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis yang telah anda tetapkan. Dalam melakukan pengambilan data di lapangan, perlu anda memahami dan mengikuti beberapa protokol atau prosedur pengambilan data di lapangan sebagaimana ketentuan berikut ini.Pada fase ini anda akan mengolah data hasil pengamatan di lapangan terkait keanekaragaman fauna tanah. Selanjutnya data tersebut diperiksa secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan sebelumnya. Sehingga pada tahap akhir anda akan melakukan proses penarikan kesimpulan sebagai prinsip umum dengan memperhatikan hasil verifikasi.
Berdasarkan data yang anda temukan di lapangan,
maka selanjutnya lakukanlah proses pengolahan data untuk membuktikan hipotesis
yang telah anda rumuskan. Adapun mekanisme pengolahan tersebut memfokuskan pada
analisis indeks keanekaragaman, kepadatan populasi
dan indeks kemelimpahan fauna tanah khusnya insekta. Secara rinci proses
pengolahan data dimaksud dapat anda ikuti beberapa tehnik berikut ini.
Pada tahap ini anda akan melakukan verifikasi hasil pengolahan data temuan dari lapangan dengan menggunakan beberapa referensi yang akan menguatkan pembuktian hipotesis anda. Berikut selengkapnya.
Dalam mengemas kesimpulan hasil penemuan anda terkait keanekaragaman, kepadatan dan kemelimpahan insekta di areal perkebunan daerah anda, maka sajikanlah temuan-temuan tersebut kedalam sebuah Poster Ilmiah Hasil Praktikum Lapangan yang menarik dapat digunakan sebagai perbendaharaan data. Adapun ulasan lengkap tentang penyusunan poster tersebut anda dapat melihat disini.
Kegiatan belajar pada bagian akhir topik ini yaitu;
Selanjutnya buatlah laporan akhir dengan mengikuti kaidah penulisan laporan berikut ini. Perlu menjadi bahan perhatian bahwa kapasitas file laporan yang anda buat sebesar 2Mb dalam bentuk PDF diunggah pada menu Laporan Akhir
Selamat, anda telah berhasil menyelesaikan rangkaian kegiatan belajar pada topik ini. Sehingga untuk mengukur pemahaman anda, cobalah kerjakan soal latihan berikut ini.
Cacing tanah sangat banyak jenisnya. Di Indonesia, cacing tanah sebagian besar tergolong dalam famili Megascopecidae, terutama dari genus Pheretima. Tetapi dari beberapa hasil penelitian terungkap pula bahwa caing tanah yang luas penyebarannya di Indonesia adalah dari jenis Pontoscolex corethrurus. Kepadatan populasi cacing tanah sangat bergantung pada faktor fisika-kimia tanah dan tersedianya makanan yang cukup baginya. Pada tanah yang berbeda faktor fisika kimianya tentu kepadatan populasi cacing tanahnya juga berbeda. Demikian juga, jenis tumbuh-tumbuhan yang tumbuh pada suatu daerah sangat menentukan jenis cacing tanah dan kepadatan populasinya di daerah tersebut. Pada topik ini anda akan membandingkan kepadatan populasi cacing tanah di beberapa lokasi yang tidak sama vegetasinya dan di perkirakan jenis dan kepadatan populasi cacing tanah di lokasi-lokasi tersebut tidak akan sama pula. Penyelidikan anda terkait cacing tanah akan di lakukan di sekitar tempat tinggal anda, yaitu pada tanah yang banyak di tumbuhi rerumputan dan semak belukar.
Capaian Praktikum Lapangan:
Mahasiswa
mampu menguraikan penyebaran dan kemelimpahan populasi cacing
tanah.
Pada fase ini, anda diarahkan untuk mengidentifikasi permasalahan tentang kepadatan populasi cacing tanah dan menetapkannya kedalam hipotesis penyelidikan. Penyelidikan ini akan memfokuskan anda untuk mengobservasi biota tersebut yang berada di daerah sekitar tempat tinggal atau di areal perkebunan anda serta melakukan kajian literatur yang berkaitan dengan obyek permasalahan. Dalam menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis yang anda rumuskan tersebut, maka kegiatan selanjutnya adalah melakukan pengumpulan data dengan cara; pengamatan, wawancara dengan narasumber, melakukan percobaan atau riset, pengukuran sendiri dan sebagainya.
Simaklah video pengantar berikut dengan baik, dalam video ini menerangkan bagaimana peran cacing tanah sebagai pengkondisi kesuburan tanah. Sebab cacing tanah dapat berperan sebagai pendaur ulang semua sampah organik dan melepaskan semua unsur hara itu kembali ke tanah untuk digunakan oleh tanaman.
Sumber: Youtube Chanel BBC
Walaupun cacing tanah merupakan salah satu fauna tanah yang memiliki peran penting terhadap perbaikan kesuburan tanah melalui pembentukan humus. Akan tetapi, cacing tanah merupakan hewan tanah yang memiliki toleransi berbeda pada kondisi habitatnya (Ningrum dkk, 2014). Cacing tanah sangat sensitif terhadap gangguan lingkungan terutama bahan agrokimia seperti pestisida. Selain itu, adanya perubahan kondisi habitat cacing tanah bersumber dari kegiatan industri dan kegiatan rumah tangga yang menghasilkan limbah. Gangguan lingkungan demikian menyebabkan tanah menjadi tercemar, sehingga dapat mempengaruhi kepadatan populasi cacing tanah. Berikut adalah point-point penting penyebab terjadinya kerusakan tanah.
Dari uraian singkat slide di atas, bahwa pencemaran tanah atau kerusakan tanah dapat berdampak pada aspek ekosistem makhluk hidup penghuni tanah seperti cacing. Dengan demikian, apakah kepadatan populasi cacing tanah selalu sama pada setiap habitat kondisi lingkungan yang ekstrim ? Pertanyaan ini dapatlah anda jawab setelah anda melakukan observasi langsung di lapangan dan membaca berbagai referensi terkait. Oleh karena itu perlu anda mendalami dan menyelidiki lebih jauh faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan populasi cacing tanah dengan mengkaji beberapa artikel berikut ini baca selengkapnya.
Berdasarkan hasil observasi dan studi referensi yang telah anda lakukan. Selanjutnya pada tahap belajar kali ini adalah menetapkan rumusan masalah dan hipotesis penyelidikan dengan mengikuti format pada laman ini.
Rumusan masalah dan hipotesis yang telah anda susun adalah merupakan acuan penting anda dalam tahapan ini untuk melakukan pengumpulan data. Pada tahap ini, lakukanlah pengumpulan data secara langsung di lapangan tentang dinamikan kepadatan populasi cacing tanah. Dalam melakukan pengambilan data di lapangan, perlu anda memahami dan mengikuti beberapa protokol atau prosedur pengambilan data di lapangan sebagaimana ketentuan berikut ini.Pada fase ini seluruh data lapangan terkait dinamika populasi cacing tanah akan anda olah berdasarkan pendekatan tertentu. Selanjutnya data tersebut diperiksa secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan sebelumnya. Sehingga pada tahap akhir anda akan melakukan proses penarikan kesimpulan sebagai prinsip umum dengan memperhatikan hasil verifikasi.
Dalam menetapkan nilai dinamikan kepadatan populasi cacing tanah hasil temuan anda di lapangan. Selanjutnya anda akan menganalisis dengan menerapkan beberapa teknis proses
pengolahan data yaitu sebagai berikut ini.
Berikut ini anda akan melakukan verifikasi data hasil pengolahan yang anda telah lakukan dengan menggunakan beberapa referensi yang akan menguatkan pembuktian hipotesis anda. Berikut selengkapnya.
Setelah anda melakukan verifikasi data hasil temuan anda di lapangan. Selanjutnya buatlah kesimpulan hasil penemuan anda tersebut terkait kepadatan populasi cacing tanah di areal perkebunan sekitar tempat tinggal anda kedalam sebuah Poster Ilmiah Hasil Praktikum Lapangan yang menarik dapat digunakan sebagai perbendaharaan data hasil temuan anda di lapangan. Adapun ulasan lengkap tentang penyusunan poster tersebut anda dapat membaca disini.
Adapun aktivitas akhir anda pada bagian ini yaitu;
Bacalah dengan cermat uraian singkat rangkuman materi pada topik ini, yang dapat menjadi pengembangan pengetahuan anda terkait bahasan dalam topik ini, selengkapnya...
Laporkanlah keseluruhan rangkaian akhir penyelidikan anda dalam topik ini dengan menyusun laporan akhir dengan mengikuti format berikut ini. Kapasitas file laporan yang anda buat sebesar 2Mb dalam bentuk PDF diunggah pada menu laporan akhir
Kerjakanlah soal latihan ini dengan baik untuk mengetahui ketercapaian anda pada seluruh sajian topik yang telah dipelajari. 
Serangga dapat ditemukan di mana-mana. Kelompok serangga pada dasarnya tidak sulit untuk anda jumpai terutama pada malam hari dengan bantuan cahaya akan sangat mudah anda temukan. Serangga paling banyak dijumpai pada habitat dedaunan. Hal ini, daun merupakan sumber energi yang dapat dimanfaatkan oleh serangga. Akan tetapi hal tersebut justru sangat berdampak buruk pada tumbuhan karna serangga tersebut bersipat sebagai hama perusak. Sehingga tumbuhan tersebut sangat rentan menurunkan produksi buahnya bahkan dapat membuat gugur atau layu secara perlahan bagaian-bagian khusus organ tanaman. Pemahaman terkait indeks keragaman populasi hama serangga perlu anda ketahui. Hal ini dimaksudkan, dengan mengenali keragamannya maka kita dapat menentukan mekanisme pengendaliannya. Tehnik penangkapan serangga sangat beragam tergantung pada maksudnya. Jika akan dibuat daur hidupnya, maka kita harus mengumpulkan mulai dari telur, nympha, larva, pupa hingga serangga dewasa (Imago). Sedangkan jika hendak mengumpulkan serangga terbang, maka kita harus membawa alat jaring yang disautkan atau dijala dan kalau hendak mengumpulkan serangga air, maka kita harus membawa jaring yang ditenggelamkan di air (tentu saja menjadi basah) dan kemudian dikeringkan. Jika hendak menangkap serangga seperti kupu-kupu atau mengumpulkan ulat, pupa dan nympha, maka kita hanya perlu membawa pinset atau penjepit serta tempat yang tertutup rapat. Berbagai tehnik penangkapan serangga tersebut, tentunya perlu anda untuk menguasainya. Oleh karena itu dalam topik ini anda akan mendalaminya secara lebih jauh dengan menerapkan beberapa teknik trapping serangga untuk dapat menentukan indeks keragaman serangga hama tersebut.
Capaian Praktikum Lapangan:
Mahasiswa
mampu menganalisis indeks keragaman populasi serangga hama melalui beberapa teknik
trapping.
Pada fase ini, anda diarahkan untuk melakukan identifikasi masalah terkait indeks keragaman populasi serangga hama melalui beberapa teknik trapping dan menetapkannya kedalam hipotesis penyelidikan. Penyelidikan ini akan memfokuskan anda untuk mengobservasi biota tersebut yang berada di daerah sekitar tempat tinggal atau di areal perkebunan anda serta melakukan kajian literatur yang berkaitan dengan obyek permasalahan. Dalam menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis yang anda rumuskan tersebut, selanjutnya anda akan melakukan pengumpulan data dengan cara; pengamatan, wawancara dengan narasumber, melakukan percobaan atau riset, pengukuran sendiri dan sebagainya.
Mahasiswa yang budiman, mengawali perjumpaan kita pada topik ini anda disajikan sebuah video singkat tentang hama serangga. Pada video tersebut terdapat contoh jenis serangga hama yang dapat merusak bagian-bagian organ tanaman. Perlu anda ketahui bahwa setiap jenis serangga memiliki ciri khas untuk merusak bagian tanaman. Bagaimanakah ciri khas tersebut ? Simaklah video berikut sampai selesai. "Selamat menonton"
Sumber: Youtube Chanel Tabulampot Fruit
Serangga merupakan salah satu bagian dari keragaman hayati. Namun serangga dapat pula menjadi hama yang menimbulkan kerusakan pada tanaman dan menurunkan kualitas maupun kuantitasnya sehingga menimbulkan kerugian ekonomi bagi manusia (Hill, 1997). Oleh karena itu perlu anda mendalaminya lebih jauh melalui penyelidikan terkait indeks keragaman dari serangga hama tersebut. Sebab untuk memeroleh keragaman jenis ini diperlukan kemampuan mengenal dan membedakan jenis. Lebih jauh membahas tentang keragaman dari serangga hama dan bagaimana tehnik pengidentifikasian serta model analisis keragaman tersebut, maka anda dapat mengkajinya melalui beberapa artikel berikut ini baca selengkapnya.
Hasil observasi dan studi referensi yang telah anda lakukan, tentunya akan mendorong anda untuk menetapkan rumusan masalah dan hipotesis penyelidikan selanjutnya dengan mengikuti format pada laman ini.
Pada tahap ini, anda akan melakukan pengumpulan data secara langsung di lapangan tentang indeks keragaman serangga hama. Dalam melakukan pengambilan data di lapangan, acuan dasar anda adalah berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis yang telah anda tetapkan. Selain hal tersebut, metode dan alat pengumpul data menjadi kunci dalam proses pengumpulan data anda. Oleh karena itu, anda perlu memahami dan mengikuti beberapa protokol atau prosedur pengambilan data di lapangan sebagaimana ketentuan berikut ini.Pada fase ini anda akan melakukan pengolahan dan pemeriksaan seluruh data lapangan yang telah anda peroleh terkait indeks keragaman serangga hama. Data tersebut diperiksa secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan sebelumnya. Sehingga pada tahap akhir anda akan melakukan proses penarikan kesimpulan sebagai prinsip umum dengan memperhatikan hasil verifikasi.
Dalam menetapkan nilai indeks keragaman serangga hama hasil temuan anda di lapangan. Anda perlu menganalisisnya dengan menerapkan beberapa teknis proses
pengolahan data yaitu sebagai berikut ini.
Hipotesis dan rumusan masalah yang telah anda proses melalui pengumpulan dan pengolahan data, selanjutnya pada tahap ini anda akan melakukan verifikasi atau pembuktian dengan memadukan beberapa referensi untuk menguatkan argumentasi pembuktian anda. Berikut ini adalah beberapa referensi yang dapat anda gunakan selengkapnya.
Pada tahap belajar anda ini, akan melakukan generalisir penemuan anda berdasarkan data hasil verifikasi kedalam sebuah kesimpulan atas temuan anda di lapangan. Dalam menyajikan kesimpulan tersebut, anda dapat menuangkan dalam sebuah Poster Ilmiah Hasil Praktikum Lapangan yang menarik dan dapat digunakan sebagai perbendaharaan data hasil temuan anda di lapangan. Adapun ulasan lengkap tentang penyusunan poster tersebut anda dapat membaca disini.
Pada bagian penutup ini, anda akan menyelesaikan aktivitas belajar antara lain;
Bacalah uraian singkat rangkuman materi pada topik ini sebagai penguat pemahaman anda dalam menganalisis indeks keragaman populasi serangga hama melalui beberapa teknik trapping. Adapun uraian rangkuman tersebut, berikut baca selengkapnya...
Laporkanlah keseluruhan rangkaian akhir penyelidikan anda dalam topik ini dengan menyusun laporan akhir dengan mengikuti format berikut ini. Kapasitas file laporan yang anda buat sebesar 2Mb dalam bentuk PDF diunggah pada menu laporan akhir
Kerjakanlah soal latihan berikut dengan baik sebagai bentuk pengukuran penguasaan anda pada seluruh sajian topik ini.
Salah satu cara di mana organisme berinteraksi adalah kompetisi atau persaingan. Pada topik ini anda akan mengamati interaksi antara tanaman melalui percobaan dengan menggunakan tanaman berbiji. Pengamatan anda nanti diarahkan kedalam dua percobaan. Pertama anda akan menumbuhkan tanaman dalam dua cara untuk medeteksi efek persaingan dengan tanaman lain, yaitu menumbuhkan sebuah tanaman tunggal dengan kepadatan yang berbeda (jumlah tanaman per pot) dan mengukur ukuran tanaman dengan tujuan untuk memahami dampak persaingan intraspesifik pada populasi tanaman tersebut. Percobaan kedua, anda akan melihat kekuatan relatif antara kompetisi intraspesifik versus persaingan dengan tumbuhan dua spesies tanaman yang berbeda, dengan menumbuhkan dua jenis tanaman dengan kepadatan berbeda dengan proporsi masing-masing spesies dalam pot.
Capaian Praktikum Lapangan:
Mahasiswa
mampu membedakan adanya kompetisi interspesifik dan intraspesifik serta
pengaruhnya terhadap produksi tumbuhan.
Pada fase ini, anda diarahkan untuk melakukan identifikasi masalah terkait kempetisi pada tumbuhan dan menetapkannya kedalam hipotesis penyelidikan. Penyelidikan ini akan memfokuskan anda untuk melakukan percobaan di lapangan berdasarkan hasil observasi awal anda di lapangan serta hasil kajian literatur yang anda lakukan berkaitan dengan obyek permasalahan. Selanjutnya untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis yang telah anda rumuskan. Aktivitas selanjutnya anda akan melakukan pengumpulan data dengan cara; pengamatan, pengukuran melalui percobaan atau riset.
Sebagaimana uraian singkat di awal, bahwa cara berinteraksi mahluk hidup ditandai dengan adanya kompetisi atau persaingan. Kompetisi dapat terjadi pada hewan dan tumbuhan. Kompetisi dikenal ada 2 bentuk kompetisi, yaitu; kompetisi intraspesifik dan kompetisi interspesifik. Apa yg dimaksud kompetisi intraspesifik dan kompetisi interspesifik ? kompetisi intraspesifik adalah persaingan yang terjadi antara organisme atau individu yang memiliki spesies sama. Contoh: sesama singa yang memperebutkan wilayah. Sedangkan kompetisi interspesifik adalah persaingan yang terjadi antara organisme atau individu yang berbeda spesies. Contoh: eceng gondok dan kangkung air yang sama sama tumbuh di air. Penjelasan singkat tentang persaingan tumbuhan, dapat anda simak melalui slide berikut ini.Produk interaksi memiliki interaksi biologi yang negatif. Khususnya pada tumbuhan, persaingan dapat bersipat positif dan negatif. Sehingga yang paling penting adalah pengorganisasian ekosistem. Sebab dalam hal ini dapat bertanggung jawab atas keseimbangan alam dan bertindak sebagai penyeimbang persaingan baik interspesifik dan intraspesifik serta manifestasi negatif kerjasama seperti predasi dan parasitisme. Sebagai contoh misalnya amenalisme tidak dianggap sebagai jenis hubungan yang harmonis, karena satu spesies akan selalu tertindas sedangkan yang kedua akan berkembang secara normal. Oleh karena itu, kajian tentang persaingan khususnya pada tumbuhan perlu anda mendalami dan menyelidikinya lebih jauh bagaimana pola persaingan dapat terjadi pada tumbuhan ? Selain itu, anda perlu menyelidiki pula faktor-faktor yang mempengaruhi persaingan pada tumbuhan. Sebab dengan mengetahui pola interaksinya maka dampaknya kepada tumbuhan tersebut dapat diketahui. Lebih jauh membahas hal tersebut, maka anda dapat mengkajinya melalui beberapa artikel berikut ini baca selengkapnya.
Berdasarkan hasil kajian dan observasi awal anda. Maka pada tahap ini, tetapkanlah rumusan masalah dan hipotesis penyelidikan yang hendak anda selidiki dengan mengikuti format pada laman ini.
Para mahasiswa yang sama berbahagia, pada tahap ini anda akan melanjutkan penyelidikan dengan pengumpulan data secara langsung di lapangan melalui metode percobaan yang berkaitan tentang pola interaksi persaingan suatu tumbuhan. Dalam melakukan pengambilan data percobaan di lapangan, maka acuan dasar anda adalah berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis yang telah anda tetapkan. Selain hal tersebut, metode dan alat pengumpul data menjadi kunci dalam proses pengumpulan data anda. Oleh karena itu, anda perlu memahami dan mengikuti beberapa protokol atau prosedur pengambilan data percobaan di lapangan sebagaimana ketentuan berikut ini.Pada fase ini anda akan mengolah data yang telah diperoleh selama percobaan di lapangan dan selanjutnya melakukan pemeriksaan seluruh data tersebut secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan sebelumnya. Sehingga pada tahap akhir anda akan melakukan proses penarikan kesimpulan sebagai prinsip umum dengan memperhatikan hasil verifikasi.
Berdasarkan data hasil percobaan yang anda dapatkan di lapangan, selanjutnya pada tahap ini anda akan mengolah data tersebut kedalam beberapa pendekatan analisis data. Pengolahan data ini dimaksudkan agar dapat memberikan gambaran secara kuantitatif maupun kualitatif dari seluruh rangkaian percobaan yang telah anda lakukan. Adapun bentuk persamaan pengolahan data dimaksdu yaitu sebagai berikut ini.
Pada tahap ini anda akan melakukan pembuktian hipotesis dan rumusan masalah melalui verifikasi data. Proses verifikasi tersebut dilakukan dengan memadukan beberapa referensi untuk menguatkan argumentasi pembuktian anda. Berikut ini adalah beberapa referensi yang dapat anda gunakan dalam proses verifikasi tersebut selengkapnya.
Setelah anda melakukan verifikasi data hasil temuan anda dalam percobaan ini. Selanjutnya buatlah kesimpulan akhir atas masalah dan pembuktian hipotesis anda. Kesimpulan tersebut dapat anda sajikan ke dalam bentuk Poster Ilmiah Hasil Praktikum Lapangan yang menggambarkan hasil-hasil penemuan anda dalam percobaan tersebut. Adapun ulasan lengkap tentang penyusunan poster ilmiah anda dapat membaca disini.
Mengakhiri aktivitas anda pada topik ini, simaklah beberapa uraian kegiatan berikut ini;
Bacalah uraian singkat rangkuman pada topik ini sebagai penguat pemahaman anda dalam menganalisis pola kempetisi tumbuhan melalui percobaan di lapangan. Adapun uraian rangkuman tersebut, berikut selengkapnya...
Laporkanlah keseluruhan rangkaian akhir penyelidikan anda dalam topik ini dengan menyusun laporan akhir dengan mengikuti format berikut ini. Kapasitas file laporan yang anda buat sebesar 2Mb dalam bentuk PDF diunggah pada menu laporan akhir
Kerjakanlah soal latihan berikut dengan baik dan benar, agar dapat mengetahui pencapaian penguasaan anda pada seluruh sajian topik ini.
Pada topik ini anda akan menerapkan teknik sampling dengan metode kuadrat untuk menganalisis komunitas tumbuhan (vegetasi) dan pengukuran faktor lingkungan pada habitat dengan topograf yang berbeda. Tujuan penerapan ini adalah untuk mempelajari struktur, komposisi, dan distribusi populasi spesies komunitas tumbuhan berupa vegetasi semak, herba, dan rumput pada suatu habitat ekosistem. Struktur dan komposisi vegetasi ini diteliti dengan membadingkan tegakan (stand) pada lokasi habitat yang berbeda. Perbandingan lokasi habitat, misalnya membandingkan habitat vegetasi di bawah kanopi pohon (lapisan berbeda) dan herba tanpa kanopi di sekitar areal ekosistem hutan hujan tropis daerah anda. Saudara juga belajar menerapkan dan membandinakan rumus indeks diversitas Shannon-Wiener dan indeks diversitas Simpson untuk mempelajari keanekaragaman spesies pada habitat yang dikaji.
Capaian Praktikum Lapangan:
Mahasiswa
mampu melakukan pengukuran struktur vegetasi, komposisi, dan distribusi
populasi spesies komunitas tumbuhan pada habitat dengan menerapkan teknik
sampling metode kuadrat.
Pada fase ini, anda diarahkan untuk melakukan identifikasi permasalahan terkait penyebaran vegetasi semak, herba dan pohon pada suatu tegakan dan menetapkannya kedalam hipotesis penyelidikan. Penyelidikan ini dilaksanakan langsung di lapangan yaitu pada ekosistem hutan hujan tropis yang berada di daerah anda atau areal perkembunan terdekat. Dalam menetapkan rumusan masalah dan hipotesis, dapat anda lakukan melalui hasil observasi awal di lapangan serta mengkaji beberapa literatur yang relevan. Sehingga untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis tersebut yang telah anda rumuskan. Maka aktivitas selanjutnya anda akan melakukan pengumpulan data dengan cara; pengamatan, pengukuran melalui riset langsung di lapangan.
Analisis vegetasi pada tumbuhan merupakan bagian untuk mengetahui seberapa besar sebaran berbagai macam spesies dalam suatu area. Jika kita melakukan pengamatan langsung, maka dapat kita melihat adanya vegetasi dominan pada suatu ekosistem. Akan tetapi perlu analisis yang tepat untuk mengetahui besarnya persentase dari vegetasi dominan tersebut. Selain itu, analisis vegetasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara vegetasi dengan komunitas lainnya yang terdapat pada satu area tertentu. Hasil akhir dari analisa vegetasi, antara lain diketahuinya kepadatan dan frekuensi serta dominasi dari organisme penyusun komunitas melalui data dalam bentuk grafik. Sehingga analisis vegetasi merupakan suatu metode untuk mengetahui persebaran spesies pada area tertentu, serta hubungan antara spesies dengan komunitas lainnya. Metode kuadrat merupakan metode yang sering sekali digunakan dalam menganalisis vegetasi suatu tumbuhan. Penjelasan singkat terkait analisis vegetasi teknik sampling kuadrat dapat anda menyimaknya melalui slide berikut ini.Vegetasi tumbuhan terbagi menjadi dua jenis yaitu, vegetasi tumbuhan yang bernaung dan vegetai tumbuhan terbuka. Untuk menganalisis satatu vegetasi dibutuhkan atau diperlukan data-data tentang jenis spesies tumbuhan untuk menentukan indeks nilai penting dari komunitas yang di teliti tersebut. Indeks nilai penting tersebut adalah frekuensi dan densitas (kerapatan) dengan menggunakan metode penelitian Quadrat Sampling (sampel kuadrat). Metode ini merupakan metode yang serba guna, akan tetapi metode ini juga menghabiskan waktu banyak sekali (time consuming). Kuadrat adalah luas pada suatu habitat dalam berbagai bentuk yang dapat membatasi vegetasi. Sehingga penutupan vegetasi di area tersebut dapat dihitung dan luas vegetasi pada habitat yang dikaji dapat diestimasi (diperkirakan). Walaupun istilah kuadrat mencerminkan area empat persegi, akan tetapi kuadrat dapat mempunyai berbagai bentuk, misalnya empat persegi panjang, bulat atau segi tiga. Bentuk-bentuk ini sangat penting, karena memudahkan dan mengefisiensikan sampling (pencuplikan) data. Bentuk kuadrat yang bulat dapat digunakan ketika mencuplik vegetasi akuatik di zona litoral danau atau di ekosistem padang lamun. Bentuk yang paling sering sekali digunakan adalah kuadrat dengan panjang keempat sisinya sama (empat persegi). Akan tetapi berdasarkan beberapa penelitian antara bentuk empat persegi panjang dengan kuadrat sama sisi yang mempunyai luas yang sama, ternyata bentuk empat persegi panjang akan memberikan data yang lebih akurat. Hal ini menjadi perhatian anda, untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait Bagaimanakah menerapkan metode kuadrat untuk menganalisis vegetasi tumbuhan yang bernaung dan vegetai tumbuhan terbuka? Lebih jauh membahas hal tersebut, anda dapat mengkajinya melalui beberapa artikel berikut ini baca selengkapnya.
Sebelum anda melakukan pengamatan langsung di lapangan. Maka pada tahap ini, terlebih dahulu anda merumuskan masalah dan hipotesis yang hendak anda selidiki. Selengkapnya berikut adalah format identifikasi masalah dan hipotesis yang dapat anda gunakan sebagaimana pada laman ini.
Tibalah anda pada tahap ini untuk melakukan pengumpulan data terkait analisis vegetasi tumbuhan pada beberapa tegakan dengan metode kuadrat. Dalam melakukan pengamatan atau pengambilan data di lapangan, maka yang menjadi acuan dasar anda adalah berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis yang telah anda tetapkan. Selain hal tersebut, metode dan alat pengumpul data menjadi kunci dalam proses pengumpulan data anda. Oleh karena itu, anda perlu memahami dan mengikuti beberapa protokol atau prosedur pengambilan data di lapangan sebagaimana ketentuan berikut ini.Kegiatan belajar selanjutnya pada fase ini adalah anda akan mengolah data yang telah diperoleh selama pengamatan di lapangan. Selanjutnya seluruh data tersebut diperiksa secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan sebelumnya. Sehingga pada akhirnya anda dapat menarik kesimpulan sebagai prinsip umum dengan memperhatikan hasil verifikasi.
Sebagai fokus anda dalam penyelidikan ini adalah menganalisis vegetasi tumbuhan pada beberapa kuadrat pengamatan. Hasil pengamatan anda tersebut akan diperoleh beberapa data dari lapangan yang selanjutnya pada tahap ini anda akan mengolah data tersebut kedalam beberapa pendekatan analisis data. Pengolahan data ini dimaksudkan agar dapat memberikan gambaran secara lengkap dari seluruh rangkaian pengamatan yang telah anda lakukan. Adapun bentuk pengolahan atau analisis data yang digunakan yaitu sebagai berikut ini.
Pengolahan data anda terkait analisis vegetasi tumbuhan terletak pada nilai frekuensi dan kerapatan suatu jenis tumbuhan yang terdapat pada plot sampling anda. Oleh karena itu, pada tahap ini lakukanlah pembuktian hipotesis anda dengan melakukan verifikasi data. Proses verifikasi tersebut dapat anda lakukan dengan memadukan beberapa referensi untuk menjadi rujukan pembuktian anda. Berikut ini adalah beberapa referensi yang dapat anda gunakan dalam proses verifikasi tersebut baca selengkapnya.
Pada tahap ini anda selanjutnya akan menyusun kesimpulan akhir atas dasar verifikasi atau pengecekan data yang telah anda lakukan sebelumnya. Kesimpulan tersebut dapat anda sajikan ke dalam bentuk Poster Ilmiah Hasil Praktikum Lapangan yang menggambarkan hasil temuan anda dalam percobaan tersebut. Adapun ulasan lengkap tentang penyusunan poster ilmiah anda dapat membaca disini selengkapnya.
Untuk mengakhiri aktivitas anda pada topik ini:
Bacalah uraian singkat rangkuman pada topik ini sebagai penguat pemahaman anda dalam menganalisis vegetasi tumbuhan melalui metode kuadrat pada pengamatan langsung di lapangan. Adapun uraian rangkuman tersebut, berikut selengkapnya...
Laporkanlah keseluruhan rangkaian akhir penyelidikan anda dalam topik ini dengan menyusun laporan akhir dengan mengikuti format berikut ini. Kapasitas file laporan yang anda buat sebesar 2Mb dalam bentuk PDF diunggah pada menu laporan akhir
Kerjakanlah soal latihan ini dengan baik agar anda dapat mengetahui ketercapaian penguasaan anda pada seluruh sajian topik praktikum ini.
Pada topik ini anda akan menganalisis suatu vegetasi tumbuhan dengan metode releve klasifikasi Braun Blanquet dan juga melakukan pengukuran faktor lingkungan pada suatu habitat dengan topograf yang berbeda. Tujuan yang hendak anda beroleh pada topik ini yaitu anda mampu menguasai struktur vegetasi dan distribusinya pada beberapa stand yang dipilih pada suatu habitat yang diamati, misalnya pada habitat tumbuhan di lingkungan perkebunan atau area vegetasi tumbuhan di kampus anda.
Capaian Praktikum Lapangan:
Mahasiswa
mampu melakukan analisis vegetasi dan distribusinya pada beberapa stand habitat
tertentu dengan menerapkan metode releve,
klasifikasi Brau Blanquet.
Pada fase ini, anda akan melakukan praktek tentang analisis vegetasi suatu komunitas tumbuhan dengan metode releve klasifikasi Braun Blanquet. Sehingga di awal fase ini anda perlu melakukan identifikasi permasalahan terlebih dahulu dan menetapkannya kedalam hipotesis penyelidikan. Penyelidikan ini dilaksanakan langsung di lapangan yaitu pada ekosistem hutan hujan tropis yang berada di daerah anda atau areal perkembunan terdekat atau anda juga dapat mengamati suatu habitat tumbuhan yang terdapat di lingkungan kampus anda. Dalam menetapkan rumusan masalah dan hipotesis, dapat anda lakukan melalui hasil observasi awal di lapangan serta mengkaji beberapa literatur yang relevan. Sehingga untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis tersebut yang telah anda rumuskan. Maka aktivitas selanjutnya anda akan melakukan pengumpulan data dengan cara; pengamatan, pengukuran melalui riset langsung di lapangan.
Metode releve dikembangkan oleh Josias Braun Blanquet. Metode ini banyak digunakan di Eropa untuk analisis vegetasi dan distribusi suatu habitat tumbuhan. Metode sampling dan klasifikasi komunitas tumbuhannya disebut juga releve, atau klasifikasi Braun Blanquet. Konsep dari metode ini berdasarkan paradigma bahwa hadirnya suatu tipe komunitas pada suatu habitat, tipe komnitas tersebut juga akan ditemukan kembali pada tipe habitat yang sama di tempat yang lain. Penerapan sampling metode ini sangat subyektif. Tahapannya yaitu memilih habitat yang akan diteliti, kemudian dipilih sejumlah stand (tegakan) vegetasi yang akan diteliti. Setelah itu ditentukan luas area minimal. Area minimal adalah luas area yang terkecil yang mempunyai komunitas spesies representatif sebagai wakil data vegetasi yang akan dicuplik pada stand yang diteliti. Luas area minimal dapat ditentukan berdasarkan konsep area minimal disebut releve (Barbour et al. 1987).
Pembahasan singkat tentang analisis vegetasi metode releve dapat anda simak dengan baik pada slide berikut ini.Metode releve ini merupakan bentuk analisis vegetasi dari suatu komunitas. Sebab dengan analisis vegetasi dapat menggambarkan perpaduan berbagai jenis tumbuhan di suatu wilayah atau daerah. Suatu tipe vegetasi menggambarkan suatu daerah dari segi penyebaran tumbuhan yang ada, baik secara ruang maupun waktu. Rawa-rawa, hutan, dan padang rumput dapat dijadikan contoh dari tipe vegetasi. Suatu tipe vegetasi kadangkala dibagi lagi menjadi beberapa komunitas yang predominan atau disebut asosiasi yaitu sekumpulan beberapa jenis tumbuhan yang tumbuh bersama-sama di suatu lingkungan. Komunitas tumbuhan (asosiasi) sering kali digunakan oleh para ahli ekologi untuk menjelaskan vegetasi. Sifat-sifat dasar yang dimiliki oleh suatu komunitas tumbuhan adalah mempunyai komposisi floristik yang tetap, fisiognomi (struktur, tinggi, penutupan, tajuk daun, dan sebagainya) yang relatif seragam, dan mempunyai penyebaran yang karakteristik dalam lingkungan atau habitat dengan ciri-ciri tertentu (Sastroutomo, 2009).
Oleh karena itu, metode releve sangat baik untuk anda kuasai dalam menganalisis suatu vegetasi komunitas tumbuhan yang berada pada habitat tertentu. Bagaiamana cara mengetahui serta menerapkan analisis vegetasi dari suatu komunitas? Untuk menjawab pertanyaan ini, anda perlu lebih jauh membahas hal-hal tersebut dengan mengkaji melalui beberapa artikel berikut ini baca selengkapnya.
Berdasarkah hasil kajian awal anda di lapangan dan studi referensi yang telah anda lakukan. Maka pada tahap ini, sajikanlah rumusan masalah dan hipotesis yang hendak anda selidiki dengan mengikuti format identifikasi masalah dan hipotesis pada laman ini.
Sebagaimana identifikasi masalah dan hipotesis penyelidikan yang telah anda tetapkan. Pada bagian ini anda akan melakukan pengumpulan data terkait analisis vegetasi suatu komunitas tumbuhan dengan metode releve klasifikasi
Braun Blanquet. Dalam melakukan pengamatan atau pengambilan data di lapangan, maka metode dan alat pengumpul data menjadi kunci dalam proses pengumpulan data anda. Oleh karena itu, anda perlu memahami dan mengikuti beberapa protokol atau prosedur pengambilan data di lapangan sebagaimana uraian berikut ini selengkapnya.Serangkaian pengumpulan data melalui pengamatan di lapangan telah anda kerjakan dan telah beroleh beberapa data terkait analisis vegetasi dari suatu komunitas tumbuhan. Maka selanjutnya pada fase ini anda akan mengolah data yang telah diperoleh tersebut dan diperiksa secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan sebelumnya. Sehingga pada akhirnya anda dapat menarik kesimpulan sebagai prinsip umum dengan memperhatikan hasil verifikasi tersebut.
Pengolahan data releve di area kajian berbeda dengan metode kuadrat. Peletakan releve pada metode releve dilakukan secara merata di seluruh area kajian tanpa perlu menerapkan teknik distribusi yang khusus (misalnya: random atau sistematik). Hal ini disebabkan metode releve ditekankan pada ceklist spesies, bukan kuantitas atau kemelimpahan individu setiap spesies. Area minimal sudah dianggap merepresentasikan semua spesies di area kajian. Adapun bentuk pendistribusian kuadrat releve di area kajian atau bentuk analisis data yang digunakan yaitu sebagai berikut selengkapnya.
Pada tahap ini merupakan hal paling penting untuk membuktikan seluruh penyelidikan anda. Pembuktian ini dimaksudkan untuk mengverifikasi data atau temuan anda dengan mengkolaborasikan beberapa referensi pendukung rujukan hipotesis anda. Berikut ini adalah beberapa referensi yang dapat anda gunakan dalam proses verifikasi tersebut baca selengkapnya.
Setelah anda melakukan verifikasi data dari temuan penyelidikan di lapangan. Selanjutnya pada bagian ini anda berkesempatan menyusun kesimpulan akhir yang dapat anda sajikan ke dalam bentuk Poster Ilmiah Hasil Praktikum Lapangan yang menggambarkan hasil seluruh rangakaian pengamatan anda. Namun dengan demikian, anda perlu mengenali kaidah tentang penyusunan poster ilmiah berikut selengkapnya.
Akhir aktivitas belajar anda pada topik ini, disajikan uraian kegiatan sebagai berikut;
Bacalah uraian singkat rangkuman pada topik ini sebagai penguat pemahaman anda dalam menganalisis vegetasi komunitas tumbuhan dengan metode releve melalui pengamatan langsung di lapangan. Adapun uraian rangkuman tersebut, berikut selengkapnya...
Laporkanlah keseluruhan rangkaian akhir penyelidikan anda dalam topik ini dengan menyusun laporan akhir dengan mengikuti format berikut ini. Kapasitas file laporan yang anda buat sebesar 2Mb dalam bentuk PDF diunggah pada menu laporan akhir
Kerjakanlah soal latihan berikut dengan baik sebagai bentuk pengukuran penguasaan anda pada seluruh sajian topik ini.
Pada topik ini anda akan menganalisis vegetasi tumbuhan dengan metode Point – Centered
Quarter Methods (Metode Jarak) dan pengukuran faktor lingkungan. Topik ini mengarahkan anda untuk mempelajari struktur vegetasi dan
distribusinya pada habitat yang dipilih, misalnya pada vegetasi tumbuhan di
kampus anda dan juga mempelajari faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Tujuan tersebut sangatlah umum,
tugas anda adalah membuat tujuan yang lebih spesifik sesuai dengan
growthform yang anda akan amati.
Capaian Praktikum Lapangan:
Mahasiswa
mampu melakukan pengukuran struktur vegetasi dan distribusinya pada beberapa
stand yang dipilih suatu habitat tertentu dengan menerapkan metode point-centered quarter methods.
Pada fase ini anda akan melakukan penyelidikan terkait analisis vegetasi dengan menerapkan metode point-centered quarter methods. Namun sebelum menerapkan metode tersebut, pada awal fase ini anda perlu melakukan identifikasi permasalahan terlebih dahulu dan menetapkannya kedalam hipotesis penyelidikan. Penyelidikan ini dilaksanakan langsung di lapangan yaitu pada vegetasi tumbuhan yang berada di areal kampus anda. Dalam menetapkan rumusan masalah dan hipotesis, anda dapat menyusunnya melalui hasil observasi awal di lapangan serta mengkaji beberapa literatur yang relevan. Sehingga untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis tersebut. Maka aktivitas selanjutnya anda melakukan pengumpulan data dengan cara; pengamatan, pengukuran melalui riset langsung di lapangan.
Analisis komunitas tumbuhan merupakan suatu cara mempelajari susunan atau komposisi jenis dan bentuk atau struktur vegetasi. Dalam ekologi hutan, satuan vegetasi yang dipelajari atau diselidiki berupa komunitas tumbuhan yang merupakan asosiasi konkret dari semua spesies tumbuhan yang menempati suatu habitat. Oleh karena itu, tujuan yang ingin dicapai dalam analisis komunitas adalah untuk mengetahui komposisi spesies dan struktur komunitas pada suatu wilayah yang dipelajari. Ekosistem hutan memiliki wilayah yang sangat luas, maka analisa vegetasi memerlukan sampling, artinya kita cukup menempatkan beberapa petak contoh untuk mewakili habitat tersebut. Penerapan sampling tersebut, terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu jumlah petak contoh, cara peletakan petak contoh dan teknik analisa vegetasi yang digunakan.
Salah satu metode analisis vegetasi yaitu metode Point Centere Quarter. Metode point centere quarter yaitu metode yang penentuan titik-titik terlebih dahulu ditentukan disepanjang garis transek. Jarak satu titik dengan lainnya dapat ditentukan secara acak atau sistematis. Masing-masing titik dianggap sebagai pusat dari arah kompas, sehingga setiap titik didapat empat buah kuadran. Pada masing-masing kuadran inilah dilakukan pengukuran luas penutupan satu pohon yang terdekat dengan pusat titik kuadran. Selain itu diukur pula jarak antara pohon terdekat dengan titik pusat kuadran karena metode kuadran ini merupakan metode plot less method, yang berarti metode ini merupakan salah satu metode yang tidak memerlukan luas tempat pengambilan contoh atau suatu luas kuadrat tertentu. Oleh karena itu, bila dalam suatu kuadran dalam jarak yang dekat tidak terlihat adanya suatu vegetasi pohon, maka pencarian bisa diteruskan sejauh mungkin sampai ditemukan jenis pohon yang dimaksud, tetapi pohon tersebut masih berada di dalam daerah kuadran tersebut.
Secara singkat anda dapat menyimak melalui slide berikut pembahasan tentang metode jarak (Point Centere Quarter Method);Dengan demikian penerapan Point Centere Quarter Method sangat baik untuk anda kuasai dalam menganalisis suatu vegetasi tumbuhan yang berada pada habitat tertentu. Bagaiamana cara mengetahui serta menerapkan analisis vegetasi dengan metode Point Centere Quarter? Bagaimana jenis tumbuhan yang hidup di kawasan hutan? Bagaimana Indeks Nilai Penting (INP) setiap jenis tumbuhan pada suatu vegetasi dengan menggunakan metode point centered quarter di kawasan hutan? dan Bagaimana pengaruh faktor abiotik terhadap dominansi tumbuhan yang berada di kawasan hutan? Deretan pertanyaan ini menjadi studi kongkrit anda dalam topik ini, sehingga untuk menjawab pertanyaan tersebut. Maka anda perlu lebih jauh membahas hal-hal tersebut dengan mengkaji melalui beberapa artikel berikut ini baca selengkapnya.
Para mahasiswa yang budiman, pada tahap awal fase eksplorasi anda telah membaca beberapa artikel dan telah melakukan observasi awal di lapangan. Selanjutnya pada tahap ini, sajikanlah rumusan masalah dan hipotesis yang hendak anda selidiki dengan mengikuti format identifikasi masalah dan hipotesis pada laman ini.
Setelah menyusun rumusan masalah dan hipotesis penyelidikan anda. Selanjutnya lakukanlah pengumpulan data terkait kajian masalah dan hipotesis tersebut. Pada bagian ini anda akan melakukan pengumpulan data terkait analisis vegetasi tumbuhan di areal kampus anda dengan menggunakan metode point centered quarter. Dalam melakukan pengamatan atau pengambilan data di lapangan, maka metode dan alat pengumpul data menjadi kunci proses pengumpulan data anda. Oleh karena itu, perlu untuk menyiapkan terlebih dahulu kelengkapan tersebut. Selain hal tersebut, anda harus memahami dan mengikuti beberapa protokol atau prosedur pengambilan data di lapangan sebagaimana uraian berikut ini selengkapnya.Pada fase ini anda akan melakukan pengolahan data serangkaian beberapa temuan anda di lapangan. Kajian data yang hendak anda olah yaitu terkait analisis vegetasi tumbuhan yang menerapkan metode point centered quarter. Selanjutnya, hasil pengolahan data tersebut diperikssa secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan sebelumnya. Sehingga pada akhirnya anda dapat menarik kesimpulan sebagai prinsip umum dengan memperhatikan hasil verifikasi tersebut.
Sebelum anda melakukan verifikasi data untuk menuju kerangka kesimpulan, maka pada fase ini terlebih dahulu anda melakukan pengolahan atau analisi data. Tujuan pengolahan data ini dilakukan yaitu agar hasil parameter vegetasi tersebut dapat dipelajari dengan mudah. Berikut ini adalah prosedur atau tahapan analisis data yang digunakan dari penerapan point centered quarter method, beikut cara perhitungan selengkapnya.
Sebelum menggeneralisir data-data hasil temuan anda, pada tahap ini anda terlebih dahulu harus membuktikan seluruh penyelidikan anda tersebut melalui proses mengverifikasi data atau temuan anda dengan mengkolaborasikan atau merujuk beberapa referensi pendukung hipotesis anda. Berikut ini adalah beberapa referensi yang dapat anda gunakan dalam proses verifikasi tersebut baca selengkapnya.
Pada tahap ini, buatlah kesimpulan kongkrit atas penemuan anda tersebut dari hasil pengamatan atau praktikum anda di lapangan dan telah dilakuakan pengolahan atau verifikasi data sebelumnya. Adapun bentuk kesimpulan akhir yang dapat anda sajikan yaitu dapat berupa Poster Ilmiah Hasil Praktikum Lapangan yang menggambarkan hasil seluruh rangakaian pengamatan anda. Namun dengan demikian, anda perlu mengenali kaidah tentang penyusunan poster ilmiah berikut selengkapnya.
Bagian akhir aktivitas belajar anda pada topik ini, disajikan uraian kegiatan berikut ini;
Bacalah rangkuman singkat berikut ini sebagai penguat pemahaman anda dalam menganalisis vegetasi tumbuhan dengan metode point centered
quarter melalui pengamatan langsung di lapangan. Adapun uraian rangkuman tersebut, berikut selengkapnya...
Laporkanlah keseluruhan rangkaian akhir penyelidikan anda dalam topik ini dengan menyusun laporan akhir dengan mengikuti format berikut ini. Kapasitas file laporan yang anda buat sebesar 2Mb dalam bentuk PDF diunggah pada menu laporan akhir
Kerjakanlah soal latihan berikut dengan baik sebagai bentuk pengukuran penguasaan anda pada seluruh sajian topik ini.
Para mahasiswa yang budiman, saat ini anda sekalian telah berada di penghujung topik paraktikum lapangan ekologi. Kajian anda dalam topik ini yaitu membahas dua atau lebih spesies tumbuhan yang dapat mengadakan asosiasi di suatu ekosistem, baik bersifat mutualisme, parasitisme, kompetisi, karena kedua spesies membutuhkan persyaratan yang sama. Topik ini menjadi bagian penting dalam mengetahui dan menentukan bentuk asosiasi spesies dalam suatu ekosistem. Pengujian asosiasi ini dapat dilakukan terhadap spesies dominan atau predominan. Pengukuran asosiasi tanpa mengukur derajat asosiasi, tidak perlu menggunakan pengambilan contoh yang terdistribusi secara random, namun jika derajat asosiasi akan ditentukan, maka data yang diperoleh haruslah berasal dari analisis vegetasi dengan petak contoh yang tersebar secara random. Asosiasi diantara spesies dapat ditentukan berdasarkan pengukuran secara kuantitatif ada tidaknya spesies di petak contoh. Ada tidaknya spesies ditentukan dengan tabel kontingensi 2 X 2. Pengukuran asosiasi tumbuhan pada suatu ekosistem menjadi obyek utama pembelajaran kali ini. Untuk itu tetap semangat belajar mengikuti seluruh rangkaian belajar pada toipik ini dengan baik.
Capaian Praktikum Lapangan:
Mahasiswa mampu melakukan pengukuran dan analisis pola asosiasi antar spesies dalam suatu populasi.
Pada fase ini anda akan melakukan penyelidikan terkait analisis asosiasi antar spesies, jenis asosiasi antar spesies dan menghitung derajat asosiasi pada suatu spesies. Namun untuk menyelidiki hal tersebut, pada fase ini anda terlebih dahulu melakukan identifikasi permasalahan dan menetapkannya kedalam hipotesis penyelidikan. Penyelidikan ini dilaksanakan langsung di lapangan yaitu pada vegetasi tumbuhan atau pada komunitas tetentu yang berada di areal kawasan hutan atau perkebunan tedekat dengan tempat tinggal anda. Dalam menetapkan rumusan masalah dan hipotesis tersebut, anda dapat menyusunnya berdasarkan dari hasil observasi awal di lapangan serta hasil kajian anda beberapa literatur yang relevan. Sehingga untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis tersebut. Maka aktivitas selanjutnya anda melakukan pengumpulan data dengan cara; pengamatan, pengukuran melalui riset langsung di lapangan.
Suatu areal atau wilayah yang memiliki parameter lingkungan yang sesuai dengan kelangsungan hidup suatu tumbuhan, maka hal ini menunjukkan bahwa wilayah tersebut merupakan habitat untuk suatu komunitas dengan berbagai spesies anggotanya. Suatu komunitas tumbuhan yang terdiri dari berbagai spesies memungkinkan terjadinya interaksi antar spesies pada komunitas tersebut. Misalnya ada tumbuhan yang hidup berkompetisi untuk mendapatkan nutrisi dari habitatnya. Kemudian contoh lain adalah ada tumbuhan yang hidup bergantung dengan tumbuhan yang lain untuk memperoleh nutrisi atau untuk memperoleh naungan. Asosiasi antar spesies dapat diartikan sebagai kemampuan bergabung atau keeratan hubungan dengan spesies lain (Krebs, 1978). Asosiasi yang terjadi didasarkan pada ada atau tidak ada spesies dalam suatu daerah. Hubungan antar spesies tergantung pada apakah dua spesies memilih untuk berada bersama atau menghindar dari habitat, memiliki ketertarikan bersama, saling mengganggu atau tidak melakukan interaksi, (Lokollo, dkk. 2012). Uraian singkat tentang asosiasi antar spesies pada tumbuhan dapat anda simak pada slide berikut ini.Pada beberapa hasil penelitian sebelumnya menemukan bahwa, spesies dengan pola distribusi mengelompok cenderung asosiasi negatif terhadap spesies dengan pola distribusi acak dan teratur. Sedangkan di antara spesies dengan pola distribusi teratur cenderung asosiasi positif. Hasil penelitian ini memiliki dua sudut pandang yang berbeda. Cobalah pada kesempatan ini anda lebih jauh menggali informasi tentang hal tersebut. Pemahaman terkait asosiasi antar spesies sangat penting untuk dapat anda menguasainya. Penyelidikan tentang asosiasi antar spesies dalam suatu komunitas atau habitat akan membuktikan; Bagaiamana cara menganalisis asosiasi antar spesies, cara mengetahui jenis asosiasi antar spesies dan bagaimana cara menghitung derajat asosiasi pada suatu antar spesies ? Dengan demikian untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka anda perlu lebih jauh membahas hal-hal tersebut dengan mengkaji melalui beberapa artikel berikut ini, baca selengkapnya.
Persoalan kongkrit yang anda jumpai baik dari hasil observasi awal di lapangan dan hasil kajian anda pada beberapa artikel. Maka selanjutnya pada tahap ini, rumuskanlah masalah dan hipotesis yang hendak anda selidiki dengan mengikuti format identifikasi masalah dan hipotesis berikut ini.
Anda telah mempelajari beberapa paparan materi atau artikel ilmiah di atas sebelumnya dan telah melakukan observasi awal di lapangan. Sehingga anda telah merumuskan obyek permasalah dan hipotesis yang hendak anda teliti lebih lanjut. Oleh karena itu, tugas anda selanjutnya adalah melakukan pengumpulan data terkait kajian masalah dan hipotesis tersebut. Pada bagian ini anda akan melakukan pengumpulan data terkait persoalan mengenai asosiasi antar spesies yang terjadi pada suatu rumpun habitat tertentu. Dengan demikian dalam melakukan pengamatan atau pengambilan data di lapangan, metode dan alat pengumpul data menjadi kunci proses pengumpulan data anda. Sehingga perlu untuk menyiapkan terlebih dahulu beberapa kelengkapan tersebut. Selain hal tersebut, anda harus memahami dan mengikuti beberapa protokol atau prosedur pengambilan data di lapangan sebagaimana uraian berikut ini selengkapnya.Fase ini merupakan kegiatan yang akan mengarahkan anda untuk menemukan kesimpulan secara prinsip umum. Namun sebelumnya anda perlu memproses lebih lanjut hasil pengumpulan data tersebut melalui serangkaian pengolahan data temuan anda di lapangan. Kajian data yang hendak anda olah yaitu terkait parameter analisis asosiasi antar spesies. Selanjutnya, hasil pengolahan data tersebut diperikssa secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan sebelumnya. Sehingga pada akhirnya anda dapat menarik kesimpulan sebagai prinsip umum dengan memperhatikan hasil verifikasi tersebut.
Pada tahap sebelumnya anda telah melakukan eksplorasi hingga menemukan beberapa hasil pengamatan di lapangan. Selanjutnya, pada fase ini anda ditugaskan untuk melakukan pengolahan atau analisis data dari temuan-temuan tersebut. Tujuan pengolahan data ini dilakukan yaitu agar memudahkan anda untuk menyiapkan kerangka verifikasi atau pembuktian hipotesis dengan mudah. Berikut ini adalah prosedur atau tahapan analisis data yang digunakan untuk menghitung pola asosiasi antar spesies yang ditemukan, beikut cara perhitungan selengkapnya.
Para mahasiswa yang budiman, sebelumnya anda sekalian telah melakukan pengolah data hasil temuan pengamatan di lapangan. Selanjutnya pada tahap ini anda melakukan proses verifikasi data-data tersebut untuk membuktikan seluruh penyelidikan dengan cara mengkolaborasikan atau merujuk beberapa referensi pendukung hipotesis anda. Berikut ini adalah beberapa referensi yang dapat anda gunakan dalam proses verifikasi tersebut baca selengkapnya.
Berdasarkan hasil temuan kongkrit yang telah anda beroleh, maka pada tahap ini buatlah kesimpulan atas penemuan anda tersebut dari hasil pengamatan atau praktikum anda di lapangan. Adapun bentuk kesimpulan akhir yang dapat anda sajikan yaitu dapat berupa Poster Ilmiah Hasil Praktikum Lapangan yang menggambarkan hasil seluruh rangakaian pengamatan anda. Namun dengan demikian, anda perlu mengenali kaidah tentang penyusunan poster ilmiah berikut selengkapnya.
Mengakhiri aktivitas belajar anda pada topik ini, disajikan uraian kegiatan berikut ini;
Bacalah rangkuman singkat berikut ini sebagai penguat pemahaman anda dalam mempelajari pola asosiasi antar spesies pada tumbuhan. Adapun uraian rangkuman tersebut, berikut selengkapnya...
Laporkanlah keseluruhan rangkaian akhir penyelidikan anda dalam topik ini dengan menyusun laporan akhir dengan mengikuti format berikut ini. Kapasitas file laporan yang anda buat sebesar 2Mb dalam bentuk PDF diunggah pada menu laporan akhir
Setelah mempelajari paparan materi dan melakukan penyelidikan serta pengamatan di lapangan, semoga kalian semua lebih memahami materi perkuliahan ini. Selanjutnya untuk mengukur penguasaan anda pada topik ini, silahkan anda mengerjakan soal latihan berikut ini dengan baik.
Selamat !!! Anda sudah mengikuti kegiatan perkuliahan ini melalui praktikum lapangan dengan baik. Setelah mengikuti dan mempelajari matakuliah ini selama satu semester, maka untuk mengukur ketercapaian pembelajaran dan menguji serta menggali wawasan dan pengetahuan anda dalam praktikum lapangan, silahkan anda mengerjakan evaluasi mandiri berikut.
Kerjakanlah tes evaluasi ini dengan cara memilih salah satu jawaban alternatif yang paling tepat !
"SEMOGA SUKSES"
Jawablah pertanyaan berikut dengan uraian penjelasan yang baik dan benar !
Berikut adalah uraian singkat rangkuman materi pada topik ini,